Musim Kemarau Lebih Kering, Sumsel Lakukan Berbagai Antisipasi Cegah Karhutla

Tahun 2023 diprediksi akan mengalami musim kemarau yang lebih kering, Pemprov Sumsel menyiapkan berbagai antisipasi karhutla.

oleh Nefri Inge diperbarui 20 Mei 2023, 20:00 WIB
Gubernur Sumsel Herman Deru mengecek alat-alat yang digunakan petugas cegah karhutla, seusai memimpin Apel Karhutla di Griya Agung Palembang (Dok. Humas APP Sinar Mas / Nefri Inge)

Liputan6.com, Palembang - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kerap terjadi di berbagai wilayah di Sumatera Selatan (Sumsel), terlebih ketika memasuki musim kemarau.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel pun sudah menetapkan status terbaru, melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Nomor 269 per tanggal 14 Maret 2023 lalu. Hingga saat ini, Sumsel masih berstatus siaga darurat bencana karhutla.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Pemprov Sumsel mengantisipasi saat musim kemarau yang ekstrem, terutama akibat pengaruh El Nino.

Mengantisipasi pengaruh El Nino, Pemprov Sumsel bersama dinas terkait dan stakeholder di Sumsel, menyiagakan helikopter water bombing. Bahkan di tahun ini, akan ada tambahan unit helikopter water bombing, dari 3 unit menjadi 5 unit helikopter.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, prakiraan adanya El Nino membuat musim kemarau lebih kering dan bisa memicu kebakaran hutan dan kabut asap.

Ada beberapa yang disorotinya jelang musim kemarau, seperti sinkronisasi satuan tugas provinsi dan kabupaten, optimalisasi peralatan alat produksi pertanian yang ada pada kelompok tani untuk membantu pemadaman kebakaran.

“Harus memperkuat sarana dan prasarana pemadaman serta personil terlatih pada regu pemadam kebakaran perusahaan perkebunan maupun Hutan Tanaman Industri (HTI),” katanya saat memimpin Apel Karhutla di Griya Agung Palembang, Kamis (18/5/2023).

Dia juga meminta untuk mengaktifkan posko-posko kebakaran di perusahaan, Masyarakat Peduli Api (MPA), kelompok tani peduli api dan lainnya.

Serta pemanfaatan dana desa untuk pegendalian karhutla sesuai ketentuan yang ada. Herman Deru meminta adanya upaya intensif dan kolaborasi, antara berbagai pihak diperlukan untuk melakukan mitigasi bahaya kebakaran secara efektif.

Salah satu perusahaan yakni APP Sinar Mas bersama para mitra pemasoknya, mempunyai strategi untuk kesiapsiagaan menghadapi bahaya kebakaran di tahun 2023.

Menurut Panji Bintoro, Kepala Manajemen Operasi Pemadam Kebakaran APP Sinar Mas mengatakan, mereka akan menambah pasokan helikopter water bombing menjadi 5 unit untuk pencegahan karhutla.

 


Helikopter Superpuma

Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) yang siap turun ke lokasi karhutla di Sumsel (Dok. Humas APP Sinar Mas / Nefri Inge)

“Helikopter itu digunakan sesuai dengan kebutuhan di wilayah yang terkena dampak. Kita akan menambah personel Tim Reaksi Cepat (TRC) dan Regu Pemadam Kebakaran (RPK) hingga 100 persen,” katanya.

Ada helikopter Bell 412 milik APP Sinar Mas, yang akan mengelilingi lokasi Apel Karhutla sebanyak 4 putaran. Helikopter tersebut biasa digunakan oleh TRC yang sudah terlatih, untuk melakukan patroli udara di lokasi yang sulit dijangkau, memadamkan api secara cepat, dan mencegah meluasnya kebakaran.

Di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan Musi Banyuasin (Muba) Sumsel, ada berbagai fasilitas yang disediakan. Seperti Situasi Ruang Kendali (Sitroom) yang digunakan untuk memantau data hotspot secara real-time selama 24 jam melalui satelit. Lalu, Sitroom pusat berada di fire base yang terhubung dengan situation room (sitroom) setiap distrik.

“Ada juga Helikopter Superpuma khusus untuk water bombing, dengan kapasitas 4.000 liter. Perusahaan mitra pemasok juga menyediakan mesin pemadam yang berbagai ukuran dan Sambunesia Nozzle, untuk serangan langsung, memadamkan api dalam gambut, menahan api loncat, dan membersihkan area yang terbakar,” katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya