Liputan6.com, Jakarta Pergerakan pasar kripto sepanjang 2023 sangat positif dibandingkan pada 2022 yang berada pada siklus bearish pasar kripto. Sejak Januari sampai hingga April 2023 total kapitalisasi pasar aset kripto ini naik lebih dari 60 persen, mencapai level tertinggi USD 1,2 triliun atau setara Rp 17.928 triliun (asumsi kurs Rp 14.941 per dolar AS).
Harga Bitcoin juga berhasil menguat sekitar 80 persen sepanjang 2023 dengan harga tertinggi menyentuh USD 30.000 atau setara Rp 448,2 juta. Aset kripto lainnya juga bergerak positif, terutama pada kuartal pertama 2023. Lantas apa saja sentimen penyebab kenaikan aset kripto sepanjang 2023?
Advertisement
Krisis Perbankan
Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan ada beberapa sentimen yang mendorong pasar kripto bergerak positif sepanjang 2023. Pertama yaitu krisis bank baru-baru ini yang terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
“Krisis bank baru-baru ini memicu reli Bitcoin. Ketika AS dan sebagian Eropa mengalami krisis perbankan lain dan intervensi bank sentral Bitcoin mampu menutup kuartal satu 2023 dengan kenaikan sekitar 70 persen,” kata Panji dalam webinar Ajaib Kripto, Jumat (19/5/2023).
Panji menuturkan, saat terjadi krisis perbankan, Bank Sentral seperti The Fed melakukan balancing dengan mencetak uang, dalam hal ini Dolar AS.
“Karena peredaran dolar AS banyak, maka nilai dolar menurun. Ketika dolar menurun, Bitcoin pasti menguat karena korelasi Bitcoin dengan dolar adalah negatif,” jelas Panji.
Karena adanya ketakutan untuk masuk ke industri keuangan, banyak orang beralih ke aset lain seperti emas bahkan salah satunya Bitcoin. Karena adanya hal ini, korelasi Bitcoin dengan emas menyentuh 0,9 ini yang menunjukkan hal positif.
Sentimen Lain
Inflasi AS Mereda
Consumer Price Index (CPI) AS pada 10 Mei 2023, yang menunjukkan penurunan inflasi AS menjadi 4,9 persen pada April dari 5,0 persen pada bulan sebelumnya. Tingkat inflasi AS yang mereda turut memberikan sentimen positif pada pasar kripto. Dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat inflasi AS sangat tinggi menyentuh 9,1 persen.
Meskipun begitu, 4,9 persen masih jauh dari target The Fed untuk meredakan inflasi hingga level persen.
Adopsi Kripto dan Blockchain Meningkat
Panji juga mengungkapkan, tingkat adopsi blockchain dan kripto di berbagai negara turut memberikan sentimen positif pada pasar kripto.
“Di antaranya, pemerintah China Menunjukkan Dukungan untuk Blockchain. Pusat penelitian blockchain nasional baru telah dibuka di Beijing akan bertindak sebagai pusat penelitian untuk industri blockchain China 3,” ungkap Panji.
Kemudian, pemerintah Liechtenstein berencana memungkinkan warganya untuk membayar sejumlah layanan di negara itu dengan Bitcoin (BTC) pada masa mendatang.
Advertisement
Menuju Halving Bitcoin 2024
Bitcoin Halving Day merupakan peristiwa empat tahun sekali di mana hadiah untuk para penambang Bitcoin akan dibagi dua setiap 210 ribu blok yang terjadi sampai mencapai batas maksimum kapasitas Bitcoin yaitu 21 juta Bitcoin.
Panji memaparkan, peristiwa Bitcoin Halving Day yang selanjutnya akan terjadi pada 2024 bisa mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin.
“Karena secara historis kenaikan harga Bitcoin terjadi pada setahun menjelang Halving Day, kemudian pada saat Halving, dan setahun setelah terjadi Halving,” pungkas Panji.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.