Liputan6.com, Jakarta - Presiden Republik Islam Iran Seyed Ebrahim Raisi akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Jakarta.
"Republik Indonesia (RI) sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia memiliki kesamaan budaya-peradaban dengan Republik Islam Iran, memiliki kapasitas yang signifikan untuk kerja sama di berbagai bidang khususnya pada saat perubahan sedang melanda sistem perpolitikan internasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki posisi istimewa dalam benak pemerintah Republik Islam Iran khususnya dengan keletakan geografis Republik Indonesia yang berada di jantung jalur transportasi dan perdagangan internasional di kawasan Asia Timur dan negara-negara ASEAN," demikian pernyataan Kedubes Iran di Jakarta seperti yang diterima Liputan6.com, Senin (22/4/2023).
Advertisement
"Berangkat dari hal tersebut, Yang Mulia Presiden Republik Islam Iran Seyed Ebrahim Raisi atas undangan resmi dari Yang Mulia Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan kunjungan ke Jakarta pada 23 - 24 Mei 2023."
Kunjungan kenegaraan Presiden Raisi ke Indonesia akan diisi dengan pertukaran pandangan dan pembicaraan antara delegasi tingkat tinggi kedua negara dan penandatanganan berbagai dokumen kerja sama di berbagai sektor antara lain di bidang energi, produk farmasi dan kesehatan, produk makanan, kerja sama kepabeanan, fasilitasi perdagangan bilateral, IPTEK, budaya dan lain-lain.
Selama berada di Indonesia, Presiden Raisi juga diagendakan bertemu dengan Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, para cendekiawan, pemikir, dosen dan mahasiswa, serta pelaku usaha di Indonesia.
"Iran dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat bersejarah. Berbagai catatan sejarah tentang hubungan kedua negara menyatakan bahwa kedua pihak telah berinteraksi lebih dari 1.000 tahun sebelum Islam. Persamaan antara budaya dan peradaban kedua negara merupakan bukti nyata tentang bersejarahnya hubungan kedua pihak," ungkap Kedubes Iran di Jakarta.
"Iran dan Indonesia telah menjalin hubungan diplomatik sejak tahun 1950. Sejak saat itu hingga kini hubungan bilateral Iran dan Indonesia sangat hangat dan bersahabat dan khususnya dalam beberapa tahun terakhir, kedua negara secara lebih aktif memperluaskan kerja samanya di bidang politik, ekonomi, budaya dan lain-lain."
Pendekatan Baru Kebijakan Luar Negeri Iran
Lebih lanjut, Kedubes Iran di Jakarta menuturkan bahwa negara-negara Asia, khususnya negara-negara Islam atau yang berpenduduk Islam, memiliki tempat yang begitu istimewa dalam strategi pengembangan kebijakan luar negeri Iran.
"Dalam kerangka doktrin ini, kerja sama dan interaksi sebanyak mungkin dengan negara-negara tersebut ditempatkan dalam agenda pemerintahan Presiden Raisi maka seluruh elemen yang berperan dalam kebijakan luar negeri Iran menitikberatkan kerja sama dengan Benua Asia sebagai sebuah fenomena ekonomi yang baru yang muncul di masa kini," jelas Kedubes Iran.
"Untuk mencapai tujuan ini pemerintahan Presiden Raisi melakukan diplomasi aktif sejak awal pemerintahannya dan mengambil pendekatan baru dalam kebijakan luar negeri dengan lebih dari 10 perjalanan luar negeri selama dua tahun terakhir ke berbagai negara antara lain Tajikistan, Turkmenistan, Rusia, Qatar, China, Suriah dan lain-lain. Begitu juga Presiden Raisi menerima kunjungan kenegaraan dari pemimpin dan pejabat senior dari berbagai negara dunia antara lain presiden Suriah, Venezuela, Turkmenistan, Tajikistan, Kazakhstan, Turki, Irak, Armenia, Belarusia, dan Kazakhstan."
Pemerintahan Presiden Raisi, sebut Kedubes Iran, menempuh pendekatan baru dengan slogan diplomasi "Seimbang, Cerdas dan Dinamis", serta secara serius menjalankan politik luar negeri Iran dengan tujuan membina dan memperluaskan hubungan persahabatan dan persaudaraan dengan seluruh negara di dunia.
"Di tengah perjalanan tersebut, Indonesia menjadi negara tujuan berikutnya yang akan dikunjungi secara resmi oleh Presiden Raisi. Ini merupakan kunjungan kenegaraan yang persiapannya sudah direncanakan sejak setahun lalu," imbuh Kedubes Iran di Jakarta.
Advertisement