Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, otoritas China dikabarkan telah merestui langkah Microsoft mengakuisisi Activision Blizzard senilai USD 69 miliar atau sekitar Rp 1.030 triliun (USD 1 = Rp 14.936).
Sejak mengumumkan rencana membeli pengembang game Call of Duty itu Januari 2022, Microsoft selalu berhadapan dengan berbagai hambatan dari berbagai pihak.
Advertisement
Lewat restu dari otoritas China, pastinya akan memberikan dampak besar terhadap industri game. Toh, nilai uang yang Microsoft gelontorkan untuk membeli Activision Blizzard terbilang angka terbesar di industri ini.
Namun, jumlah angka tersebut justru membuat otoritas di beberapa negara di dunia untuk mempelajari lebih lanjut mengingat efeknya terhadap pesaing Microsoft di pasar game global.
CMA Inggris, FTC AS, dan otoritas Uni Eropa memimlih untuk mempelajari proses akuisisi tersebut lebih dalam dan saat ini dua dari mereka sudah mengeluarkan keputusan.
Mengutip Gamerant, Minggu (21/5/2023), CMA memilih untuk memblokir rencana akuisisi Microsoft-Activision. Sedangkan UE memberikan lampu hijau dengan beberapa persyaratan tertentu harus dipenuhi.
Dilansir Seeking Alpha, "Administrasi Negara China untuk Regulasi Pasar telah memberikan persetujuan tanpa syarat untuk kesepakatan tersebut di akhir tinjauan Fase III."
Dengan ini, peluang Microsoft untuk menyelesaikan akuisisi pun semakin besar karena Brasil, Arab Saudi, Chili, Jepang, Serbia, Afrika Selatan, dan Ukraina juga telah menyetujui kesepakatan tersebut.
Sayangnya, masih belum diketahui hasil keputusan FTC terhadap akuisisi Microsoft-Activision Blizzard tersebut. Alih-alih menyetujui, otoritas regulasi AS itu malah menggugat Microsoft.
Halangan lain yang dihadapkan Microsoft datang dari Sony, di mana perusahaan asal Jepang itu sangat vokal menentang kesepakatan ini terwujud.
Sony beralasan, kesepakatan akusisi ini akan merusak masa depan judul game Call of Duty di platform PlayStation. Sementara itu, Microsoft telah meyakinkan hal tersebut tidak akan terjadi.
Sebagai bentuk pembuktian, perusahaan meyakinkan pihak berwenang dengan membagikan penawaran 10 tahun untuk Call of Duty ke berbagai platform, termasuk Nvidia GeForce Now, Nintendo, Boosteroid, dan Ubitus.
Sementara itu, Sony menolak kesepakatan serupa dari Microsoft dan menolak mengubah pendiriannya terhadap kesepakatan yang diusulkan.
Cek Harga Resmi Xbox Wireless Controller yang Akan Hadir di Indonesia
Di sisi lain, Microsoft baru saja mengumumkan Xbox Wireless Controller akan tersedia secara resmi di Indonesia. Rencananya, stik Xbox Wireless Controller baru ini akan diluncurkan pada Juli 2023 dengan banderol harga mulai dari Rp 990.000.
Berikut adalah varian warna dan harga Xbox Wireless Controller di Indonesia.
- Wireless Controller + USB-C Cable (Warren) – Rp 990.000
- Carbon Black (Sundown) – Rp 990.000
- Robot White (Merlin) – Rp 990.000
- Shock Blue (Vauxhall) – Rp 1.050.000
- Pulse Red (Valentine) – Rp 1.050.000
- Electric Volt (Wake) – Rp 1.050.000
Fitur Xbox Wireless Controller:
- Bisa main secara nirkabel atau pakai kabel USB-C 9 inci.
- Desain Xbox Wireless Controller anyar lebih modern dengan daya tahan baterai mencapai 40 jam.
- D-pad hybrid lebih presisi, pegangan bertekstur pada trigger, bumper, dan casing belakang. Colokkan headset kompatibel dengan jack headset audio 3,5 mm.
- Abadikan dan bagikan konten dengan mulus menggunakan tombol Share.
- Atur tombol sesai dengan kehendak lewat aplikasi Xbox Accessories.
- Pasangkan dan beralih dengan cepat antara PC Windows 10, Xbox Series S|X, Xbox One, ponsel Android dan iOS, atau tablet.
- Gamer setia Xbox atau PC Windows bakal bisa membeli kontroler baru ini di sejumlah toko retail langganan mereka, saat perangkat tersebut mulai tersedia resmi Juli mendatang.
Informasi, peluncuran Xbox Wireless Controller ini bertepatan dengan perayaan 1 tahuun PC Games mulai menyambangi pasar Asia Tenggara.
Selain dapat digunakan bermain game di laptop/PC Windows, kontroler Xbox ini juga dapat dipakai main game di konsol Xbox One, Xbox Series S|X, PC Windows 10/11, dan perangkat mobile.
Advertisement
Update Microsoft Flight Simulator Hadirkan Lokasi Ikonik Indonesia
Di sisi lain, Asobo merilis sejumlah World Update terbaru untuk gim simulasi pesawat Microsoft Flight Simulator, di mana beberapa lokasi ikonik dari Indonesia juga akan bisa dilewati di sana.
Melalui World Update XIII Microsoft Flight Simulator juga merilis beberapa lokasi baru yaitu di wilayah Oseania dan Antartika.
Lokasi baru mulai dari Polinesia (Hawaii dan Pulau Paskah), Melanesia (Fiji, Kaledonia Baru, Nugini, Papua Barat Indonesia, dan Kepulauan Solomon), Kepulauan Galapagos, dan wilayah utama Antartika, khususnya Semenanjung Antartika.
Mengutip laman resminya, Jumat (28/4/2023), World Update Microsoft Flight Simulator menyediakan total 13 negara dan 28 wilayah non-kedaulatan, dengan resolusi yang lebih baik, sehingga memungkinkan pemain melihat pemandangan baru yang lebih menakjubkan.
"Rilis ini didasarkan pada foto udara terbaru, citra satelit, dan data pemodelan elevasi digital. Ada bidang ketinggian yang diperbarui untuk Hawaii dan menampilkan kota Honolulu dengan lusinan bangunan buatan tangan," tulis Microsoft Flight Simulator.
Untuk Points of Interest, Microsoft Flight Simulator juga menampilkan beberapa lokasi ikonik baru dari berbagai negara, salah satunya yang ada dan populer di Indonesia.
(Ysl/Tin)