KIP Ingin Ada Rest Area di Tengah Laut, Ini Fungsi dan Manfaatnya

Keberadaan rest area bertujuan untuk menyiapkan banyak kebutuhan kapal termasuk di dalamnya suplai air dan kebutuhan lain yang menjadi tuntutan daripada usaha shipping internasional maupun shipping domestik.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2023, 20:15 WIB
Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera M. Akbar Djohan

Liputan6.com, Jakarta PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port (KIP) berencana untuk membangun rest area di tengah laut. Hal ini merupakan potensi ekonomi kemaritiman yang belum digarap maksimal di Indonesia.

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera M. Akbar Djohan menilai potensi ekonomi kemaritiman Indonesia sangat luar biasa. Di wilayah Selat Sunda saja, berdasarkan data Kementerian Perhubungan menyebut ada kurang lebih 50 ribu traffic kapal yang lalu lalang di Selat tersebut.

"Nah potensi-potensi ekonomi ini belum pemerintah garap. Kami di sini memastikan berada di perairan Teluk Banten untuk melihat potensi ekonomi kemaritiman ini harus segera mungkin kita rumuskan harus segera mungkin kita konkritkan salah satunya adalah bagaimana kebutuhan-kebutuhan daripada puluhan ribu kapal yang lalu lalang," kata dia.

Pembangunan fasilitas rest area di laut ini, lanjut Akbar bisa sesegera mungkin dilakukan. Keberadaan rest area bertujuan untuk menyiapkan banyak kebutuhan kapal termasuk di dalamnya suplai air dan kebutuhan lain yang menjadi tuntutan daripada usaha shipping internasional maupun shipping domestik.

"Dan juga tentu agaimana memberikan supply kebutuhan logistik di atas kapal sehingga kepastian layanan daripada kapal yang melalui laut Selat Sunda ini menjadi potensi ekonomi," ungkapnya.

Selain itu, keberadaan rest area di tengah laut juga akan mempercepat dan menekan biaya bongkar muat kapal yang berlabuh di Indonesia.

"Kapal-kapal ini tentu mempunyai perhitungan dan target termasuk target pelayaran dan target bongkar muat. Bilamana kapal itu akan melakukan pembongkaran di beberapa pelabuhan yang ada di Banten tentu skala ekonominya juga diperhitungkan," tuturnya.

 


Solusi Bongkar Muat Kapal

PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port (KIP) menanam sebanyak 2.500 bibit pohon bakau atau mangrove.

"Misalnya saja kalau kapal dari Australia ingin berangkat ke Singapura ini bilamana ada tujuan untuk pelabuhan yang ada di Banten tentu skala ekonominya kalau kubikasinya atau volumenya cukup besar maka biayanya masih masuk dalam range ekonomi namun kalau misalnya hanya barangnya terlalu minim maka biayanya juga bisa cukup besar," lanjut dia.

Sehingga, kata Akbar, keberadaan rest area menjadi solusi untuk mempercepat pembongkaran yang akan dilengkapi dengan fasilitas infrastruktur ini.

"Tentu memberikan nilai tambah bagi pelayaran dan juga bagi pendapatan yang baru bagi pemerintah daerah maupun pemerintah secara nasional sehingga konsep rest area yang di dalamnya ada situs ini menjadi suatu target Quick Win bagi pemerintah untuk bisa merealisasikannya karena kebutuhan ini menjadi kebutuhan mutlak bagi seluruh pelayaran baik itu internasional maupun pelayaran nasional," tutup dia.

Reporter: Gempur


KIP Tanam 2.500 Mangrove, Digadang Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah

Direktur Utama (Dirut) PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) Akbar Djohan. (Dok KBS)

PT Krakatau Bandar Samudera atau Krakatau International Port (KIP) menanam sebanyak 2.500 bibit pohon bakau atau mangrove. Langkah ini dinilai bisa menggerakkan ekonomi daerah.

Pelaksanaan penanaman dilakukan di Pulau Tunda, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Direktur Utama Krakatau Bandar Samudera Akbar Djohan menerangkan, langkah ini jadi kegiatan rutin anak usaha Krakatau Steel tersebut.

Enam+02:57VIDEO: Bencana Keuangan Jika Amerika Gagal Bayar Utang "Ini menjadi salah satu kegiatan rutin dari KIP bagaimana komitmen KIP untuk selalu hadir dan selalu membangun engagement dengan masyarakat luas. Dalam hal ini kegiatannya adalah kita hadir di kampung nelayan tepatnya di Karangantu dan juga tentu melakukan kegiatan produktif menjadi suatu aktivitas rutin tahunan yang dilakukan KIP," kata Akbar, di Pulau Tunda, Jumat (19/5/2023).

Akbar berharap, kegiatan penanaman mangrove tak berhenti pada titik itu saja. Tapi bisa berlanjut pada aspek pemeliharaan kedepannya.

"Kita harapkan bukan hanya menanam saja, tapi bagaimana konsistensi dalam pengelolaannya," ungkapnya.

Dia melihat adanya peluang kalau kegiatan ini bisa berdampak langsung ke masyarakat. Baik lewat nilai tambah usahanya maupun pendapatan kegiatan penanaman mangrove itu.

Kedepannya, dia berharap kegiatan serupa bisa terus dilakukan mengingat dampaknya terhadap ekonomi masyarakat sekitar.

"Karena dengan mangrove ini bisa memberikan dampak langsung juga kepada masyarkaat sekitar dengan memberikan nilai tambah usaha yang bisa berdampak daripada penanaman mangrove itu sendiri," urainya.

"Harapan kita ini akan konsisten dan juga tidka besifat seremonial tapi bisa berkelanjutan secara ekonomi kerakyatan," tambah Akbar Djohan.

Reporter: Gempur


Garap Peluang Sektor Pangan dan Energi

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Akbar Djohan di Gedung SCTV Tower.

Setiap perusahaan berancang-ancang mengembangkan bisnisnya di tahun ini. Seperti juga PT Krakatau Bandar Samudera (KBS).

Direktur Utama PT Krakatau Bandar Samudera (KBS), Akbar Djohan mengungkapkan, pihaknya memiliki beberapa rencana strategis pada tahun ini, seiring status KBS sebagai pelabuhan curah terbesar di Indonesia.

Itu antara lain ikut ambil bagian mewujudkan cita-cita pemerintah dalam sektor pangan dan ketahanan energi.

"Rencana strategi meningkatkan jumlah kapal yang kami miliki. Kami juga sangat menangkap peluang dari pada cita-cita pemerintah dalam memastikan ketahanan pangan dan ketahanan energi," jelas Akbar di SCTV Tower, dikutip Rabu (5/4/2023).

Rencana tersebut akan memanfaatkan kekuatan KBS dengan pelabuhan curah terbesar di Indonesia melalui infrastruktur yang ada.

Saat ini, KBS memiliki infrastruktur yang terdiri dari 17 slot dermaga dengan suprastrukturnya yang lengkap. "Ke dalam yang tidak dimiliki oleh pelabuhan lainnya," katanya.

  

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya