Ary Ginanjar Berikan Motivasi kepada 400 Jaksa Muda Angkatan 80

Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi kepada 400 jaksa muda peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa angkatan LXXX (80), Jumat-Minggu (12-14/5/2023).

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Mei 2023, 16:39 WIB
Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian saat memberikan motivasi kepada 400 jaksa muda peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa angkatan LXXX (80) di Grand Cempaka Resort, Megamendung, Bogor, Jumat (12/5/2023). (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pendiri ESQ Group Ary Ginanjar Agustian memberikan motivasi kepada 400 jaksa muda peserta Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan Jaksa angkatan LXXX (80) Gelombang I yang diselenggarakan Badan Diklat Kejaksaan Agung di Grand Cempaka Resort, Megamendung, Bogor, Jumat-Minggu (12-14/5/2023).

Pada kegiatan dengan tema "Jaksa Ber-AKHLAK untuk Indonesia Maju" itu, Ary Ginanjar menegaskan kepada calon jaksa tersebut bahwa dalam menjalankan profesinya nanti harus dibenahi terlebih dahulu niatnya.

“Semua tergantung dari apa niat kita. Bermula dari niat. Dan secara umum, niat kita ada tiga niat jaksa muda, yakni strong why, big why, dan grand why," ujar Ary.

Ary menyebutkan bahwa strong why mengartikan memiliki niat berdasarkan materi. Seperti ingin mendapat pekerjaan untuk bisa memiliki uang yang dirasa semakin banyak memiliki uang, akan semakin banyak pula kebahagiaan yang didapat.

"Dengan niat yang didorong melalui strong why, peserta berkeinginan jumlah gaji, memiliki rumah, ingin memiliki mobil dengan merek tertentu. Semua berpacu pada materi finansial saja," ucapnya.

Dikatakan oleh Ary Ginanjar inilah bahayanya ketika seorang jaksa berorientasi pada materi saja, niat oleh strong why saja. Akan timbul hedonisme, karena kecintaan akan materi. Hidupnya difokuskan untuk terus menambah materi.

Tidak jauh berbeda dengan niat yang kedua, yakni big why. Dorongan untuk bisa mendapatkan gelar, harga diri, ingin dihormati, disanjung, dibanggakan. Yang berbentuk secara emosional, mendapatkan gelar jaksa membuat diri berbangga hati.

"Sehingga dorongan big why tersebut juga bisa sangat berbahaya jika niat ini hadir dalam hati seorang jaksa. Yang mana niat dari big why akan menghasilkan flexing (unjuk gigi). Semakin dihargai, semakin dihormati, semakin bahagia," imbuh Ary Ginanjar.

“Maka perlu dipahami ketika kita salah set up diri kita akan celaka. Ucapan saya hanya akan menjadi ucapan, yang akan membuat keputusan adalah diri kalian. Maka berubahlah lebih baik jika kalian membuat keputusan," Ary Ginanjar mengingatkan.

Kemudian ia menyampaikan tipe ketiga niat dari seorang jaksa yaitu grand why. Niat ini di atas finansial, di atas eksistensi, di atas harga diri. Sesuatu yang amat besar menjadi sebuah purpose dan panggilan hati bersumber dari Tuhan. Keinginan untuk dapat menegakkan keadilan di Indonesia serta mencari ridha Tuhan Yang Esa.

“Jika tidak punya grand why, akan jadi apa jaksa di Indonesia? Apabila hanya berdasar strong why, mudah saja disuap. Kita patahkan strong why dan big why. Kita jadikan jaksa grand why yang tidak bisa disogok oleh berapa besar nominal uang. Orang-orang seperti ini akan dicintai oleh negara," tuturnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya