Liputan6.com, Yogyakarta - Rektor Universitas Gadjah Mada Ova Emilia berkunjung ke kediaman KH Mustofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus terkait dengan ide dan gagasan dalam pengembangan masjid kampus UGM dan masjid Mardliyyah Islamic Center.
Gus Mus mengapresiasi atas kunjungan tim UGM dan berharap kunjungannya bisa mendapatkan berkah dan manfaat dalam hal pengelolaan rumah ibadah di dalam kampus.
“Saya yakin (pengelola masjid) tidak akan seperti dulu lagi. Sebab orang yang bikin masalah di dalam masyarakat itu adalah orang yang berhenti belajar. Hanya orang berhenti belajar yang bikin masalah. Orang yang selalu belajar itu adalah orang yang beragama,” paparnya di Rembang, Jawa Tengah Kamis 18 Mei 2023.
Gus Mus berpesan agar UGM tetap fokus dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak harus ikut direpotkan untuk berkontribusi dalam pengembangan pendidikan dan pembangunan di lingkungan pondok pesantren. Menurutnya sudah banyak para santri dari pondok pesantren yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi seperti di UGM.
Baca Juga
Advertisement
“Tugas memberi bekal ilmu pengetahuan bagi para santri itu sudah cukup karena santri tidak hanya mereka yang masih di pesantren saja. Namun yang alumni dan orang tua santri adalah masyarakat pesantren juga. Jika mereka dididik dengan baik di UGM, lalu di masyarakat akan menjadi santri yang bermanfaat,” ujarnya.
Gus Mus mengatakan di pesantren para santri terbatas hanya mendapat bekal ilmu agama namun di jenjang perguruan tinggi ia akan mendapat pengetahuan yang lebih luas.
“Di pesantren terbatas ilmu agama saja namun di Perguruan Tinggi mereka mendapat ilmu yang bermanfaat. Makanya saya sering mengatakan jangan berhenti untuk belajar. Belajarlah di sepanjang hidup kita,” katanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Pengelolaan Bersama
Soal ajakan Ketua takmir Masjid Mardliyyah Islamic Center UGM, Achmad Munjid untuk berpartisipasi pada festival budaya dan pameran seni rupa di Fakultas Ilmu Budaya dalam rangka memeriahkan kegiatan Dies Natalis UGM ke-74. Ia ingin dalam acara itu panitia juga mengajak peserta atau seniman lain.
“Harus ada kurator. Kalau pameran tunggal, saya nggak pede. Kalau Pameran Gus Mus bersama keluarga, kan ada anak, cucu, dan santri. Kalau sendiri nggak pede,” jelasnya.
Ketua Dewan Guru Besar Moch. Maksum menyebutkan kunjungan UGM kali ini mengikutsertakan para pengurus Masjid Kampus dan Mardliyyah Islamic Center ini untuk mendapat wejangan dan motivasi dari Gus Mus soal pengelolaan tempat ibadah yang inklusif.
“Saya kira ini silaturahmi yang sangat berharga, karena dari tausyiah Gus Mus maka Mardliyyah nantinya tidak semakin keras (radikal) dan semakin ramah, semakin inklusif, dan semakin mencair melalui pengelolaan bersama dari tingkat universitas, fakultas hingga pusat studi,” ujarnya.
Melalui pengelolaan bersama dengan cara memilih anggota takmir masjid melibatkan unsur di semua stakeholder di UGM ini bagi Maksum diharapkan para pengurus masjid nantinya tidak ada lagi memiliki paham yang menjurus ke arah radikalisme.
“Sekarang ini dengan teman takmir yang ada ini, tidak ada lagi pola komunikasi yang kurang baik. Kita harapkan bibit (radikalisme) tidak akan tumbuh kembali,” paparnya.
Advertisement