Liputan6.com, Jakarta - Raksasa otomotif kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, baru-baru ini mendapatkan class action dari para konsumen mereka yang kecewa pasca adanya pembaruan perangkat lunak.
Dilansir dari Drive Australia, unit mobil listrik Model S dan SUV Model X lansiran 2019 justru mengalami masalah setelah melakukan update software.
Advertisement
Tidak tanggung-tanggung, para konsumen tersebut mengklaim kerusakan tersebut memengaruhi jarak mengemudi sampai 20 persen.
Bahkan, konsumen Tesla ini juga menjelaskan bahwa dampak negatif dari pemutakhiran perangkat lunak tersebut dapat menyebabkan kegagalan baterai sehingga membuat komponen penting tersebut mengalami kerusakan.
Dengan adanya malfungsi tersebut, para konsumen yang tergabung tersebut menuntut perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk ini melakukan ganti rugi atas kerugian tersebut.
Adapun update software tersebut dilakukan secara otomatis melalui sambungan WiFi. Artinya, konsumen tidak bisa menolak ketika ada pembaruan sistem tersebut.
"Kami merevisi pengaturan manajemen pengisian daya dan termal pada kendaraan Model S dan Model X melalui pembaruan perangkat lunak over-the-air yang akan mulai diluncurkan hari ini, untuk membantu melindungi baterai lebih lanjut dan meningkatkan daya tahan baterai," tulis keterangan Tesla pada 2019 lalu, pasca ada insiden Model S terbakar di Tiongkok dan Hongkong.
Atas kasus yang merugikan konsumen tersebut, pengacara Steve Berman, yang mewakili para konsumen tersebut menilai bahwa apa yang dilakukan Tesla ini melanggar hak konsumen di bawah Undang-Undang Penipuan dan Penyalahgunaan Komputer Amerika Serikat.
"Pemilik dan penyewa Tesla secara unik bergantung pada pembuat mobil mereka, dan Tesla menerapkan pembaruan perangkat lunak tanpa persetujuan setiap kali kendaraan mereka terhubung ke WiFi," jelas Berman, seperti dilansir Reuters.
Penantang Wuling Air ev Muncul di PEVS 2023, Bakal Diproduksi Lokal
Memanfaatkan ajang Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023, Seres resmi hadir untuk menyediakan pilihan kendaraan listrik penumpang untuk pasar Tanah Air. Merek asal China ini juga membawa satu mobil listrik mungil bernama Seres E1.
Seres E1 ini sendiri bakal menjadi penantang berat dari mobil listrik mungil yang sudah cukup populer di Indonesia, yaitu Wuling Air ev.
"Sekarang ada Seres E1 yang merupakan pengembangan yang sudah kami showing dari sekitar satu setengah tahun lalu," jelas Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi, di sela-sela gelaran PEVS 2023, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2023).
Sementara itu, Seres E1 yang hadir ini, masih berkonfigurasi setir kini. Ke depan, pabrikan Tiongkok ini, juga akan menghadirkan versi setir kanan, sekaligus melakukan peluncuran secara resmi.
"Harga nanti kami umumkan saat launch, untuk sekarang kita akan berusaha memproduksi mobil ini di fasilitas kami di Cikande, di mana kita akan melakukan lokalisasi untuk part-nya semoga bisa mencukupi 40 persen," tambah Rofiqi.
Sebagai informasi, Seres merupakan sebuah perusahaan yang berfokus di bidang kendaraan energi terbarukan dengan mengedepankan teknologi cerdas.
Bisnis yang dijalankan berada di koridor kendaraan energi baru dengan inti baterai, motor listrik, dan controller berikut dengan research and development (R&D), manufacturing, penjualan, hingga layanan purna jual.
Advertisement