Liputan6.com, Jakarta - Akupunktur di telinga luar telah terbukti menurunkan berat badan, meredakan keinginan makan, dan menurunkan indeks massa tubuh, menurut peneliti dari Jepang. Namun, teknik akupunktur yang digunakan dalam penelitian ini tidak membutuhkan jarum.
Sebagai gantinya, dilansir NY Post, Kamis, 18 Mei 2023, manik-manik logam kecil dipasang di telinga luar dengan pita bedah. "Karena manik-manik logam kecil ini melekat pada enam titik di telinga luar yang merangsang saraf dan organ yang mengatur nafsu makan … akupunktur jenis ini tidak memerlukan pengetahuan atau keterampilan yang rumit," kata Dr. Takahiro Fujimoto dari Klinik F di Tokyo.
Advertisement
Ia menyambung, "Di Jepang, metode untuk membantu penurunan berat badan ini telah digunakan selama lebih dari 30 tahun." Studi tersebut, yang dipresentasikan pada pertemuan Kongres Eropa tentang Obesitas 2023 di Dublin, Irlandia, melibatkan 81 pria yang kelebihan berat badan atau obesitas selama tiga bulan.
Selain meletakkan manik-manik akupunktur di kedua telinga mereka, yang dikenal sebagai akupunktur aurikularis, para pria tersebut menyimpan buku harian makanan dan diminta mengurangi asupan makanan mereka jadi setengah dari yang biasa dikonumsi. Setelah tiga bulan, para pria ini kehilangan rata-rata 10 cm dari lingkar pinggang mereka dan mengurangi persentase lemak tubuh mereka sebesar empat persen.
BMI rata-rata di antara peserta studi juga turun hampir tiga poin. Tapi, penelitian ini memiliki kelemahan. Tidak ada kelompok kontrol, dan para peneliti mencatat bahwa penelitian ini dibatasi jumlah peserta yang sedikit dan waktu penelitian yang singkat. Selain itu, para peneliti juga tidak dapat membuktikan secara pasti bahwa penurunan berat badan disebabkan akupunktur.
Bukan Kali Pertama
"Temuan kami menunjukkan bahwa akupunktur di telinga dapat membantu menurunkan berat badan jika dipadukan dengan diet dan olahraga," kata Fujimoto. "Kemungkinan akupunktur memiliki efek positif dengan mengekang keinginan dan nafsu makan, memperbaiki pencernaan, serta meningkatkan metabolisme."
Bagaimana persisnya metode akupunktur ini bekerja belum diketahui, tapi teknik ini didasarkan pada kepercayaan bahwa kesehatan diatur oleh aliran energi ke seluruh tubuh. Akupunktur telinga disebut dapat membantu menyeimbangkan sistem endokrin, mengurangi nafsu makan, dan memoderasi laju metabolisme tubuh.
Ini bukan pertama kali akupunktur auricular dipelajari untuk menurunkan berat badan. Sebuah studi pada 2015 yang diterbitkan dalam jurnal BMJ Open Gastroenterology dengan 10 peserta juga menemukan penurunan berat badan yang signifikan di antara peserta studi yang menerima akupunktur telinga.
Juga, dalam studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal OBM Integrative and Complementary Medicine, Fujimoto mencapai hasil penurunan berat badan di kalangan wanita yang serupa dengan yang ditemukan di kalangan pria dalam studi terbaru.
Advertisement
Praktik Akupuntur dan Risikonya
Selanjutnya, penurunan berat badan wanita dipertahankan selama enam bulan setelah pengobatan berakhir. Akupunktur telah digunakan selama berabad-abad di Asia untuk mengobati lusinan kondisi kesehatan, termasuk penyakit pencernaan, disfungsi seksual, kecanduan obat, nyeri akibat radang sendi, sakit kepala, dan gangguan lain.
Penelitian terbaru mengungkap bahwa akupunktur juga dapat membantu wanita yang kehilangan energi seksual, meringankan penderitaan penderita COVID-19, bahkan membangunkan orang yang mengantuk dengan cepat. Bersama sederet manfaat itu, praktik akupuntur konvensional bukan tanpa risiko. Risiko akupunktur antara lain:
- Pendarahan, memar, dan nyeri di tempat penyisipan.
- Jarum yang tidak steril dapat menyebabkan infeksi.
- Dalam kasus yang jarang terjadi, jarum dapat patah dan merusak organ dalam.
Jarum akupunktur telah diatur sebagai alat kesehatan. Pembuatan dan pelabelannya harus memenuhi standar tertentu. Jarum juga harus steril, tidak beracun, dan diberi label "hanya untuk sekali pakai" oleh praktisi berlisensi. Seperti halnya terapi komplementer lain, disarankan untuk menggunakan akupuntur bersamaan perawatan konvensional dalam kasus kondisi kronis atau parah.
Durasi Olahraga untuk Menurunkan Berat Badan
Selain pengaturan asupan nutrisi, olahraga juga ambil andil penting dalam upaya menurunkan berat badan. Menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, dilansir dari Times of India, 14 Desember 2020, seseorang perlu menghabiskan banyak waktu di lapangan untuk mengeluarkan keringat guna menurunkan berat badan.
Demi kehilangan setengah kilogram per minggu, mereka perlu membakar tiga ribu kalori, yang membutuhkan banyak olahraga. Sesuai penelitian, untuk membakar kalori sebanyak ini, seseorang perlu berolahraga sekitar 300 menit setiap minggu atau satu jam per hari selama lima hari.
Studi ini dilakukan pada 44 orang dewasa berusia 18--49 tahun. Para peserta dibagi jadi tiga kelompok, satu yang berolahraga enam hari per minggu, yang lain berolahraga dua hari per minggu, dan mereka yang tidak berolahraga sama sekali.
Para peserta diizinkan memilih olahraga yang diinginkan, seperti lari atau sekadar jalan kaki. Pada akhirnya, ditemukan bahwa orang-orang dalam kelompok pertama membakar lebih banyak kalori dan menurunkan lebih banyak berat badan. Namun karena kondisi tubuh setiap orang berbeda, demi menurunkan berat badan secara ideal, Anda tetap diminta berkonsultasi dulu dengan ahli.
Advertisement