Liputan6.com, Jakarta
Emiten milik konglomerat TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 754,39 miliar. Dividen tersebut setara dengan Rp 38 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Kamis (18/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 16 Mei 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 2,98 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 4,89 triliun serta total ekuitas senilai Rp 10,41 triliun.
Jadwal
-Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 25 Mei 2023
-Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 26 Mei 2023
-Cum dividen di pasar tunai: 29 Mei 2023
-Ex dividen di pasar tunai: 30 Mei 2023
-Recording date: 29 Mei 2023
-Pembayaran dividen: 16 Juni 2023
Kinerja
Ilustrasi dividen (Photo by Gerd Atlmann on Pixabay)
Sebelumnya, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) telah menyampaikan laporan keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Triputra Agro Persadaberhasil mencatatkan pertumbuhan positif baik dari sisi penjualan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan, Kamis (2/3/2023), penjualan sepanjang 2022 tumbuh 48,86 persen menjadi Rp 9,35 triliun dari Rp 6,28 triliun pada Desember 2021. Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 5,63 triliun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp 4,66 triliun. Sehingga diperoleh laba bruto sebesar Rp 3,72 triliun, yang masih naik 129,97 persen dari Rp 1,62 triliun pada 2021.
Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar aset biologis senilai Rp 122,90 miliar, beban penjualan dan pemasaran Rp 284,03 miliar, beban umum dan administrasi Rp 400,92 miliar, pendapatan lainnya Rp 152,6 miliar, dan beban lainnya Rp 29,04 miliar.
Dari rincian tersebut, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 3,03 triliun, naik 142,79 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,25 triliun.
Pada periode ini, perseroan juga mencatatkan biaya keuangan sebesar Rp 380,15 miliar, pendapatan keuangan Rp 69,47 miliar, dan bagian laba dari ventura bersama sebesar Rp 968,37 miliar.
Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 2,98 triliun, naik 157,21 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 1,16 triliun.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 naik menjadi Rp 14,53 triliun dari Rp 12,45 triliun pada Desember 2021.
Liabilitas turun menjadi Rp 4,11 triliun dari sebelumnya Rp 4,65 triliun. Bersamaan dengan itu, ekuitas naik menjadi Rp 10,41 triliun dari Rp 7,8 triliun pada Desember 2021.
Advertisement