Liputan6.com, Jakarta Manajer Manchester City Pep Guardiola tak bisa menyembunyikan euforianya usai kalahkan Real Madrid 4-0 pada leg 2 semifinal Liga Champions, Kamis (18/5/2023). Man City dengan demikian lolos ke final Liga Champions dengan agregat 5-1 dan jumpa Inter Milan.
Kemenangan ini tak hanya membuat Pep Guardiola gembira. Dia kini makin ambisius untuk mengejar treble atau tiga gelar di akhir musim nanti.
Advertisement
Guardiola mengatakan pemain kini bisa memvisualisasikan tiga gelar di kepala mereka. Man City menjelma menjadi klub yang sulit dihentikan dan treble bukan hal mustahil untuk dilakukan.
Selain gelar juara Liga Champions, Manchester City juga mengincar gelar juara Liga Inggris dan Piala FA. Di Piala FA, Man City akan menghadapi Manchester United di final.
Sebelumnya, Guardiola selalu menghindari kalau bicara treble yang pernah dilakukan MU pada 1999. Namun setelah menghancurkan Madrid, Guardiola sudah tak malu-malu lagi untuk menyebut Man City memang berpeluang rebut treble atau tiga gelar di akhir musim.
Man City Ingin Masuk Buku Sejarah
Guardiola mengatakan para pemain Man City kini sedang euforia. Optimisme pemain begitu tinggi untuk raih treble.
"Biarkan saya menangkan dua gelar pertama dulu. Di Liga Inggris, kami sebentar lagi juara. Kami butuh satu kemenangan lagi dan lalu kami akan menghadapi tim tetangga MU di Piala FA," katanya seperti dikutip espn.
"Setelah itu kami melawan tim Italia Inter Milan di final Liga Champions. Nysun ubu berjalan sangat baik dan kami ssekarang harus mengangkat trofi itu. Kami selangkah lagi menuju treble," di amenambahkan.
Advertisement
Pembalasan Sempurna Man City untuk Real Madrid
Man City melakukan pembalasan yang sempurna kepada Real Madrid musim ini di Liga Champions. Musim lalu, juga di semifinal, Madrid sudah menyingkirkan Man City dengan agregat 6-5.
"Saya sudah merasa kalau belakangan ini kami memang punya campuran antara ketenangan dan intensitas untuk memainkan laga seperti lawan Madrid," kata Guardiola.
"Setelah 10 atau 15 menit, saya mulai yakin rasa sakit yang kami rasakan musim lalu bisa dibalas."
Jack Grealish Puas Benamkan Real Madrid
Grealish menjadi pemain paling konsisten untuk Manchester City saat melawan Real Madrid. Dalam dua leg semifinal, dia sama sekali tak diganti oleh Pep Guardiola, manajer Man City.
"Saya hanya bisa terkagum-kagum bisa ada di momen seperti ini. Ini menyenangkan. Saya pikir tak banyak tim yang bisa melakukan hal seperti ini kepada Real Madrid," kata Jack Grealish seperti dikutip Metro.
"Kami merasa sulit dihentikan. Saya tak tahu apa itu. Saya melihat statistik di hari sebelumnya soal rekor kami di Liga Champions. Kami selalu menang di kandang, ini luar biasa."
Advertisement
Manchester City Sulit Dihentikan
Ya Man City memang menjadi tim yang sulit dihentikan musim ini. Bahkan tim raksasa seperti Bayern Munchen pun takluk 0-3 saat main di Etihad.
"Kami merasa sulit dihentikan musim ini dan tak ada yang bisa kalahkan kami. Saat Anda melihat apa yang kami mainkan malam ini, lawan Bayern Munchen dan RB Leipzig, itu luar biasa," kata Grealish.
Pujian kepada Grealish juga diberikan bek kanan Kyle Walker. Dalam latihan, dia sudah merasa seperti hadapi mimpi buruk saat jumpa Grealish.
"Saya selalu bilang saat dia main bagus atau jelek. Saya melawan dia di latihan dan dia seorang pemain yang jadi mimpi buruk untuk dilawan," kata Walker.
"Di fase musim seperti sekarang, dia melakukan apa yang harus dilakukannya. Dia hanya butuh cetak lebih banyak gol."