Liputan6.com, Jakarta Ingat dengan aktor Fahmi Bo yang sempat menghiasi layar kaca era 1990-an dan 2000-an? Aktor yang kini berusia 50 tahun itu memang sudah tak terlalu eksis di dunia hiburan Tanah Air. Namun produktivitas Fahmi Bo sebagai aktor masih terjaga dengan tampil di salah satu sinetron dan film meskipun tak banyak.
Seiring waktu berjalan dan bertambahnya usia, Fahmi Bo pun memutuskan untuk menuliskan perjalanan hidupnya ke dalam sebuah buku autobiografi. Dalam buku berjudul The Journey Of Fahmi Bo: Revolusi Energi itu, pemeran Gusur di serial Lupus Milenia, menceritakan seluruh perjalanan kariernya selama di dunia entertainment.
Advertisement
Penulis buku The Journey Of Fahmi Bo: Revolusi Energi, yaitu Luthfi Ramdhani Pratama Aji, menjelaskan hal apa saja yang membuatnya tertarik dalam menulis perjalanan hidup Fahmi Bo. sebagai seorang selebriti Tanah Air.
Menurut Luthfi, Fahmi Bo merupakan sosok yang dianggapnya menginspirasi dan tetap selalu semangat dalam menjalani hidup, meskipun sedang merasakan berada di titik terendah.
Kondisi Fahmi Bo yang Menarik Minat Penulis
Fahmi Bo sebelumnya memang sempat membuat publik iba dengan kondisinya yang memprihatinkan. Bahkan, Fahmi Bo pernah sampai membantu temannya berjualan bebek goreng di pinggir jalan. Lebih memprihatinkan, Fahmi Bo sempat sakit kaki dengan kondisi yang cukup parah.
"Kita sudah kenal cukup lama, namun tahun ini sempat ramai pemberitaan bang Fahmi. Dari situ saya DM, akhirnya kita ketemuan, ngobrol. Di situ saya sharing mengenai revolusi energi. Jadi ini sebuah ilmu tentang kita mengenali diri sendiri, tentang langkah kita untuk bangkit dan maju," kata Luthfi dalam jumpa pers di De Sophia Cafe, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (18/5/2023).
"Alhamdulillah setelah dia memahami dan membaca bukunya, dan ia menerapkan. Sekarang perubahan itu nyata, Alhamdulillah bang Fahmi mempunyai sebuah karya, yaitu bukunya sendiri," tambah Luthfi.
Advertisement
Buku yang Bikin Fahmi Bo Semangat
Fahmi Bo sempat diminta membaca buku Revolusi Energi chapter pertama terlebih dahulu sebelum proses penulisan dimulai. Rupanya, isi buku tersebut justru membuat Fahmi Bo makin bersemangat dalam menjalani hidup meskipun sedang berada di titik terendah.
"Saya setuju saja, sih. Saya baca kan revolusi energi ini, ya benar. Tadinya yang kehidupan saya di titik terendahlah, setelah baca buku ini, 'Ngapain gue begini? Daripada gue mikirin sakit gue, masalah gue, ya lebih baik gue berkarya'. Walau enggak lewat sinetron, lewat film, tapi lewat buku ini," terang Fahmi Bo.
Disampaikan juga bahwa ia mengaku sangat termotivasi setelah membaca buku karya Ramdhani Pratama Aji itu. Bahkan ada satu bab yang dibaca di dalam buku itu yang membuatnya terngiang-ngiang dan termotivasi.
"Dengan baca buku ini, gue jadi termotivasi. Ternyata gue enggak boleh nih banyak pikiran. Jadi ada satu bab pikiranmu membunuhmu. Akhirnya ya sudah, gue semangat bikin karya ini sama Lutfi. Akhirnya gue mau melangkah lagi," ujar Fahmi Bo.
Ditulis dalam Waktu Cukup Singkat
The Journey Of Fahmi Bo: Revolusi Energi ditulis dalam waktu cukup singkat, satu bulan. Namun, sebelum proses penulisan dimulai, Lutfi sendiri sudah melakukan riset begitu dalam tentang Fahmi Bo.
"Kalau untuk proses penulisan memakan waktu satu bulananlah, selama bulan puasa dan beberapa Minggu sebelum bulan puasa," ungkap Luthfi.
"Dengan ceritanya Bang Fahmi, Alhamdulillah tim juga mensupport, kemudian didukung juga oleh sahabat, alhamdulillah buku Revolusi Energi: The Journey of Fahmi Bo alhamdulillah sudah rilis," sambungnya.
Advertisement
Kondisi Ekonomi yang Membaik
Kini, Fahmi Bo mulai bangkit kembali untuk menjalani kehidupannya yang lebih baik. Pekerjaan Fahmi Bo pun mulai berdatangan, hingga yang awalnya tinggal di kosan petakan, sekarang sudah menetap di sebuah apartemen.
"Yang jelas gue ada pekerjaan dan pemasukanlah. Dari yang tadinya gue di kosan yang kayak gitu, sekarang gue sudah hijrah dari situ. Ya gue mau mencoba melangkah yang lebih baiklah. Gue enggak mau berpikiran yang macem-macem," jelas Fahmi Bo.