Sopir Truk Kejar-kejaran dengan Itik, Akhirnya Bikin Jalanan Macet

Contohnya saja yang terjadi di ruas jalan Banyuwangi. Kemacetan disebabkan oleh sopir truk kejar-kejaran dengan seekor itik.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 19 Mei 2023, 21:00 WIB
Sopir Truk Kejar-kejaran dengan Itik, Akhirnya Bikin Jalanan Macet (TikTok/@nita_desi25)

Liputan6.com, Jakarta - Berbagai faktor tidak terduga bisa menyebabkan kemacetan lalu lintas. Kadang-kadang penyebab terhambatnya arus lalu lintas tidak pernah terbayangkan sebelumnya.

 

Contohnya saja yang terjadi di ruas jalan Banyuwangi. Kemacetan disebabkan oleh sopir truk kejar-kejaran dengan seekor itik

Video yang memperlihatkan kejadian kocak ini diunggah oleh akun TikTok @nita_desi25 pada Rabu (17/5/2023). Berikut ini ulasan selengkapnya!

Dalam video tersebut terlihat ada sebuah truk tronton yang berhenti di tengah jalan. Sopirnya pun turun dan terlihat mengejar seekor itik yang berlari ke sana-sini.

Ketika dikejar ke depan itik itu malah masuk ke kolong truk. Saat hendak didekati di kolong truk malah berlari ke sisi lain kemudian berjalan santai ke depan.

Hal ini pun berulang kali terjadi hingga akhirnya ada dua pria lain yang membantu. Tak lama itik itu berhasil ditangkap dan dibawa ke pinggir jalan.

Akibat kelakuan lucu itik tersebut arus lalu lintas tersendat. Terlihat di belakang truk tadi ada beberapa kendaraan yang antre.


Komentar Netizen

Video yang telah disukai lebih dari 600 kali ini mendapatkan beragam komentar netizen. Banyak dari mereka yang malah menuliskan tanggapan kocak.

  • "karena entok mahkluk ciptaan Tuhan... respect sesama makhluk hidup.. 🥰," tulis Ahmad Muliarto
  • "bebek meresahkan 😂😂😂😂😂," jelas Lek'Man
  • "🦢: saya ketinggalan rombangan maafin ya bang panik ini wkwk," komentar Camel Ungu
  • "untung nggak jadi menthok geprek..😁 respect buat mas driver nya.👍🙏🏼," ungkap dennykurniawan909
  • "ahh sudah lah daripda sya gabut si bebek nya," tulis GuardianAngel07

Sumber: Otosia.com

Penulis: Ahmad Muzaki

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya