Liputan6.com, Jakarta - Bank Commonwealth melalui aplikasi CommBank SmartWealth terpilih oleh Kementerian Keuangan sebagai mitra distribusi produk investasi syariah, Sukuk Tabungan (ST) seri ST010 yang masa penawarannya dimulai pada 12 Mei 2023 di pasar perdana domestik.
Sukuk Tabungan 010 memiliki imbalan yang mengambang dengan imbalan minimal (floating wth floor) dan mengacu pada BI 7 Day Reverse Repo Rate, yang artinya besaran imbalan ST010 akan disesuaikan dengan perubahan BI 7 Day Reverse Repo Rate setiap tiga bulan sekali. Demikian dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (19/5/2023).
Advertisement
Produk investasi ini diterbitkan dengan dua jenis tenor, yaitu ST010T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil minimum 6,25 persen per tahun serta ST010T4 (green sukuk) dengan tenor empat tahun dan imbal hasil minimum 6,40% per tahun.
Dikutip dari situs Kementerian Keuangan, melalui penerbitan ST010 pemerintah akan membiayai proyek ramah lingkungan di dua sektor yakni transportasi berkelanjutan dan ketahanan terhadap perubahan iklim. Hal ini diharapkan dapat memitigasi dampak perubahan iklim dan adaptasi atas perubahan iklim yang telah terjadi.
Menurut Head of Investment Business Bank Commonwealth Daniel Arifin, keunggulan investasi pada ST010 antara lain aman karena dijamin 100 persen oleh negara, terjangkau karena dapat dimulai dari Rp 1 juta, tingkat imbalan kompetitif karena pada saat ditawarkan di pasar perdana imbalan yang ditawarkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata tingkat bunga deposito, dan investasi dapat dilakukan secara mudah melalui aplikasi CommBank SmartWealth.
Perbedaan dengan Sukuk Tabungan Sebelumnya
“Dengan imbal hasil tinggi hingga 6,40 persen per tahun dan risikonya yang relatif rendah karena pokok dan imbalan dijamin oleh negara, kami melihat animo investor akan tetap tinggi untuk seri ST010 ini. Selain karena berbasis syariah dan memiliki imbal hasil yang menarik, ST010 juga berbasis green sukuk, sehingga selain berinvestasi, investor juga sekaligus mendukung pembangunan nasional, di mana hasil peluncuran akan digunakan untuk membiayai proyek ramah lingkungan,” jelas Daniel.
Kemudian, berbeda dengan penerbitan Sukuk Tabungan sebelumnya yaitu ST009, ST010 kali ini juga menawarkan dua pilihan tenor yang lebih fleksibel yaitu dua tahun dan empat tahun. Pilihan tenor ini akan memberikan fleksibilitas lebih bagi investor dalam menyesuaikan dengan tujuan finansial masing-masing.
“Kami sangat optimis dapat mencapai target penjualan hingga akhir masa penawaran, yaitu tumbuh 50% dari seri sebelumnya,” ujar Daniel.
Sejauh ini komposisi penjualan ST010 berimbang antara tenor dua tahun dan empat tahun. Agar semakin menarik minat investor, Bank Commonwealth menawarkan program cashback hingga Rp 30 juta untuk nasabah yang membeli ST010 menggunakan CommBank SmartWealth, di mana selain ST010 nasabah juga dapat bertransaksi di mana saja dengan praktis dan nyaman untuk produk reksa dana serta obligasi pemerintah pasar sekunder.
Advertisement
Pemerintah Tawarkan Sukuk Tabungan
Sebelumnya, dikutip dari Antara, Pemerintah resmi membuka masa penawaran Sukuk Tabungan seri ST010 dalam dua tenor dengan kupon di atas 6 persen kepada investor individu Warga Negara Indonesia (WNI) mulai 12 Mei pukul 09.00 WIB sampai 7 Juni 2023 pukul 10.00 WIB.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan menjelaskan sukuk tersebut yakni seri ST010T2 (tenor dua tahun) dan Green Sukuk Ritel-Sukuk Tabungan seri ST010T4 (tenor empat tahun) yang masing-masing menawarkan tingkat imbalan atau kupon mengambang (floating with floor) sebesar 6,25 persen per tahun dan 6,4 persen per tahun.
Tujuan penerbitan ST010 yakni untuk menyediakan alternatif investasi yang aman, menguntungkan dan likuid bagi masyarakat, melakukan diversifikasi instrumen pembiayaan APBN, memperluas basis investor di pasar domestik, mendukung pengembangan pasar keuangan syariah, serta memperkuat pasar modal Indonesia dengan mendorong transformasi masyarakat dari saving-oriented society menuju investment-oriented society.
Dengan penjualan secara daring, diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat berinvestasi di surat berharga syariah negara (SBSN) ritel yang ditujukan untuk semua generasi, serta mendukung terwujudnya keuangan inklusif melalui instrumen investasi yang terjangkau dengan minimal pembelian Rp1 juta.
Melalui ST010, pemerintah turut memberikan kesempatan kepada setiap WNI untuk dapat berinvestasi sekaligus membantu mengatasi dampak dari perubahan iklim, karena hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek hijau dalam APBN.
Nilai Pemesanan Sukuk Tabungan
Adapun penerbit ST010 yaitu Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia. Sukuk tabungan ini diterbitkan dengan jenis akad wakalah, yang akan dicatat pemesanannya pada 14 Juni 2023.
Bentuk dari ST010 yakni tanpa warkat, tidak dapat diperdagangkan, kepemilikan tidak dapat dialihkan, dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
ST010T2 akan jatuh tempo pada 10 Juni 2025, sedangkan ST010T4 pada 10 Juni 2027. Keduanya diterbitkan dengan nilai nominal per unit masing-masing Rp1 juta.
Sementara maksimum pemesanan untuk ST010T2 yakni Rp5 miliar dan ST010T4 sebesar Rp10 miliar. Periode early redemption ST010T2 yakni 24 Mei-3 Juni 2024, sedangkan ST010T4 yaitu 26 Mei-3 Juni 2025.
Pembayaran kupon akan dilakukan setiap bulan pada tanggal 10, tetapi dalam hal tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja, maka akan dibayarkan pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada tanggal 10 Juli 2023 (short coupon). Selain itu, penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 12 Juni 2023.
Jenis imbalan atau kupon yang ditetapkan yakni mengambang dengan imbalan atau kupon minimal berdasarkan tingkat imbalan acuan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.
Nominal pengajuan early redemption yang ditetapkan yakni Rp1 juta dan kelipatannya. Nilai maksimal early redemption yaitu 50 persen dari setiap transaksi pembelian yang telah dilakukan pada masing-masing mitra distribusi.
Underlying asset dari penerbitan sukuk ini yakni barang milik negara (BMN) dan proyek/kegiatan kementerian/lembaga pada APBN 2023. Proses pemesanan pembelian ST010 dilakukan secara daring melalui empat tahap yaitu registrasi/pendaftaran, pemesanan, pembayaran dan setelmen.
Advertisement
Mitra Distribusi
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Mitra distribusi tersebut yakni Bank Central Asia (BCA), Bank CIMB Niaga, Bank Commonwealth, Bank Danamon Indonesia, Bank DBS Indonesia, Bank HSBC Indonesia, Bank Mandiri, Bank Maybank Indonesia serta Bank Mega.
Kemudian, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank OCBC NISP, Bank Panin, Bank Permata, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN), Bank UOB Indonesia, Bank Victoria, Standard Chartered Bank, Bank Muamalat, BRI Danareksa Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Trimegah Sekuritas Indonesia, Bahana Sekuritas, serta Bareksa Portal Investasi.
Lalu, Binaartha Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, Nusantara Sejahtera Investama (FUNDtastic+), Star Mercato Capitale (Tanamduit), Investree Radhika Jaya, Mitrausaha Indonesia Grup (Modalku), dan Bibit Tumbuh Bersama.