Anies Baswedan menyapa relawan pendukung dalam Koalisi Perubahan untuk Perbaikan yang hadir dalam acara akbar bertajuk Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan di Jakarta, Minggu (21/5/2023). Acara ini sebagai bentuk dukungan Anies Baswedan dan partainya di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Temu Kebangsaan Relawan Anies Baswedan ini diselenggarakan empat organisasi besar relawan Anies Baswedan yakni Go Anies, Forkom, KIB, dan Konfederasi Nasional Relawan Anies. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Para relawan membawa poster-poster yang bertuliskan dukungan kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Mereka berteriak nama Anies sembari menunggu jagoannya datang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Mereka juga terdengar bernyanyi-nyanyi sambil mengibarkan bendera kecil merah putih. Banyak terlihat ibu-ibu yang hadir dalam acara ini dengan memakai baju dukungan kepada Anies. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Dalam pidatonya, Anies Baswedan menceritakan perjalanannya menemui masyarakat atau yang ia sebut sebagai tirakat selama bulan Ramadhan lalu. Menurut Anies, ia sengaja berkeliling untuk mendengar aspirasi masyarakat di daerah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Jadi di bulan Ramadhan kemarin saya melakukan perjalanan yang saya sebut dengan tirakat. Tirakat itu bukan tirakatan ya. Tirakat ini adalah sebuah perjalanan untuk mendengar menyerap untuk merasakan suasana terkini yang ada di masyarakat kita," kata Anies. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Anies juga menyebut, kegiatannya bertemu masyarakat pada bulan Ramadhan lalu, sengaja tidak dipamerkan di sosial media. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Ia juga menyinggung bahwa ia tidak berlari dan selfie dengan masyarakat hanya untuk diunggah di sosial media. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Saya temui mereka bukan untuk selfie dan diposting di pagi hari. Bukan, saya bukan lari-lari untuk posting foto," kata Anies. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Anies mengaku berkeliling daerah menemui masyarakat tanpa diikuti media dan tim besar. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Menurutnya, ia sengaja datang sendiri agar masyarakat bisa cerita dengan lepas. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
"Saya datang ke banyak tempat tanpa kamera, tanpa media, tanpa ditemani siapa-siapa. Seringkali saya hanya datang sendirian, lalu masuk ke suatu tempat, masuk ke sebuah warung tahu-tahu yang punya warung ngelihatin aja. Ini seperti kenal tapi siapa gitu. Karena kan di pelosok, jadi nyapa juga belum tentu berani. Saya ngobrol dengan masyarakat saya mendengar cerita mereka," jelas Anies. (Liputan6.com/Faizal Fanani)