Ken Elliott, Dokter Australia yang Disandera Militan Al Qaeda 7 Tahun Lebih Akhirnya Bebas

Seorang dokter Australia ditahan di Afrika Barat oleh militan Al Qaeda selama lebih dari tujuh tahun. Ia baru saja dibebaskan, usianya kini 88 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Mei 2023, 18:05 WIB
Dr Ken Elliott dan istrinya mendirikan klinik Djibo pada tahun 1972. Ia diculik selama tujuh tahun lebih dan akhirnya dibebaskan. (Facebook/Djibo Soutient DR Ken Elliot)

Liputan6.com, Ouagadougou - Seorang dokter Australia diculik di Afrika Barat oleh militan Al Qaeda selama lebih dari tujuh tahun. Ia baru saja dibebaskan, usianya kini 88 tahun.

Menurut laporan BBC mengutip menteri luar negeri AustraliaJumat (19/5/2023), kondisi Dr Kenneth Elliott atau Ken Elliott aman dan sehat. Ia juga telah dipersatukan kembali dengan keluarganya.

Dia dan istrinya ditangkap pada tahun 2016 di dekat perbatasan antara Mali dan Burkina Faso, tempat mereka menjalankan klinik selama lebih dari 40 tahun.

Kelompok Al Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) mengatakan pada saat itu telah menculik pasangan tersebut.

Kelompok militan tersebut kemudian membebaskan istrinya, Jocelyn, setelah tiga minggu menyusul tekanan publik dan apa yang disebutnya sebagai "bimbingan" dari para pemimpinnya untuk tidak melibatkan wanita dalam perang.

"Pada usia 88 tahun, dan setelah bertahun-tahun jauh dari rumah, Dr Elliott sekarang membutuhkan waktu dan privasi untuk beristirahat dan membangun kembali kekuatan diri. Kami berterima kasih atas pengertian dan simpati Anda," kata keluarganya dalam sebuah pernyataan.

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengakui ketahanan Dr Elliott dan keluarganya telah menunjukkan bahwa mereka "melalui keadaan yang paling sulit".

"Kami menyampaikan terima kasih kepada pejabat Australia yang telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengamankan pembebasan Dr Elliott dan memberikan dukungan kepada keluarganya," katanya dalam sebuah pernyataan.

Berasal dari Perth, Dr Elliott dan istrinya menjalankan klinik dengan 120 tempat tidur di Kota Dijbo di Burkina Faso, di mana dia adalah satu-satunya ahli bedah.

Setelah penangkapan Dr Elliott dan istrinya, penduduk setempat memulai halaman Facebook untuk mengkampanyekan pembebasan mereka.

"Elliott adalah seorang Burkinabe dan orang yang manusiawi... Dia mewakili yang terbaik dari umat manusia," tulis salah satu postingan.

 


Modus Militan Menculik Demi Tebusan Uang

Ilustrasi Uang Dollar Credit: pexels.com/cottonbro

Kelompok Al Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) dan kelompok ekstremis lainnya di Afrika utara dan barat telah sejak lama menggunakan penculikan untuk tebusan sebagai cara mengumpulkan uang.

Kelompok itu, yang berakar pada perang saudara di Aljazair pada 1990-an, beroperasi di seluruh wilayah Sahel di selatan Gurun Sahara dan di dalam Mali dan Burkina Faso.

Pada 2013, bekas penjajah Prancis mengirim 5.000 tentara ke Mali untuk melawan kelompok itu dan sekutunya, dan pada 2020 membunuh pemimpin AQIM Abdelmalek Droukdel.

Tetapi Prancis menarik diri tahun lalu di tengah meningkatnya ketidakpopuleran di Mali atas operasi militernya.


6 Tahun Diculik Al Qaeda di Mali, Warga Swedia Ini Akhirnya Bebas

Johan Gustafsson dalam foto yang diambil pada 2012 saat diculik al qaeda akhirnya bebas (AFP PHOTO/AL-JAZEERA)

Kisah serupa dialami Johan Gustafsson. Ia akhirnya juga bisa bernafas lega. Warga Swedia yang diculik oleh Al Qaeda di Mali, Afrika pada 2011, kini dibebaskan.

Kabar menggembirakan itu resmi diumumkan oleh pemerintah Swedia.

Menurut pernyataan Menteri Luar Negari Margot Wallstrom, Gustafsson kini tengah terbang kembali pulang ke Swedia dari Afrika.

Dikutip dari BBC, pada Senin (26/6/2017), pria yang kini berusia 42 tahun itu ditangkap dan diculik oleh kelompok Al Qaeda di Islamic Maghreb (AQIM) bersama dua pria lainnya pada 2011. Salah satu di antara mereka telah bebas saat tentara Mali melakukan penyerbuan ke markas kelompok teroris itu pada 2015 lalu.

