Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) kebut optimalisasi jaringan listrik di tiga wilayah utama pemasok listrik Proyek Strategis Nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Advertisement
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan 90 persen pasokan dan jaringan listrik KCJB telah siap mendukung beroperasinya KCJB pada Agustus 2023 mendatang.
“Proyek jaringan kelistrikan untuk kereta cepat ini dikerjakan oleh dua Unit Induk Pembangunan (UIP) kami, yaitu PLN UIP Jawa Bagian Barat (JBB) di mana ke lima infrastruktur utama telah berhasil kami operasikan. Dan PLN UIP Jawa Bagian Tengah (UIP JBT) yang mana dari lima infrastruktur tinggal satu lagi yang akan segera terselesaikan. Jadi kami sampaikan 90 persen infrastruktur KCJB ini telah siap untuk mendukung beroperasinya kereta cepat Jakarata Bandung pada Agustus 2023,” jelas Darmawan.
Darmawan melanjutkan, keberhasilan PLN dalam menuntaskan pembangunan infrastruktur pada tiga wilayah penunjang utama kereta api cepat ini menjadi bukti keseriusan PLN dalam mendukung setiap Proyek Strategi Nasional (PSN).
"PLN terus mendukung penyelesaian proyek-proyek strategis nasional. PLN berkomitmen menghadirkan listrik yang andal, salah satunya pada infrastruktur kelistrikan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang sedang kami kebut penyelesaiannya ini," ujar Darmawan.
Darmawan menambahkan, keseriusan PLN tidak hanya pada penyelesaian proyek ini, tetapi juga pada penggunaan produk-produk dalam negeri. Dalam proyek ini PLN mampu menggunakan produk dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang rata-rata mencapai 78,89 persen.
Adapun kelima infrastruktur yang berhasil di wilayah Jawa Bagian Barat dan telah siap beroperasi meliputi; Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) 150 kilo volt (kV) Traksi Halim - Poncol Baru II, SKTT 150 kV Traksi Halim - Bekasi II /Summarecon, 1 Bay Line Gas Insulated Substation (GIS) 150 kV Bekasi II/ Summarecon arah Gardu Induk (GI) Traksi Halim Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), 1 Bay Line GIS 150 kV Poncol Baru II arah GI Traksi Halim KCIC, dan Gardu Induk (GI) 150 kV Traksi Halim.
Keberhasilan Energize
General Manager PLN UIP JBB, Octavianus Padudung mengungkapkan keberhasilan energize ini juga memegang peran penting dalam memberi suplai kelistrikan andal di Kota Bekasi.
“GIS 150 kV Poncol Baru II yang dibangun dengan memanfaatkan lahan gedung eksisting PLN Unit Layanan Transmisi dan Gardu Induk (ULTG) Bekasi juga berfungsi untuk meningkatkan kapasitas penyaluran dan keandalan pasokan listrik khususnya di kota Bekasi, serta sebagai pemasok listrik untuk Gardu Traksi Halim,” jelas Octavianus.
Kemudian untuk empat dari lima infrastruktur di wilayah Jawa Bagian Tengah dan telah siap beroperasi yaitu; Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilo Volt (kV) Tegalluar Incomer, SUTT 150 kV beserta Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) Padalarang Baru – Padalarang Baru II Sirkit 2, SUTT 150 kV Padalarang Baru II – Cirata, SUTT 150 kV THK – Karawang Sirkit 1.
General Manager PLN UIP JBT Djarot Hutabri EBS mengatakan, ketiga infrastruktur kelistrikan terakhir berhasil mendapatkan Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dan kemudian dilakukan pemberian tegangan pertama (energize) yakni dalam kurun waktu 12-14 Mei 2023.
"Kini baik transmisi dan juga gardu induk telah siap dioperasikan untuk selanjutnya akan digunakan untuk memasok kebutuhan listrik di setiap traksi milik KCJB,” kata Djarot.
PLN meyakini suplai listrik kereta cepat ini nantinya akan beroperasi dengan andal karena setiap traksi akan dipasok dari dua suplai jaringan transmisi. Untuk itu, Djarot mengucapkan apresiasinya bagi seluruh stakeholder dalam setiap proses pembangunan infrastruktur kelistrikan tersebut.
Selain itu, dalam pengerjaan seluruh proyek ini PLN terus menerapkan prinsip zero accident dalam setiap tahapan konstruksi. Menurutnya hal tersebut juga menjadi hal yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu proyek pembangunan.
Advertisement
Perdana, Kereta Cepat Jakarta-Bandung Meluncur dari Tegalluar ke Halim
Sebelumnya, Rangkaian EMU/CIT Kereta Cepat Jakarta Bandung, melaksanakan tahapan Hot Sliding Test di jaringan Overhead Catenary System (OCS) KCJB pada Jumat (19/5) dan rencananya dilanjutkan hari Sabtu (20/5)
Tahapan kegiatan pengetesan ini adalah kegiatan internal test yang dilakukan oleh kontraktor Kereta Cepat Jakarta Bandung didampingi konsultan independen dan melaporkan hasilnya secara periodik ke KCIC.
Kontraktor KCJB melakukan pengujian Hot Sliding Test ini sebagai tahapan sebelum dilakukannya commisioning test internal dan Kementerian Perhubungan.
Pengujian dilakukan dengan menjalankan EMU/CIT rute Depo Tegalluar, Stasiun Tegalluar, hingga ke Stasiun Halim.
Manager Corporate Comunication KCIC Emir Monti mengatakan, kegiatan hari ini merupakan kelanjutan dari tahapan pengetesan KCJB yang selama ini terus dilakukan.
"Pada hari ini Jumat (19/5) dilakukan pengetesan hot sliding untuk memastikan seluruh OCS sudah dialiri listrik dengan menjalankan EMU untuk pengujiannya, dan rencana diikuti perjalanan CIT di hari berikutnya. Hal ini merupakan tindak lanjut dari pengaliran listrik yang pertama kali dilakukan pada Kamis (18/5) malam ke seluruh jaringan OCS KCJB," ujar Emir, Sabtu (20/5/2023).
Dalam pengetesan hot sliding, OCS dibebani dengan menjalankan EMU/CIT dalam kecepatan terbatas yaitu rata-rata 60 km/jam. Seluruh jaringan kelistrikan dites secara seksama agar tahapan tes dapat dilakukan ke tahap selanjutnya, sekaligus melakukan pengujian fungsi subsistem lainnya.
Emir mengatakan, ke depan berbagai tes akan terus dilakukan terhadap sarana dan prasarana yang telah dibangun untuk memastikan kesiapan dan keselamatan operasional KCJB.
"Pengetesan pada hari jumat berjalan lancar dan EMU berhasil tiba di Stasiun Halim sesuai rencana. Momen ini merupakan momen yang cukup penting, karena pertama kalinya Kereta Api Cepat berjalan dari Tegalluar hingga ke Halim. KCIC akan terus melakukan pengetesan dalam rangka menghadirkan Kereta Api Cepat pertama di Indonesia," tutup Emir.
Jaringan Kereta Cepat Jakarta Bandung Mulai Dialiri Listrik, Simak Mekanismenya
Listrik bertegangan tinggi 27.5kV telah berhasil dialirkan pada seluruh Listrik Aliran Atas (LAA) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) pada Kamis 18 Mei sekitar pukul 22:30 WIB.
Pasokan listrik tersebut ditransmisikan ke empat gardu traksi di Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar yang dibangun oleh China Railway Group Limited (CREC).
Aliran listrik tersebut dibutuhkan guna menunjang operasionalisasi KCJB. Hal itu sekaligus menandakan bahwa seluruh proses transmisi listrik telah berhasil.
Gardu traksi mengubah transmisi tegangan tinggi menjadi daya frekuensi AC fase tunggal untuk kemudian dialirkan ke Overhead catenary system (OCS) atau jaringan listrik aliran atas kereta cepat. Transmisi daya itu merupakan salah satu fase kritis sebelum operasional KCJB. Pengaliran daya juga menjadi proses penting terakhir sebelum komisioning dan pengujian bersama.
Sebagaimana diketahui, jalur KCJB membentang dari Stasiun Halim di Jakarta hingga Depo di Tegalluar sepanjang 142,3 kilometer. Di Sepanjang jalur tersebut, terdapat 384,6 kilometer Jaringan OCS, 4 gardu traksi, 3 gardu distribusi dan 7 gardu AT. Sistem catu daya traksi KCJB dirancang dan dibangun sesuai dengan teknologi dan standar China.
Teknologi transmisi KCJB ini terdiri dari sistem catu daya utama dari jaringan traksi lokomotif listrik, peralatan penggerak dan sistem catu daya tegangan rendah utama, serta sistem pengiriman SCADA untuk tenaga listrik dan catu daya traksi.
Seluruh peralatan inti sistem jaringan kelistrikan seperti gardu induk dan sistem perlindungan mikro komputer serta sistem AC dan DC semuanya dibuat di China.
Advertisement