Liputan6.com, Jakarta - Jelang Pemilu 2024, tantangan besar yang dihadapi oleh masyarakat modern saat ini adalah membedakan antara fakta dan hoaks di media sosial. Dalam konteks politik, penyebaran informasi yang salah dan akun palsu telah menjadi ancaman serius bagi persatuan bangsa.
Di tengah dinamika politik yang kompleks, penting bagi kita untuk dapat mengenali akun dan hoaks politik yang merusak persatuan bangsa.
Advertisement
Media sosial telah menjadi platform yang kuat dalam menyebarkan informasi. Namun, pada saat yang sama, ia juga memberikan tempat bagi pihak yang tidak bertanggung jawab untuk memanipulasi opini publik dan memperkuat perpecahan. Akun palsu atau bot politik sering digunakan untuk menyebarkan hoaks, propaganda, dan retorika yang merugikan kepentingan umum.
Untuk melindungi persatuan bangsa, langkah pertama yang perlu diambil adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang cara mengenali akun dan hoaks politik di media sosial.
Dalam acara Virtual Class yang diadakan oleh Liputan6.com pada Rabu (17/05/23), Pebrianto Eko Wicaksono, salah seorang Fact Checker Liputan6.com menyampaikan beberapa cara mengenali hoaks politik dan akun media sosial penyebar hoaks. Di akhir akan disajikan tiga tips untuk terhindar dari hoaks tersebut.
Ciri Akun Penyebar Hoaks Politik
“Hoaks politik yang beredar di media sosial itu biasanya disebarkan oleh akun-akun yang memang berkaitan dengan politik, berdasarkan hasil pengamatan kami dalam seminggu terakhir, terdapat beberapa ciri akun penyebar hoaks,” ungkap Wicak dalam acara virtual class tersebut.
Ciri akun media sosial penyebar hoaks politik, yaitu:
- Foto profil tidak asli/ada
- Lini masa sosialnya selalu bertema politik
- Statusnya hanya menyerang satu tokoh, lembaga, dan partai tertentu.
Advertisement
Ciri-ciri Hoaks Politik
Wicak mengatakan, “Kita harus memahami ciri-ciri hoaks politik untuk mengenalinya.”
Ciri yang sering terlihat dalam hoaks politik biasanya memiliki beberapa hal di bawah ini, yaitu:
- Informasi yang disampaikan menggunakan kalimat yang tidak terstruktur dengan baik dan bombastis
- Memainkan emosi dan berusaha meyakinkan penerima informasi
- Informasi yang dibagikan menghasut dan mengajak untuk membenci suatu tokoh atau kalangan tertentu
- Mencantumkan sumber yang tidak kredibel bahkan cenderung palsu
- Memprovokasi penerima informasi untuk ikut menyebarkannya.
Tips Agar Terhindar dari Hoaks
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat membantu kita agar tidak terjerumus hoaks politik dengan mudah:
- Jangan mudah bereaksi
- Perhatikan dengan detail informasi yang didapat
- Periksa kebenarannya
Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting bagi kita untuk menjadi pengguna yang cerdas dan bertanggung jawab di media sosial. Dengan mengenali akun dan hoaks politik, kita dapat melindungi persatuan bangsa dari manipulasi informasi yang merugikan dan mempertahankan keutuhan nilai-nilai yang kita junjung tinggi.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.