Liputan6.com, Jakarta - TNI memastikan video yang menarasikan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono bersama ribuan prajurit disebut mendeklarasikan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai Presiden 2024 adalah hoaks.
"Berita viral yang dimuat MI (Manara Istana) berdurasi delapan menit dan dua detik dengan judul “di pimpin langsung panglima yudo Margono !! ribuan TNI resmi deklarasikan Anies presiden 2024” adalah HOAKS," kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus, Aidil dalam keterangannya, dikutip Kamis (18/5/2023).
Advertisement
Dimana, dari video yang diunggah akun channel youtube menara istana turut mengunggah video berdurasi 8 menit 2 detik dengan menggabungkan video Panglima TNI, kegiatan prajurit TNI dan kegiatan olahraga Anies Baswedan.
"Perlu diketahui bahwa kegiatan olahraga Anies Baswedan di Kopasus pada tanggal 9 November 2019 ketika itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI. Jadi bukan Anies Baswedan dengan anggota partai NasDem di Jawa Barat seperti yang dinarasikan dalam video youtube itu," bebernya.
Aidil sangat menyayangkan atas berita bohong tersebut yang telah tersebar ribuan kali ditonton sejak diunggah 16 Mei 2023. Sehingga, perlu dijelaskan fakta yang sebenarnya dari potongan yang ada dalam video tersebut.
Seperti hasil editan video dari akun youtube Manara Istana narasi durasi 2 menit duabelas detik yang seolah-olah disampaikan prajurit TNI.
"Dengan menggunakan masker adalah tidak benar dan juga bukan suara prajurit melainkan suara orang lain yang sengaja disiapkan editor. Video ini sedang dalam penyelidikan pihak TNI," bebernya.
Catut Kegiatan Panglima di JICT
Selain itu judul menyebutkan dipimpin langsung Panglima Yudo Margono dengan seragam loreng baret biru, emblem logo TNI AL. Seharusnya seragam Panglima TNI menggunakan loreng baret hitam, emblem Mabes TNI segi lima.
"Dan juga video tersebut adalah kegiatan Laksamana TNI Yudo Margono di dermaga JICT Tanjung Priok saat masih menjabat Kasal," jelasnya.
Kemudian terkait narasi kegiatan Anies Rasyid Baswedan di Bandung, dengan video dikawal oleh anggota TNI dari Brigade 08. Hal itu tidak masuk akal, karena Brigade 08 TNI tidak ada.
"Video kegiatan Laksamana TNI Yudo Margono, prajurit TNI AD dan prajurit TNI AL dari korps Marinir adalah video kegiatan di tempat lain dan tidak saat kegiatan Anies Rasyid Baswedan di Bandung," ucapnya.
Advertisement
Minta Pihak Terkait untuk Klarifikasi
Atas hal itu, TNI meminta pihak channel Manara Istana selaku pemilik produk video bohong untuk menjelaskan kepada publik dan menyampaikan permohonan maaf kepada TNI. Dengan mencap Videonya hoaks di Youtube dan selanjutnya menghapus video tersebut.
"Tentunya kita berharap, masyarakat lebih jeli melihat kiriman video atau berita yang disebarkan dalam media sosial maupun media online oleh orang-orang yang menginginkan ini hancur dengan mengadu domba komponen bangsa terutama institusi TNI," kata Aidil.
"Masyarakat harus bisa menalar mana berita yang benar dan mana yang salah. Kita harus waspada, apalagi sebentar lagi Indonesia akan memasuki pesta demokrasi Pilpres, Pileg dan Pilkada serentak pada tahun 2024 yang tahapan sudah dimulai pada saat ini. Kalau kita tidak arif, bijak dan cerdas menyikapi kondisi ini maka persatuan dan kesatuan kita sebagai NKRI akan hancur berantakan," tambahnya.
Selain itu, TNI juga dari hasil penyelidikannya dan pengamanan video tersebut memastikan narasi berdurasi 2 menit dua belas detik tidaklah benar. Dengan seolah-olah membuat narasi hoaks mengaitkan Panglima TNI seolah-olah mendukung Anies.
"Itulah narasi yang seakan-akan dibacakan oleh seorang prajurit TNI AD berpangkat Kolonel yang memakai masker sehingga tidak terlihat gerak mulutnya. Padahal bukan prajurit itu yang mengucapkannya, namun kalau kita tidak jeli seakan-akan perwira TNI itulah yang mengucapkannya," kata Aidil.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com