Menurut Menlu Wallstrom, Gustafsson dalam kondisi sehat.

"Sangat bahagia bahwa saya mengumumkan bahwa Johan Gustafsson telah dibebaskan," kata Wallstrom.

Ia mengatakan pembebasan warganya berkat usaha keras dan kerja sama antara kementerian luar negeri Swedia, polisi dan pihak otoritas asing.

Menlu Wallstrom juga mengatakan ia telah berbicara dengan Gustafsson langsung yang mengatakan bahwa pria itu bahagia.

"Saya tak bisa berbicara lebih lanjut mengenai hal ini," tambah menlu Swedia itu.

Gustafsson diculik bersama Stephen Malcolm, warga negara Afrika Selatan dan Sjaak Rijke dari Belanda. Rijke dibebaskan oleh pasukan khusus Prancis pada 2015.

AQIM kerap menculik dan menyandera warga asing sebelum tentara Prancis dikerahkan pada Januari 2013. Pada insiden berbeda pada 2014, sandera asal Prancis serge Lazarevic bebas setelah digelar pertukaran tahanan.

Prancis mengintervensi bekas negara jajahannya itu pada Januari 2013, setelah sebuah pemberontakan yang ditunggangi Al Qaeda mencoba merebut pemerintahan Mali yang sah.

Semenjak saat itu, lebih dari 4.000 tentara Prancis dikerahkan, sementara pasukan perdamaian PBB berada di Mali untuk memastikan stabilitas keamanan di salah satu negara Afrika Barat tersebut.


Diculik Al Qaeda, Anak Eks PM Pakistan Akhirnya Diselamatkan

Al Haider Gilani, putra mantan Perdana Menteri Pakistan yang diculik sejak tahun 2013 kini bebas (sumber:timesofindia.com)

Putra mantan Perdana Menteri Pakistan, Yusuf Raza Gilani juga pernah diculik Al Qaeda tahun 2013. Ia akhirnya bebas sekitar tiga tahun kemudian. Usaha pembebasan dilakukan oleh pasukan gabungan khusus Afganistan-Amerika Serikat.

Pasukan khusus tersebut berhasil menyelamatkan Ali Haider Gilani yang ternyata selama ini ditahan oleh jaringan Al Qaeda di daerah provinsi Paktika, Pakistan Timur."Misi anti-teror sudah direncanakan sebelumnya dan penindaklanjutan dilakukan setelah ada konfirmasi mengenai keberadaannya dan aktivitas terorisme,” demikian pernyataan Resolute Support Mission, pihak yang mengepalai pasukan gabungan Afghanistan-AS, dikutip dari BBC, Rabu (10/5/2016).

Misi penyelamatan tersebut menewaskan setidaknya 4 orang dari pihak musuh. Ali kini dilaporkan akan melakukan pengecekan fisik di Pakistan.

Saudara laki-laki Ali, Ali Musa Gilani mengatakan kepada BBC bahwa keluarganya tidak tahu menahu soal misi penyelamatan yang dilakukan untuk membebaskan Ali.

"Tiba-tiba saya ditelepon dengan nomor tak dikenal dan ketika saya angkat ternyata Ali. Ia berkata bahwa pasukan militer AS telah menyelamatkannya lalu ia bertanya kepada saya siapa yang menghubungi pasukan ini," jelasnya.

Melansir dari CNN, Ali Haider Gilani diculik pada tahun 2013 di kediamannya di kota Multan, Pakistan. Pada saat itu ia sedang disibukan dengan kampanyenya untuk pemilu partai Pakistan Peoples’ Party (PPP). Sekelompok pria bersenjata dengan motor menghujani mobilnya saat kampanye berlangsung. Sekretaris dan penjaga tewas sementara 4 orang lainnya terluka.

Pada Mei tahun lalu, Ali berhasil menghubungi sang ayah mengatakan ia baik-baik saja.

Sementara itu, sang ayah, Yousaf Raza Gilani adalah salah satu orang terkuat di Multan dan PPP. Gilani adalah adalah PM Pakistan dari Maret 2008 hingga ia digulingkan dan diajukan ke Mahkamah Agung pada 2012. Pasalnya, ia menolak membuka kasus korupsi melawan mantan PM Benazir Butho dan Presiden Asif Ali Zardari.

Majalah Forbes pernah memberi sebutan orang terkuat di dunia di peringkat ke-38, karena kekonsistenannya menjadi sekutu AS.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya