Tidak Rampung-rampung, Ada Apa dengan Proses Penjualan Manchester United?

Terhitung sudah 178 hari sejak keluarga Glazer mengumumkan penjualan Manchester United tetapi hingga saat ini belum juga menemukan titik terang. Jadi, ada apa sebenarnya?

oleh Luthfa Arisyi Senapi diperbarui 19 Mei 2023, 16:00 WIB
Keluarga Glazer memiliki Manchester United sejak 2005. (AFP/Paul Ellis)

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini terhitung sudah 178 hari sejak keluarga Glazer mengumumkan akan menjual Manchester United. Seperti diketahui, proses penjualan yang berjalan berlarut-larut hingga satu penawar asal Finlandia yang cukup vokal, Thomas Zilliacus memutuskan untuk menolak maju pada putaran ketiga penawaran.

“Proses penawaran berubah menjadi lelucon,” kata Zilliacus seperti dilansir dari BBC Sport.

Batas waktu 28 April ditetapkan untuk penawaran ketiga. Sejak itu, pembicaraan terus berlanjut. Hingga akhirnya baru-baru ini salah satu penawar yang paling terdepan Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani melepas penawaran keempat dengan nilai mendekati 5 miliar poundsterling.

Dari situ muncul pertanyaan baru, sebenarnya apa yang terjadi hingga proses penjualan Man United berjalan berlarut-larut bahkan sampai ada penawaran keempat.

Alasan yang jelas adalah tidak ada penawar yang mencapai biaya yang diingkan keluarga Glazer, atau mereka yakin bisa mendapatkan lebih banyak dari para penawar. Glazers membeli MU seharga 790 juta poundsterling pada tahun 2005 dan telah menetapkan valuasi saat ini di antara 5-6 miliar poundsterling.

Sementara itu, saat ini hanya ada dua penawar yang diketahui secara luas oleh publik yaitu miliarder asal Qatar Sheikh Jassim dan bos INEOS Sir Jim Ratcliffe.

Diketahui Sheikh Jassim ingin mengakuisisi 100 persen kepemilikan klub sementara INEOS hanya menginginkan 69 persen kepemilikan saham keluarga Glazer.


Penawaran yang Ada

Sebagaimana diketahui, penjualan saham Glazer ini tampaknya merupakan respons dari pemilik klub atas desakan para penggemar Manchester United. Para penggemar Setan Merah sendiri kini tengah melancarkan aksi protes dengan mengancam akan mengosongkan Old Trafford pada laga kontra Liverpool nanti. (AFP/Valery Hache)

Kedua penawar tersebut telah memenuhi ketiga tenggat waktu penawaran yang sudah ditetapkan. Awalnya, INEOS menginginkan kepemilikan Glazer, yakni sekitar 69 persen. Namun, itu telah berubah sekarang di mana mereka bersedia mengurangi itu selama mereka tetap memegang kendali yang artinya minimal 50,01 persen. Hal itu memungkinkan Avram dan Joel Glazer tetap menjadi investor di klub.

Sheikh Jassim di satu sisi menginginkan 100 persen kendali atas klub dengan tawaran keempatnya bernilai hingga mendekati 5 miliar poundsterling. Ada kelompok lain, termasuk Elliott Investments dan Sixth Street yang telah menawarkan untuk membeli saham minoritas dengan imbalan dana yang dapat digunakan untuk mengembangkan Old Trafford dan tempat latihan Carrington.

Dapat dipahami bahwa keluarga Glazer tidak akan menerima kurang dari 5 miliar poundsterling. Diperkirakan tawaran INEOS memvaluasi klub lebih tinggi tetapi ternyata mereka tidak berniat membeli semuanya.


Kapan akan Selesai?

Sheikh Jassim Bin Hamad Al-Thani (kiri) dan saudaranya Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani dari Qatar saat pengundian Piala Dunia 2022 di Qatar di Doha Exhibition and Convention Center pada 1 April 2022. Sheikh Jassim bin Hamad al-Thani hari ini mengonfirmasi pengajuan tawarannya untuk 100 persen saham Manchester United. (AFP/Gabriel Bouys)

Perkiraan awal adalah penjualan akan selesai pada akhir Maret. Kemudian, dengan pertimbangan adanya penundaan, kesepakatan diharapkan dapat selsai pada akhir musim ini. Batas waktu bulan Maret telah lama berlalu dan tinggal kurang dari dua minggu sebelum Liga Inggris tiba di akhir musim. Jendela transfer juga akan dibuka pada 10 Juni.


Dampak untuk Erik ten Hag

Ekspresi Erik Ten Hag setelah MU dikalahkan Newcastle United 0-2 dalam pertandingan pekan ke-29 Liga Inggris 2022/2023 yang berlangsung di St. James Park, Minggu (2/4/2023) WIB. (AFP/Oli Scarff)

Ketidakjelasan proses penjualan ini setidaknya memberi dampak ketidakpastian bagi Erik ten Hag khususnya mengenai transfer pemain. Sosok pelatih asal Belanda itu dikabarkan kesulitan untuk menentukan target transfer karena belum ada kejelasan mengenai jumlah anggaran yang akan ia terima.

Di satu sisi, Ten Hag tahu ia perlu meningkatkan kualitas skuadnya musim panas ini dan para pemain yang diinginkannya tidak akan murah. Man United sangat membutuhkan striker dan untuk kualitas yang mereka butuhkan, bayarannya akan sangat besar. Selain itu, mereka juga membutuhkan gelandang baru dengan kualitas bagus.

Ten Hag perlu tahu apakah ia bisa merekrut striker seperti kapten Timnas Inggris Harry Kane atau bomber Napoli Victor Osimhen, plus gelandang elit, atau ia harus menurunkan standarnya. Namun, itu sulit dilakukan mengingat status kepemilikan klub hingga saat ini masih belum jelas.

“Apa yang saya inginkan [untuk skuad saya] sudah jelas, tapi itu tidak terserah saya,” ujarnya awal bulan ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya