Liputan6.com, Jakarta Guna mencapai target rasio kewirausahaan nasional yang dicanangkan sebesar 4 persen pada 2024, Kementerian Koperasi dan UKM terus berkolaborasi dengan berbagai stakeholders, salah satunya adalah Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
Mewakili Bidang Pendanaan Dekranas, Suzana Teten Masduki mengungkapkan bahwa kolaborasi KemenKopUKM dengan Dekranas sudah terjalin dengan baik dari beberapa tahun sebelumnya. Hal tersebut didorong oleh keselarasan visi dan misi kedua pihak dalam membangun serta mengembangkan para pelaku usaha di Indonesia.
Advertisement
“Komitmen kami juga sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai peningkatan rasio kewirausahaan menjadi 4 persen yang tertuang dalam mandat KemenKopUKM yang tertuang di Perpres Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional,” ungkapnya.
Suzana juga mengatakan bahwa sejumlah kegiatan yang diikutsertakan ke dalam rangkaian acara HUT Dekranas yang didukung KemenKopUKM di antaranya, Inkubator/Bootcamp Peningkatan Kapasitas Start-Up dan Entrepreneur-Hub tingkat universitas di berbagai kota di Indonesia.
"Kegiatan tersebut memiliki fokus masing-masing yang dapat menyasar dua tipe wirausaha. Inkubator/Bootcamp diarahkan untuk pelaku usaha berbasis teknologi atau startup. Sehingga, peserta bootcamp adalah mereka yang produk dan jasanya berpilar pada penggunaan teknologi digital," katanya.
"Sementara itu, untuk Entrepreneur Hub, ini adalah wadah untuk pelaku usaha yang lebih umum, jadi bisa masuk hanya dengan ide, dan keluar dengan kerangka bisnis, bisnis model yang siap dijalankan dan dikembangkan," tambah Suzana.
Dirinya menambahkan bahwa visi besar yang ingin ditanamkan melalui kegiatan tersebut adalah berwirausaha bukan sesuatu yang asing untuk anak-anak muda di Indonesia.
Wadah Pemangku Kepentingan Seni Kerajinan
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas Endang Budi Karya mengatakan bahwa Dekranas merupakan lembaga independen sebagai wadah segenap pemangku kepentingan seni kerajinan di Indonesia.
"Untuk itu, dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Dekranas punya fungsi untuk menggali, melindungi, melestarikan, membina para pelaku seni berbasis warisan untuk kesejahteraan perajin," katanya.
Endang juga berharap agar di usia Dekranas ke-43 tahun, lembaga independen tersebut dapat terus produktif serta peran dan fungsinya semakn besar.
"Usia 43 tahun merupakan perjalan panjang yang telah dilalui. Berbagai program telah didedikasikan untuk mensejahterahkan perajin. Diharapkan kegiatan tersebut diterapkan secara kesinambungan, khususnya sektor kewirausahaan," harapnya.
Endang menjelaskan bahwa sektor kerajinan salah satu sektor yang memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang di Indonesia. Menurutnya, dalam menciptakan sektor usaha baru, Pemerintah harus memberikan dukungan memadai, seperti akses pendanaan, baha baku, pendampingan, serta teknologi dalam mengembangkan suatu usaha.
Advertisement
Rangkaian Kegiatan
Kolaborasi antara KemenKopUKM dengan Dekranas ditandai dengan rangkaian HUT Dekranas yang ke-43 dan digelar di Medan, Sumatera Utara. Dalam kesempatan tersebut, turut hadir Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ketua Umum Dekranas Wury Ma'ruf Amin, pengurus Dekranas, Dekranasda Provinsi, maupun pengurus Dekranasda Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Peringatan yang dihadiri 1.496 undangan dari seluruh Indonesia ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ibu Negara. Selain itu, secara resmi Iriana Joko Widodo membuka Pelatihan Wirausaha Baru dan meninjau Expo HUT ke-43 Dekranas di Lapangan Benteng.
Ada pula kegiatan Workshop Enterpreneur Hub dan Kick Off Peningkatan Kapasitas Startup di Sumatera Utara yang diinisiasi oleh KemenKopUKM dalam rangka memeriahkan HUT Dekranas ke-43.
Deputi Bidang Kewirausahaan KemenKopUKM Siti Azizah mengatakan bahwa kolaborasi Dekranas dan KemenKopUKM salah satunya dengan digelar Entrepreneur Hub Medan antara lain menghadirkan dialog interaktif bersama Menteri Koperasi dan UKM dengan jumlah peserta 1.000 orang sebagai agenda pembuka.
"Sama seperti Enterpreneur Hub yang sudah dijalankan di kota lain, di Medan kami melibatkan pihak lain dalam melakukan pendampingan terhadap 150 orang yang terdiri dari pelaku usaha yang bergerak diberbagai sektor seperti agri, kecantikan, kuliner, fesyen, dan kreatif digital," katanya.
Azizah menjelaskan bahwa untuk Entrepreneur Hub Semarang KemenKopUKM sedang melakukan pendampingan terhadap 100 peserta dari 18 perguruan tinggi. Sedangkan untuk Entrepreneur Hub Jakarta, pihaknya sedang melakukan pendampingan kepada 100 peserta dari lima perguruan tinggi, dan Entrepreneur Hub Malang sedang melakukan pendampingan 100 peserta dari satu perguruan tinggi.
"Dengan melibatkan pihak-pihak lain ini, program Entrepreneur Hub diharapkan dapat bertahan bahkan berkembang secara organik," jelasnya.
"Proses pendampingan ini akan berjalan beberapa bulan. Nantinya kami akan mengundang lembaga pembiayaan, termasuk perbankan, modal ventura, hingga investor untuk mendanai bisnis yang dijalankan oleh para peserta," imbuh Azizah.
(*)