Studi: Ini yang Membuat Pasanganmu 3 Kali Lebih Mungkin Berselingkuh

Jika Anda pernah ditipu atau mengira pasanganmu selingkuh, bisa dimengerti bahwa Anda mungkin ingin mencari petunjuk mengapa pasanganmu tidak setia.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 16 Mei 2023, 19:03 WIB
Studi: Ini yang Membuat Pasanganmu 3 Kali Lebih Mungkin Berselingkuh - Credit: pexels.com/Milan

Liputan6.com, Jakarta - Mengetahui bahwa pasanganmu tidak setia kepadamu bisa menjadi realisasi yang mengubah hidup. Tiba-tiba, hubungan yang tadinya bahagia itu terasa hancur, yang membuatmu terkejut dan bertanya-tanya apa yang salah.

Meskipun setiap kasus perselingkuhan berbeda, tapi ada satu faktir yang bisa menentukan apakah pasanganmu selingkuh atau tidak. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hal itu bisa membuat mereka tiga kali lebih mungkin tidak setia.

Jika pasanganmu telah berselingkuh dalam hubungan sebelumnya, kemungkinan besar mereka akan berselingkuh darimu.

Meskipun orang dapat--dan sering melakukannya--mengubah perilakunya, dalam hal perselingkuhan, salah satu prediktor terbaik untuk perselingkuhan di masa depan adalah pernah berselingkuh di masa lalu.

Melansir dari Best Life, Selasa (16/5/2023), sebuah tinjauan penelitian tahun 2017 yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa, di antara 484 orang dewasa dalam hubungan heteroseksual, individu yang pernah selingkuh dalam satu hubungan tiga kali lebih mungkin untuk selingkuh dalam hubungan cinta berikutnya dibandingkan dengan orang yang tetap setia pada pasangan mereka sebelumnya.

Demikian pula, individu yang pasangan masa lalunya berselingkuh dua kali lebih mungkin pasangannya saat ini juga berselingkuh. Perselingkuhan di masa lalu juga meningkatkan kecurigaan subjek penelitian tentang perselingkuhan pasangan mereka saat ini.

Jika Anda pernah ditipu atau mengira pasanganmu selingkuh, bisa dimengerti bahwa Anda mungkin ingin mencari petunjuk mengapa pasanganmu tidak setia.

Sayangnya, hal ini bisa membuatmu merasa curiga terhadap pasanganmu saat ini, terlepas dari apakah itu benar-benar dibenarkan oleh perilakukanya atau tidak.

Studi yang sama menemukan bahwa individu yang mencurigai pasangan masa lalu mereka tidak setia empat kali lebih mungkin mencurigai pasangan mereka saat ini selingkuh daripada mereka yang tidak pernah diselingkuhi sebelumnya.

 


Perselingkuhan yang berulang adalah hal yang konstan di seluruh kelompok demografis

Ilustrasi hubungan yang hancur karena perselingkuhan. (Dok.Alena Darmel/Pexels.com)

Meskipun Anda mungkin memiliki kecurigaan tentang faktor demografis apa yang membuat seseorang lebih mungkin berbuat selingkuh, hal tersebut mungkin tidak terlalu akurat.

Menurut penulis penelitian, meskipun perselingkuhan di masa lalu adalah prediktor kuat untuk perselingkuhan di masa depan, baik jenis kelamin maupun status perkawinan tidak terkait dengan prevelensi perselingkuhan.

Namun, karakteristik tertentu dari hubunganmu mungkin terkait dengan perselingkuhan.

Meskipun Anda mungkin tidak bisa memprediksi secara akurat apakah pasanganmu akan selingkuh atau tidak berdasarkan jenis kelaminnya atau apakah Anda terikat atau tidak, ada beberapa komponen dari pasanganmu yang mungkin membuatmu lebih mungkin untuk selingkuh atau diselingkuhi.

 


Studi lainnya

Ilustrasi Pasangan Selingkuh Credit: pexels.com/Rodnae

Menurut sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan dalam The Journal of Sex Research, faktor yang paling terkait dengan perselingkuhan adalah kepuasan hubungan yang rendah, cinta romantis yang rendah, dan hasrat seksual pribadi.

Sementara perselingkuhan online dikaitkan dengan hubungan yang lebih lama, minat yang lebih besar untuk terlibat dalam aktivitas seksual tertentu, dan hasrat seksual pribadi.

Infografis 7 Gelagat Pria Ketika Selingkuh via Ponsel. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya