Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta). Tergelincirnya harga emas dunia dipicu oleh dolar Amerika Serikat (AS) menguat setelah komentar hawkish dari pejabat Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) yang menimbulkan keraguan atas penurunan suku bunga tahun ini.
Dikutip dari CNBC, Kamis (18/5/2023), harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD 1.981,39 per ons setelah menyentuh level terendah sejak 27 April. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen ke level USD 1.984,90.
Advertisement
Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff menyatakan, lonjakan dolar AS, sebagian didorong oleh pejabat The Fed yang umumnya condong ke arah hawkish secara keseluruhan, telah membebani pasar logam.
Dia mengatakan default utang AS bisa bullish untuk emas, tetapi sebagian besar pasar tampaknya tidak setuju.
Presiden AS Joe Biden dan anggota Kongres terkemuka dari Partai Republik Kevin McCarthy menggarisbawahi tekad mereka untuk segera mencapai kesepakatan guna menaikkan plafon utang.
Kurs dolar AS pun tellah mencapai level tertinggi dalam tujuh minggu, mengikis daya tarik terhadap emas batangan sebagai tempat investasi yang aman.
Menggarisbawahi tekad The Fed untuk mengekang inflasi, Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee mengatakan pada hari Selasa bahwa “terlalu dini untuk berbicara tentang penurunan suku bunga,”
Suku Bunga The Fed
Sementara Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan suku bunga belum pada titik di mana ia dapat bertahan stabil.
Ekonom yang disurvei oleh Reuters melihat suku bunga The Fed stabil tahun ini. Suku bunga tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan dengan hasil nol.
Pedagang menilai ada peluang sekitar 67 persen dari The Fed untuk mempertahankan suku bunga pada bulan Juni, dengan pemotongan masih diharapkan di akhir paruh kedua tahun ini.
“Kami masih mencari harga yang lebih tinggi selama 12 bulan ke depan, dengan emas diperkirakan mencapai USD 2.200/oz, tetapi kenaikan harga berikutnya kemungkinan akan terjadi ketika nada Fed bergeser ke lebih dovish,” kata Analis UBS Giovanni Staunovo.
Selain harga emas, harga perak sebagian besar datar di USD 23,74 per ons. Harga platinum naik 1,1 persen menjadi USD 1.068,74, sementara paladium turun 0,9 persen menjadi USD 1.488,23.
Harga Emas Tergelincir di Bawah USD 2.000 per Ons Imbas Data Ekonomi AS
Kemarin, harga emas turun di bawah USD 2.000 pada hari Selasa setelah data ekonomi AS dan pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve mendorong spekulasi bahwa penurunan suku bunga mungkin tertunda. Terkait harga emas ini, para pedagang mengawasi pembicaraan plafon utang AS.
Penjualan ritel AS meningkat kurang dari yang diharapkan pada bulan April, tetapi tren dasarnya solid, mendorong kenaikan dolar AS dan mengirim imbal hasil Treasury 10 tahun ke level tertinggi dua minggu.
Harga emas di pasar spot turun 1,47 persen pada USD 1990,89 per ons. Sementara emas berjangka AS turun 1,38 persen menjadi USD 1.994,70.
Dikutip dari CNBC, Rabu (17/5/2023), Presiden Richmond Fed Thomas Barkin mengatakan dia "nyaman" dengan menaikkan suku bunga lebih lanjut jika diperlukan untuk menurunkan inflasi.
Ketua Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan bank sentral AS belum pada titik di mana ia dapat mempertahankan suku bunga stabil untuk jangka waktu tertentu.
Ini mengikuti komentar hawkish dari pejabat Fed lainnya pada hari Senin.
"Kami perlu melihat lebih banyak tanda-tanda pivot dari Federal Reserve dan kami belum sepenuhnya melihatnya," kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
Advertisement
Daya Tarik Emas Turun
Suku bunga tinggi menumpulkan daya tarik logam mulia yang tidak menghasilkan, meskipun dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi.
Tapi secara keseluruhan, pedagang dapat terus membeli setiap penurunan harga emas "saat mereka menunggu kegagalan plafon utang ini", kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, di Chicago.
Presiden Demokrat Joe Biden dan anggota Kongres dari Partai Republik Kevin McCarthy akan duduk pada pukul 3 sore. EDT untuk mencoba membuat kemajuan dalam kesepakatan untuk menaikkan plafon utang dan mencegah default bencana ekonomi.