Liputan6.com, Cianjur Kementerian Pertanian terus memastikan hilirisasi digitalisasi pangan dapat berjalan dengan baik. Oleh Karena itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pun berkunjung secara langsung ke perusahaan pangan berbasis teknologi yang berkantor di Cianjur, Jawa Barat, yakni Perwiratama Group.
Dalam kunjungannya tersebut, Mentan SYL mengatakan bahwa pertanian merupakan sektor yang paling strategis dan sangat menguntungkan.
Advertisement
"Pertanian itu tidak ada ruginya asal kita serius mengurusnya. Jadi saya berharap para petani dan pengusaha tani terus menggaungkan inovasi untuk membuka peluang ekonomi yang jauh lebih besar," katanya.
Berkaitan dengan itu, pengusaha pangan berbasis teknologi dari Perwiratama Group, Cecep Muhammad Wahyudin mendukung upaya Kementan dalam meningkatkan produktivitas pangan yang bisa diolah menjadi bahan baku makanan siap ekspor.
"Sesuai yang disampaikan beliau, kementerian saat ini mendorong tokoh tani dan kebetulan kami konsentrasi pada proses digitalisasinya teknologinya jadi memang matching dan sesuai dengan programnya Kementan. Tentu kami mendukung upaya Pak Menteri dalam meningkatkan produktivitas bahan makanan siap ekspor," ujarnya setelah menerima kunjungan Mentan SYL, Rabu (17/5/2023).
Integrasi Pertanian dengan Pengolahan
Cecep juga menjelaskan bahwa Perwiratama Group fokus pada mengintegrasikan sektor peternakan atau pertanian dengan pengolahan.
"Dalam setiap budi daya, harus ada hilirisasi yang siap mengolahnya menjadi makanan siap saji. Itulah yang saat ini dilakukan Perwiratama Group," jelasnya.
"Semi prosesi ini konsentrasinya bukan hanya mengolah produk, tapi bagaimana produk itu disesuaikan dengan pasar. Jadi ada deboning kalau untuk ayam atau sapi atau ikan harus ada parting pemotongan kemudian ada marinating pembumbuan. Jadi semuanya terintegrasi," tambah Cecep.
Dirinya pun mengungkapkan bahwa Perwiratama Group sedang melakukan aktivasi sistem bottleneck atau antisipasi permasalahan sistem pertanian yang sudah ada.
"Makanya kita tuh konsentrasinya di supply chain. Jadi kita bisa menyalurkan atau mendistribusikan produk produk hasil pertanian," ungkap Cecep.
"Dan yang terakhir baru olahan jadi sebenernya dengan tema yang sesederhana itu sudah bisa meningkatkan value chain dari pertanian atau produk produk hasil pertanian di Indonesia," imbuhnya.
(*)
Advertisement