Liputan6.com, Nsanje Malawi - Kuda nil menyerang sebuah perahu yang mengangkut lebih dari 30 penduduk di Malawi. Seorang balita meninggal dan sebagian besar lainnya hilang dalam insiden tersebut.
Perahu itu membawa penduduk desa menyeberangi Sungai Shire di Distrik Nsanje Malawi.
Advertisement
Melansir CNN, Rabu (17/5/2023), pihak berwenang menyebutkan bahwa serangan itu menyebabkan perahu terbalik.
Seorang juru bicara polisi, Agnes Zalakoma, mengatakan insiden itu terjadi Senin 15 Mei pagi.
Sebanyak 23 dari 37 penumpang kapal hilang dan dikhawatirkan tewas di dalam air. Semakin mengkhawatirkan karena sungai itu penuh buaya dan kuda nil.
"Sukarelawan berhasil menyelamatkan 13 orang sementara 23 lainnya masih hilang," kata Zalakoma dalam sebuah pernyataan hari Senin.
"Jasad balita ditemukan," tambahnya, usia balita itu diketahui baru menginjak satu tahun.
Sejauh ini pencarian masih terus dilakukan.
Zalakoma mengatakan kepada CNN, Selasa 16 Mei bahwa sungai tersebut memang berbahaya untuk diseberangi dan kecelakaan sering kali terjadi.
"Berbahaya karena (sungai) terlalu dangkal," ucapnya. "Buaya sering menyerang dan kuda nil juga sering menyebabkan insiden serupa."
Menurut seorang anggota parlemen Distrik Nsanje, Gladys Ganda, penduduk desa sedang menyeberangi Sungai Shire untuk mencapai lahan pertanian mereka di perbatasan Malawi dan Mozambik.
National Geographic menyebut kuda nil sebagai salah satu hewan paling berbahaya di dunia. Saking kuatnya, hewan ini dapat mematahkan kano menjadi dua dengan rahangnya yang kuat.
Habitat alami kuda nil yaitu di bagian Afrika sub-Sahara, terutama di Afrika timur dan selatan.
Serangan kuda nil juga ternyata umum terjadi di wilayah Afrika sub-Sahara.
Viral Kisah Bocah 2 Tahun Ditelan Kuda Nil, Alami Luka Ringan
Hewan ganas ini juga pernah menyerang seorang bocah dua tahun di Afrika Timur.
Kuda nil merupakan hewan mamalia asli Afrika yang berukuran besar dan masuk dalam kategori hewan herbivora, yang terkadang juga bisa menjadi omnivora. Kuda nil adalah hewan darat terbesar ketiga setelah gajah dan badak putih.
Diketahui kuda nil merupakan hewan paling mematikan dan diketahui di Afrika. National Geographic memperkirakan bahwa sekitar 500 orang dibunuh oleh hewan tersebut setiap tahunnya.
Bikin geger, belum lama ini viral kisah asal Uganda, Afrika Timur yang ditelan kuda nil sebelum akhirnya ia dimuntahkan oleh hewan dengan nama latin Hippopotamus amphibius ini. Tragedi tersebut membuat bocah berusia 2 tahun ini alami luka ringan.
Kejadian bocah ditelan kuda nil ini merupakan tragedi pertama di Uganda. Kepolisian setempat pun langsung menyampaikan peringatan untuk lebih berhati-hati agar kejadian tersebut tidak terulang.
Advertisement
Perahu Kyoto dengan 29 Penumpang Terbalik, 1 Orang Tewas dan 1 Lainnya Hilang
Dua bulan lalu, sebuah perahu di Kyoto terbalik, satu orang penumpang meninggal.
Sebuah perahu wisata di Kyoto terbalik saat tengah perjalanan tur. Peristiwa itu mengakibatkan satu orang tewas pada Selasa pagi 28 Maret 2023.
Laporan masuk sekitar pukul 11.55 (02.55 GMT) bahwa sebuah perahu telah terbalik di Katsura River, sungai yang mengalir melalui Kota Kameoka.
Menurut polisi Kyoto dan asosiasi kapal wisata lokal, kapal tersebut membawa 29 orang, yaitu 25 penumpang termasuk tiga anak dan empat awak kapal.
Kapal kayu tradisional itu sedang dalam pelayaran sungai yang populer di Prefektur Kyoto, saat terbalik dan menewaskan satu orang.
Disadur Liputan6.com dari Kyodo News, Rabu (29/3/2023), wisata pelayaran perahu sungai yang berlangsung sekitar sekitar 90 menit ini menawarkan pemandangan indah bunga sakura di musim semi dan pemandangan alam yang berubah seiring musim.
29 Migran Tewas Akibat Kapal Tenggelam di Lepas Pantai Tunisia
Insiden lainnya yang menewaskan hampir 30 orang terjadi di pantai Tunisia, Maret lalu.
Setidaknya 29 migran tewas setelah dua kapal yang mereka tumpangi tenggelam di lepas pantai Tunisia. Para migran mencoba menyeberangi Mediterania untuk mencapai Italia.
Ini adalah yang terbaru dari serangkaian kapal migran yang terbalik di lepas pantai Tunisia dalam beberapa hari belakangan. Lima kapal lainnya tenggelam dalam empat hari terakhir.
Tragedi ini terjadi setelah Tunisia meluncurkan kampanye melawan migran Afrika yang tidak berdokumen.
Sementara itu, pejabat Italia di Pulau Lampedusa mengatakan mereka kewalahan, setelah 2.500 migran tiba dalam 24 jam terakhir. Demikian seperti dilansir BBC, Senin (27/3/2023).
Perdana Menteri Italia yang berhaluan kanan, Giorgia Meloni, telah memperingatkan Eropa berisiko melihat gelombang besar pengungsi tiba di pantainya.
Tunisia telah menjadi pusat bagi para migran yang ingin mencapai Eropa.
Advertisement