Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan tengah membentuk tim terpadu keandalan dan keamanan ketenagalistrikan.Keberadaan tim ini antara lain mencegah terjadinya gangguan listrik seperti blackout yang terjadi pada 2019 lalu.
Tim terpadu tersebut akan melakukan monitoring terkait pemenuhan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan dan untuk mengantisipasi kecelakaan atau gangguan pada instalasi tenaga listrik.
Advertisement
"Maksud dan tujuan tim ini untuk monitoring pemenuhan ketentuan keselamatan ketenagalistrikan, antisipasi, identifikasi, dan mitigasi potensi gangguan dan kecelakaan pada instalasi tenaga listrik," papar Dirjen Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu melansir laman ESDM, seperti dikutip Sabtu (20/5/2023).
Langlah antisipasi dilakukan untuk mencegah gangguan instalasi tenaga listrik yang bisa berdampak luas, seperti insiden blackout pada tahun 2019 lalu yang harus dihindari dengan melakukan monitoring atas gangguan, dan melaksanakan pemeliharaan secara rutin.
"Kita tidak menginginkan adanya blackout seperti 2019, harus kita antisipasi. Monitoring dilakukan dengan me-report bahwa gardu ini, atau trafo itu sudah dilakukan pemeliharaan rutin, jadi ketika nanti ada masalah, kita dapat meminta pertanggungjawabannya," ungkapnya.
Sistem Kerja Tim
Sementara itu, Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan M.P. Dwinugroho menjelaskan bahwa tim terpadu keandalan dan keamanan ketenagalistrikan adalah tim yang akan dibentuk oleh Menteri ESDM.
Adapun tim beranggotakan unsur organik sektor ketenagalistrikan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PT PLN (Persero) dari masing-masing wilayah regional sub unsur Pembangkit tenaga listrik, transmisi tenaga listrik dan distribusi tenaga listrik.
"Dengan terbentuknya tim terpadu, diharapkan meningkatnya keandalan dan keamanan ketenagalistrikan dengan memitigasi risiko gangguan dan kecelakaan ketenagalistrikan serta sinergitas informasi di sektor ketenagalistrikan," kata Nugroho.
Salah satu tools dalam pelaksanaan tugas tim terpadu adalah dengan menggunakan sistem informasi untuk melaksanakan monitoring terhadap kondisi peralatan pada sistem maupun operasi sistem.
Saat ini, Ditjen Ketenagalistrikan telah mengembangkan SI MATRIK (Sistem Informasi Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan) yang dapat menjadi wadah pelaporan operasi peralatan pada sistema tenaga listrik.
Advertisement