Jangan Abai, Ketahui Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil

Ibu hamil sangat umum mengalami kaki bengkak. Namun, kondisi ini bisa menjadi tanda awal DVT (deep-vein thrombosis). Ini dia tips mencegahnya.

oleh Bella Zoditama diperbarui 21 Mei 2023, 14:03 WIB
Jangan Abai, Ketahui Cara Mengatasi Kaki Bengkak Saat Hamil Ilustrasi ibu hamil/credit: pexels.com/mikoto

Liputan6.com, Jakarta - Sudah bukan rahasia lagi bila salah satu keluhan yang paling sering dialami ibu hamil adalah mual-muntah. Namun selain itu, risiko kaki bengkak juga tidak boleh disepelekan, seperti misalnya Deep Vein Thrombosis (DVT). Kondisi ini terjadi karena adanya gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah. 

Dikutip dari Everydayhealth, Sabtu (20/5/2023), faktanya risiko kehamilan dan DVT bisa terjadi seiring bertambahnya usia kehamilan hingga tiga bulan pertama setelah bayi lahir. Ditambah lagi menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), ibu hamil memiliki risiko lima kali lebih tinggi daripada wanita yang tidak hamil sama sekali.

Bila dibiarkan, kondisi ini bisa menjadi masalah kesehatan yang serius, karena pembekuan darah yang tidak diobati dapat terlepas dan mengalir melalui aliran darah.

Spesialis kedokteran janin ibu dan asisten profesor kebidanan dan ginekologi di NYU Grossman School of Medicine, Daniel Roshan, MD, mengatakan “Ketakutan dari kondisi ini adalah kondisi akan berpindah ke jantung atau paru-paru dan menyebabkan emboli paru, yang dapat menyebabkan kematian.”

Lalu, apa penyebab meningkatnya risiko trombosis vena pada wanita hamil? Menurut profesor kebidanan dan ginekologi, dari McGovern Medical School di UTHealth, Houston, Pamela Berens, MD, seorang “Banyak perubahan fisiologis terjadi selama kehamilan. Salah satunya adalah kompresi di panggul karena janin berkembang. Ada juga perubahan faktor pembekuan dalam darah yang dimulai sejak awal kehamilan dan berlangsung hingga enam minggu pascapersalinan."

Dr. Roshan juga menambahkan, “Ada banyak estrogen selama kehamilan yang bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah.” 

Selain itu, wanita peminum pil KB yang mengandung estrogen juga memiliki peningkatan risiko DVT yang serupa. Roshan pun mengatakan jika wanita dengan gangguan pembekuan genetik yang disebut trombofilia, memiliki risiko lebih tinggi mengalami DVT saat hamil.


Faktor Risiko DVT pada Kehamilan

Ilustrasi Kaki Mati Rasa Credit: pexels.com/Lina

Lalu, apakah Anda bertanya-tanya, kenapa DVT bisa terjadi saat hamil? Ternyata ada beberapa faktor penyebab risikonya, antara lain:

  • Berusia 35 tahun atau lebih.
  • Merokok.
  • Mengonsumsi atau melakukan terapi kesuburan.
  • Komplikasi terkait kehamilan tertentu seperti preeklampsia atau diabetes.
  • Pernah melakukan operasi caesar (C-section).
  • Kelebihan berat badan.
  • Riwayat keluarga yang memiliki sumbatan pada pembuluh darah.
  • Imobilitas yang berkepanjangan, seperti pemulihan pascamelahirkan atau tidak banyak bergerak.
  • Melahirkan lebih dari satu kali.

Biasanya sebagian besar pembekuan darah selama kehamilan, umumnya terjadi di kaki. Oleh karenanya, selalu perhatikan betis dan paha, apakah Anda mengalami nyeri di bagian belakang betis, dan bengkak. Terutama jika di satu sisi kelihatan begitu berbeda dari sisi yang lainnya.


Tips Mencegah DVT Saat Hamil

Apakah benar olahraga perut saat hamil dapat membahayakan ibu dan janin? (Sumber Foto: The Nurturing Root)

Sayangnya, karena hamil atau dalam periode pascapersalinan, bisa membuat Anda tidak dapat menghilangkan faktor penyebab DVT sepenuhnya. Tetapi ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya, antara lain:

  • Tetap aktif bergerak

Jika Anda kelebihan berat badan serta tidak banyak bergerak, justru dapat memengaruhi aliran darah dan meningkatkan risiko DVT pada kehamilan.

Untuk itu, tetaplah aktif dan sebisa mungkin pertahankan berat badan yang sehat. Namun, kalau Anda harus beristirahat di tempat tidur akibat cedera atau komplikasi pada kehamilan, dokter mungkin akan meresepkan obat pengencer darah sebagai upaya pencegahan.

  • Minum banyak air putih

Tetap terhidrasi selama kehamilan dapat membantu mencegah pembekuan dengan menjaga darah agar tidak terlalu kental. CDC sendiri merekomendasikan agar wanita minum 10 gelas cairan setiap hari selama kehamilan dan 12 hingga 13 gelas setiap hari saat menyusui.


Tips Lain yang Membantu Mencegah DVT Saat Hamil

Ilustrasi calon penumpang pesawat di bandara. (Sumber foto: Pexels.com)
  • Pakai stoking kompresi

Memakai stoking kompresi bisa membantu meningkatkan sirkulasi dan mengurangi pembengkakan di kaki. Stoking kompresi dapat membantu menurunkan risiko DVT pada kehamilan. 

  • Aktif bergerak selama perjalanan dengan pesawat

Kehamilan tentunya tidak akan menghalangi Anda untuk melakukan perjalanan, termasuk menggunakan pesawat, ya. Walaupun penerbangan rupanya menjadi faktor risiko DVT, sehingga wanita hamil yang ingin terbang harus lebih berhati-hati.

Jika Anda harus naik pesawat, coba bangun dan bergeraklah setiap satu atau dua jam sekali. Bisa juga lakukan latihan pergelangan kaki sambil duduk. 

Penyakit DVT memang dapat mengintai ibu hamil kapan saja. Untuk mencegahnya, lakukanlah tips yang disebutkan di atas. Tidak hanya itu, jika Anda memiliki tanda-tanda DVT, segeralah cari pertolongan medis.

Biasanya dokter akan dengan mudah melihat apakah rasa ketidaknyamanan Anda disebabkan oleh DVT dengan melakukan ultrasound pada area keluhan yang dirasakan.

Infografis Serba-serbi Rumah Ramah Lingkungan. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya