Liputan6.com, Jakarta Mengikuti minat jangka panjang di Web3, Ducati bermitra dengan perusahaan pembayaran Ripple akan meluncurkan koleksi Non Fungible Token (NFT) pertamanya di blockchain XRP.
Langkah ini adalah usaha pertama perusahaan sepeda motor ke ruang Web3 dan teknologi blockchain. Perusahaan yang berbasis di Bologna percaya langkah ini penting untuk memperkuat hubungannya dengan komunitas globalnya.
Advertisement
CEO Ducati, Claudia Domenicali mengatakan memasuki Web3 adalah cara lain untuk lebih dekat dengan komunitas Ducatisti dengan memperluas jumlah layanan yang ditawarkan kepada mereka.
“Ini juga merupakan kesempatan untuk bertemu dan membuat diri kami dikenal oleh komunitas baru penggemar NFT, memberi mereka kesempatan untuk menjalani pengalaman gaya Ducati yang unik dan mengumpulkan aset digital yang akan kami kembangkan secara eksklusif untuk dimensi baru merek ini,” kata Domenicali, dikutip dari Coinmarketcap, Rabu (26/7/2023).
Ducati mengklaim koleksi digital akan terdiri dari urutan video logo Ducati pada tangki sepeda motor yang diproduksi dari 1946 hingga saat ini. Koleksi NFT ini akan ditayangkan di XRP Ledger pada 26 Juli 2023.
Pengguna yang mendaftar dalam minggu pertama setelah peluncuran akan menerima Ducati NFT “sebagai hadiah”. Selain itu, para pengguna ini dapat mengakses rilis mendatang dari pabrikan sepeda motor.
Ducati juga berkolaborasi dengan Web3 Pro, platform Software-as-a-Service (SaaS) berlabel putih, dalam pelaksanaan proyek NFT ini.
Gaet Lebih Banyak Partisipan NFT, OpenSea Luncurkan Fitur Baru 'Deals'
OpenSea meluncurkan fitur baru yang disebut 'Deals'. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk bertukar non-fungible token (NFT) mereka dengan pengguna lain, memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang belum pernah ada sebelumnya dalam perdagangan NFT.
Melansir Coindesk, Sabtu (22/7/2023), pengguna juga memiliki opsi untuk menyertakan Wrapped Ether (WETH) sebagai bagian dari penawaran mereka. Fitur ini didukung oleh Seaport protokol NFT asli OpenSea.
OpenSea menambahkan bahwa fitur tersebut bertujuan untuk membuat pertukaran NFT lebih dapat dipercaya, meminimalisir potensi risiko dari transaksi lewat perpesanan dan laman web tidak jelas, yang tak berujung pada raibnya aset kolektor.
Untuk memulai transaksi, pengguna hanya membutuhkan alamat dompet penerima, nama ENS, atau nama pengguna OpenSea. Mereka kemudian dapat memilih hingga 30 NFT, serta jumlah WETH yang ingin mereka tambahkan ke swap, jika ada.
Advertisement
Bisa Pilih
Selanjutnya, mereka memilih aset yang ingin mereka tawarkan untuk diperdagangkan dan kemudian mereka dapat mengirimkan kesepakatan untuk dipertimbangkan.
Saat ini, OpenSea mengharuskan NFT di kedua sisi kesepakatan berada di rantai yang sama dan dari koleksi yang diberi lencana (terverifikasi).
Jika pengguna menerima kesepakatan, mereka akan membayar biaya gas apa pun yang diperlukan untuk transfer. Namun untuk saat ini, pertukaran Transaksi tidak akan dikenakan biaya OpenSea atau membayar royalti pembuat.
Seorang juru bicara dari OpenSea mengatakan kepada CoinDesk bahwa Deals bertujuan untuk mengundang lebih banyak pengguna berpartisipasi dalam komunitas NFT dengan menyederhanakan proses pertukaran. Dengan memanfaatkan Seaport, kolektor dapat menukar NFT di OpenSea tanpa terkena risiko yang mungkin terjadi di luar platform.
Ada Pameran Seni dan NFT di Bentara Budaya, Usung Tema Re-Identify
Astra berkolaborasi dengan Bentara Budaya dan Kompas Gramedia menghadirkan pameran seni dan NFT dengan mengusung tema Re-Identify.
Pameran Re-Identify digelar di Galeri Astra di lantai 5 Menara Astra yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman Kav 5-6, Jakarta. Pameran ini akan berlangsung pada 27-30 Juli 2023.
Head of Corporate Communication Astra, Boy Kelana Soebroto mengatakan sejak Januari hingga Juli 2023, Astra mendukung para seniman untuk menjajaki NFT melalui program kelas Laboratorium NFT Bentara Budaya by Astra.
"Karya di pameran ini, hasil karya mereka. Mudah-mudahan bisa terus berlanjut program-program seperti ini untuk mengangkat seni-seni Indonesia," kata Boy dalam sambutannya pada pembukaan pameran, Rabu (26/7/2023).
Direktur korporat komunikasi Kompas Gramedia, Glory Oyong menuturkan sejauh ini sudah ada ratusan karya seni berupa NFT dari seniman Indonesia yang terjual secara global. Kemunculan NFT menurut Glory dapat mendorong batasan seniman Indonesia yang tak hanya dalam bentuk kanvas, tetapi dalam bentuk digital.
"Kita ingin mendorong digitalisasi ini tak hanya sebagai tren, tetapi para seniman bisa bertahan secara berkelanjutan di era digital ini dan mendorong ekonomi," tutur Glory.
NFT Beri Peluang Seniman Lokal
Pada kesempatan yang sama, General Manager Bentara Budaya dan Communication Management Kompas Gramedia, Ilham Khoiri menjelaskan NFT dapat menjadi peluang baru bagi seniman di Indonesia.
Menurutnya, NFT menjadi cara baru untuk menjelajah dunia seni agar para seniman bisa mendapatkan perlindungan hak cipta, dan royalti yang baik.
"Hal itu semua bisa didapat seniman karena semuanya tercatat dengan apik di teknologi blockchain," jelas Ilham.
Ilham menambahkan, saat ini seni ada berbentuk NFT yang memungkinkan seniman menyimpan karya seninya di sana sebagai NFT dan kemudian meminting atau mengunggahnya di marketplace NFT. Cakupan pasar ini adalah global, sehingga tidak ada batasan untuk membeli karya NFT.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement