Liputan6.com, Jakarta Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) diperingati setiap 20 Mei untuk mengenang berdirinya organisasi Budi Utomo pada 1908. Budi Utomo menjadi tonggak awal pergerakan kemerdekaan Indonesia dan memicu kebangkitan nasional yang kemudian melahirkan berbagai organisasi pergerakan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pesan di Hari Kebangkitan Nasional ke-115 pada 20 Mei 2023. Sri menilai tantangan silih berganti, namun semangat Indonesia untuk terus maju harus tetap tumbuh.
Advertisement
"Zaman pasti berubah, tantangan datang silih berganti, tetapi semangat Indonesia untuk terus maju harus tetap tumbuh. Seperti pesan Dr. Soetomo – pendiri organisasi Budi Utomo - nasib tanah air di masa depan terletak di tangan kita, rakyat Indonesia sendiri," tulis Sri Mulyani, dikutip dari instagram pribadinya @smindrawati, Sabtu (20/5/2023).
Lebih lanjut, walaupun situasi global penuh ketidakpastian, namun menurut Sri ndonesia harus tetap semangat bangkit bersama. Menkeu optimis Indonesia mampu menghadapi berbagai rintangan untuk mencapai negara yang adil dan sejahtera.
"Meski situasi global penuh ketidakpastian, mari tetap semangat untuk bangkit bersama. Kita tetap optimis membawa Indonesia melalui berbagai rintangan untuk mencapai cita-citanya, menjadi negara yang adil, makmur, dan sejahtera. Selamat Hari Kebangkitan Nasional ke-115," ujar Sri Mulyani.
Sebagai informasi, organisasi Budi Utomo didirikan oleh Dr Sutomo dan para mahasiswa Stovia (School tot Opleiding van Indische Artsen), sebuah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. Organisasi ini merupakan organisasi pergerakan rakyat pertama di Indonesia.
Awalnya, pada 1907 Dr Wahidin Sudiro Husodo mengunjungi almamaternya dan bertemu dengan para mahasiswa Stovia. Ia melontarkan gagasan agar para mahasiswa segera mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Dirikan Organisasi Budi Utomo
Ide Dr Wahidin Sudiro Husodo itu diterima dan dikembangkan oleh Sutomo dan kawan-kawannya untuk mendirikan organisasi Budi Utomo di Jakarta pada 20 Mei 1908 yang bertujuan untuk memajukan pengajaran, teknik/industri, perternakan, pertanian dan perdagangan serta menghidupkan kembali kebudayaan.
Dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Budi Utomo berperan penting terhadap pergerakan nasional untuk mengusir penjajah. Budi Utomo yang khususnya bergerak di bidang pendidikan, buktinya dapat kita lihat dari didirikannya Studifont atau Darmawara untuk perkumpulan para pelajar khususnya dari daerah Jawa dan Madura.
Peran Budi Utomo yang cukup penting dalam kehidupan masyarakat dan negara bukan hanya bermanfaat bagi pemerintah kolonial.
Kemampuan yang istimewa untuk berfungsi sebagai jembatan antara pejabat kolonial yang maju dengan kaum pelajar Jawa, sehingga dalam perkembangan Budi Utomo akan mendapat kesempatan memperoleh kemampuan berorganisasi politik.
Advertisement
Deretan Ucapan Hari Kebangkitan Nasional 2023, Bangkitkan Semangat Terus Maju
Sebelumnya, setiap 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.Hari Kebangkitan Nasional ini tak lepas dari hari lahirnya organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908.
Dikutip dari Kanal Regional Liputan6.com, Budi Utomo didirikan oleh Dr Sutomo dan mahasiswa Stovia (School tof Opleiding van Indische Artsen), sebuah sekolah pendidikan dokter pribumi di Batavia pada zaman Hindia Belanda. Adapun organisasi ini menjadi organisasi pergerakan rakyat pertama di Indonesia.
Dr Wahidin Sudiro Husodo mengunjungi almamaternya dan bertemu dengan mahasiswa Stovia pada 1907. Ia menyampaikan gagasan agar mahasiswa segera mendirikan organisasi yang bertujuan memajukan derajat bangsa.
Ide Dr Wahidin Sudiro Husodo itu diterima dan dikembangkan oleh Sutomo dan kawan-kawannya untuk mendirikan organisasi Budi Utmo di Jakarta pada 20 Mei 1908 yang bertujuan memajukan pengajaran, teknik/industri, peternakan, pertanian dan perdagangan serta menghidupkan kembali kebudayaan.
Untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, Budi Utomo berperan penting terhadap pergerakan nasional untuk mengusir penjajah, Budi Utomo yang terutama bergerak di bidang pendidikan, buktinya dapat dilihat dari didirikannya Studifont atau Darmawara untuk perkumpulan pelajar terutama dari daerah Jawa dan Madura.
Budi Utomo pun yang awalnya bersifat sosial, ekonomi dan kebudayaan, dan tidak bersifat politik, organisasi ini tetap memiliki andil besar dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia.
Seiring perjalanan, dikutip dari lib.um.ac.id, Presiden Sukarno menetapkan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 1948. Penetapan itu diperkuat dengan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 1 Tahun 1985 tentang Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional. Adapun penetapan tersebut dianggap sebagai awal bangkitnya nasionalisme dan gerakan rakyat Indonesia dalam melawan penjajahan.
Kata-Kata Ucapan Hari Kebangkitan Nasional
Berikut sejumlah kata-kata ucapan Hari Kebangkitan Nasional dikutip dari Merdeka.com dan diskominfo.kalbarprov.go.id:
- Selamat Hari Kebangkitan Nasional, jadilah penggerak seperti Budi Utomo, wahai pemuda!
- Selamat hari kebangkitan nasional, mari bangkit dari segala keterpurukan dan bangkit untuk terus maju agar berguna bagi bangsa dan negara #Harkitnas
- 20 Mei diperingati sebagai #Harkitnas karena pda tgl itu tahun 1908 lahir organisasi kbangsaan prtama di Indonesia, Budi Utomo
- Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad Merdeka,?Merdeka atau mati!#Harkitnas
- Janganlah melihat ke masa depan dengan mata buta!Masa yang lampau adalah berguna sekali untuk menjadi kaca bengala dari pada masa yang akan datang#Harkitnas
- Selamat kuucapkan pada tanah airku Indonesia!Selamat Hari Kebangkitan Bangsaku!Semoga ini bukan lagi sekadar seremonial belaka!#Harkitnas
- Berhenti beromansa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang, lakukan saja perjuangan itu dgn tindakan nyata. Berkarya nyata!#Harkitnas
- Mutu pendidikan nasional menentukan mutu kebangkitan nasional #Harkitnas
- Nasib tanah air di masa depan terletak di tangan kita, rakyat Indonesia sendiri
Advertisement