Serba-serbi Wedang Uwuh, Minuman Berempah Khas Imogiri untuk Raja Kerajaan Mataram

Wedang Uwuh minuman khas Imogiri ternyata ditemukan secara tidak sengaja di masa Kerajaan Mataram yang diperintah oleh Sultan Agung.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 20 Mei 2023, 07:05 WIB
Wedang Uwuh merupakan minuman berkhasiat yang terbuat dari rempah-rempah asli Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Bicara tentang rempah maupun minuman jamu tentu di berbagai pelosok Indonesia akan ditemui banyak ramuan khas, salah satunya Wedang Uwuh dari Imogiri. Bahkan Wedang Uwuh dulunya merupakan minuman khas para raja.

Mengutip dari laman Kemendikbud, Sabtu (20/5/2023), Imogiri hingga saat ini dikenal sebagai objek wisata religi. Ada beberapa pendapat mengenai asal mula minuman wedang uwuh khas Imogiri. Menurut abdi dalem Makam Imogiri, resep wedang uwuh ditemukan dengan secara tidak sengaja.

Melihat ke masa silam di tahun 1630-an, saat itu Sultan Agung masih menjadi raja di Mataram. Dari sejarahnya, dalam usaha Sultan Agung mencari lokasi untuk pemakaman keluarga raja-raja dinasti Mataram, akhirnya ditemukan sebuah lokasi yang cocok untuk kompleks makam yang berada di sekitar Imogiri.

Singkat ceritanya, suatu malam Sultan Agung meminta kepada abdinya untuk dibuatkan minuman sebagai penghangat tubuh. Dengan sigap, para pembantu raja atau abdi dalem segera menyiapkan wedang secang (Caesalpia Sappan).

Minuman tersebut lalu diletakkan di bawah pepohonan yang berada di tempat semedi sang raja. Angin yang bertiup kencang pada malam itu dan merontokkan dedaunan kering secara tak disengaja dan jatuh ke dalam cawan berisi minuman sang raja, lalu bercampur dengan wedang secang.

Di lain waktu sang raja meminta kepada abdinya untuk membuatkan minuman yang sama karena merasakan nikmatnya wedang yang telah bercampur dedaunan itu. Lalu para abdi dalem mengamati jenis rontokan daun yang ada di cawan tersebut, yang kemudian dijadikan minuman raja Kerajaan Mataram


Asal Kata Wedang Uwuh

Wedang uwuh. (Via: bakpiakinanthi.com)

Dalam pengertian secara bahasa, wedang dalam Bahasa Jawa berarti minuman dan uwuh yang bermakna sampah. Dengan itu sebutan wedang uwuh karena ampas atau bahan-bahan minuman ini saat sudah bercampur tampak seperti sampah.

Berbagai jenis herbal yang menjadi isi kandungan wedang uwuh ini di antaranya adalah kayu manis kering, cengkeh (batang, daun, bunga cengkeh), jahe (sudah dimemar), gula batu, serutan kayu secang kering, sereh (akar dan daun), kapulogo dan pala kering (daun dan buah pala).

Dalam hal keistimewaan, bahwa wedang uwuh mengandung banyak khasiat untuk kesehatan. Hal ini karena bahannya yang adalah gabungan dari herbal, maka selain rasanya yang nikmat, minuman ini juga memiliki manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh.

Manfaat dari minuman tradisional ini antara lain, menghangatkan badan, menghilangkan rasa pegal, dan menyehatkan. Wedang uwuh juga sebagai antioksidan mampu mencegah dan mengobati masuk angin, menyegarkan badan, dan memperlancar peredaran darah.  


Wedang Uwuh Jadi Industri di Imogiri

Wedang Uwuh sangat cocok diminum di saat udara dingin ketika hujan turun dengan derasnya di kota Yogyakarta (Liputan6.com / Nefri Inge)

Sekarang ini Wedang Uwuh telah menjadi ciri khas di Imogiri Bantul. Wedang Uwuh mengikuti jejak gamelan masuk daftar warisan takbenda dalam aspek domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional yang masuk kedalam ranah kuliner. 

Mengutip dari laman Global Liputan6.com, Selasa, 28 Desember 2021, Wedang Uwuh terdaftar sebagai warisan budaya takbenda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

Dwi Karti Handayani (51 tahun) yang akrab dipanggil Hani, lahir dan dibesarkan di Imogiri. Ia terbiasa menyaksikan nenek dan ibunya menjaga stamina, dengan meracik dedaunan yang terdapat di sekitar lingkungan mereka. Bagi Hani, berbagai ramuan dari alam itu merupakan kearifan yang tetap perlu dilestarikan.

"Penduduk sekitar membuat ramuan itu, kemudian dikemas dalam bentuk yang lebih menarik, disuguhkan kepada industri wisata sehingga masuklah produk wedang uwuh sampai ke pusat oleh-oleh," kata Dwi.

Sampai sekarang terdapat puluhan industri wedang uwuh di Imogiri. Makin berkembang setelah wedang uwuh dinyatakan sebagai warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan kebudayaan.

 


Minuman Presiden Jokowi

Menyeruput minuman hangat saat malam memang menyenangkan, jika dminta pilih antara wedang ronde dan wedang uwuh, kamu mau yang mana?

Usaha Wedang Uwuh Hani yang mempunyai 18 pegawai itu, kini tak cuma melayani konsumen nasional yang biasanya bisa membeli di pusat oleh-oleh, bandara ataupun di hotel-hotel, tetapi ia juga mulai mengekspor wedang uwuhnya di antaranya ke Kanada, Jeddah, Malaysia, Vietnam dan Nigeria, meskipun ia mengaku hanya dalam jumlah kecil.

"Pernah saya membuat yang ready to drink atau siap diminum saat kami mengadakan acara "Minum bersama wedang uwuh" pada tahun 2018. Waktu itu terkumpul 9.178 sehingga kami mendapat rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) untuk minum bersama wedang uwuh itu," papar Hani.

Wedang Uwuh pun disajikan di berbagai cafe dan angkringan, terutama di Jawa Tengah, seperti Angkringan Omah Semar di Solo, kota kelahiran Presiden Jokowi. Bahkan di dalam menunya tercantum Wedang Jokowi. Apa alasannya?

"Itu memang wedang yang biasa Pak Jokowi minum tiap hari. Isinya temulawak, jahe, serai, kunyit dan kayu manis. Lima bahan yang memang selalu diminum oleh pak Jokowi, dan saya mendapatkan ini dari pemasok yang memang memasok hampir seminggu sekali dikirim ke (Wisma Negara) Jakarta," kata Iwan Setiawan, pengelola angkringan tersebut. 

Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya