Liputan6.com, Jakarta - Fleksibilitas adalah sifat yang didambakan di berbagai bidang, baik di tempat kerja, atletik, hingga sedotan minuman. Saat ini, fleksibilitas juga sedang diterapkan pada dunia pembuatan prototipe perangkat elektronik.
Para peneliti di Massachusetts Institute of Technology (MIT) telah memperkenalkan "FlexBoard", yakni sebuah papan elektronik fleksibel yang memungkinkan pembuatan prototipe cepat pada permukaan melengkung dan dapat berubah bentuk.
Advertisement
Papan ini memungkinkan para perancang platform serbaguna untuk membuat objek dengan sensor, aktuator, dan tampilan interaktif.
Potensi FlexBoard ditunjukkan melalui integrasi sukses dengan beragam item seperti alat latihan kebugaran kettlebell, pengontrol video game dan sarung tangan.
Dengan memasang sensor dan tampilan pada benda-benda ini, para peneliti dapat meningkatkan fungsinya.
Sebagai contoh, kettlebell yang dilengkapi dengan sensor dan LED secara akurat mendeteksi bentuk latihan pengguna, dengan tampilan yang menunjukkan eksekusi yang benar atau salah dan jumlah pengulangan.
Kemampuan platform ini untuk memberikan umpan balik waktu nyata dapat secara signifikan meningkatkan rutinitas kebugaran.
Desain FlexBoard menampilkan bahan plastik tipis yang menghubungkan dua bagian, meningkatkan fleksibilitasnya. Desain ini terinspirasi dari benda-benda sehari-hari seperti tutup botol bumbu dan wadah cakram plastik, yang menahan komponen elektronik dengan aman di tempatnya.
Pembuatan FlexBoards menjadi mudah dengan printer 3D yang tersedia di pasaran, memungkinkan untuk dijahit atau dipasang menggunakan lem epoksi atau selotip velcro.
Kelebihan FlexBoard
Kelebihan FlexBoard terletak pada penyesuaian antarmuka yang cepat. Hal ini memungkinkan para desainer untuk dengan cepat menguji berbagai konfigurasi sensor, tampilan, dan komponen interaktif, yang mengarah pada siklus pengembangan produk yang lebih cepat dan desain yang lebih ramah pengguna.
Kemampuan beradaptasi FlexBoard melampaui aplikasi kebugaran dan memiliki potensi untuk meningkatkan permainan realitas virtual melalui pengontrol dan sarung tangan.
Sistem peringatan tabrakan pada pengontrol memperingatkan pemain akan potensi bahaya, sementara sensor dan motor pada sarung tangan menangkap gerakan dan meningkatkan interaksi dalam game.
Daya tahan FlexBoard telah diuji secara menyeluruh, dengan setiap papan tempat memotong roti tetap berfungsi penuh bahkan setelah 1.000 kali ditekuk ke arah atas dan bawah.
Fleksibilitas dua arah ini memungkinkan platform untuk dipasang dengan mulus ke item dengan desain melengkung, menjadikannya platform pembuatan prototipe yang ideal bagi para pembuat yang bereksperimen dengan perangkat keras yang berbeda.
Advertisement
Implikasi Luas
Implikasi masa depan FlexBoard sangat luas, membayangkan peralatan olahraga interaktif, peralatan dapur, perabot, dan barang-barang rumah tangga lainnya.
Namun demikian, pengoptimalan lebih lanjut diperlukan untuk meningkatkan kemampuan ditekuk, daya tahan, dan kekuatan melalui pencetakan multi-bahan. Desain saat ini kompatibel dengan printer FDM, tetapi keterbatasan dalam hal panjang dan kerumitan perakitan untuk benda yang dapat ditekuk, menimbulkan tantangan.
Tim di balik FlexBoard, termasuk peneliti Michael Wessely, Junyi Zhu, dan Donghyeon Ko, bersama kolaborator Stefanie Mueller dan Yoonji Kim, mempresentasikan hasil kerja mereka di Konferensi CHI 2023.
Penelitian mereka telah menerima dukungan dari berbagai institusi, termasuk Yayasan Penelitian Nasional Korea dan Kementerian Pendidikan.
FlexBoard muncul sebagai pemain penting dalam pembuatan prototipe elektronik, menawarkan platform interaksi yang serbaguna dan cepat.
Seiring dengan kemajuan teknologi, permintaan akan perangkat elektronik yang mudah digunakan dan dapat disesuaikan semakin meningkat. FlexBoard memenuhi permintaan ini dengan menjembatani kesenjangan antara bentuk dan fungsi, mendorong kita ke era di mana interaksi kita dengan teknologi menjadi dinamis, mudah beradaptasi, dan terintegrasi dengan mulus ke dalam kehidupan kita sehari-hari