Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Senin (22/5/2023). Sentimen data ekonomi global dan domestik akan pengaruhi laju IHSG.
Analis PT RHB Sekuritas Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis moving average (MA) 5 harian disertai volume.
Advertisement
“Selama bertahan di atas garis support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance minor bearish channel-nya,” ujar dia
Ia prediksi, IHSG bergerak di kisaran 6.650-6.800 pada Senin pekan ini.
Sementara itu, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih menuturkan, IHSG akan bervariasi di kisaran 6.657-6.728.
Adapun sentimen yang pengaruhi IHSG dari dalam negeri yakni Kementerian Keuangan menargetkan defisit Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) pada 2024 di kisaran Rp 496,6 triliun hingga Rp 610,9 triliun atau setara dengan 2,16 persen - 2,64 persen dari Produk Domestik Bruto.
Target defisit APBN tersebut lebih rendah dibandingkan target pada 2023 yang ditetapkan sebesar 2,84 persen dari PDB. Tingkat rasio utang pada 2024 ditargetkan mencapai kisaran 38,07 persen hingga 38,97 persen dari PDB dan lebih rendah dibanding target pada 2023 sebesar 39,4 persen dari PDB.
Sedangkan dari mancanegara, Jepang mencatat inflasi pada periode April 2023 sebesar 3,5 persen YoY, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya yang tercatat di level 3,2 persen YoY.
Core inflation tercatat di level 3,4 persen YoY, lebih tinggi dibanding periode sebelumnya 3,1 persen YoY. Sementara itu, Malaysia mencatat neraca dagang yang surplus MYR 12,8 miliar pada April 2023.
Namun surplus tersebut lebih rendah dibanding perolehan surplus pada periode sebelumnya yang tercatat MYR 26,7 miliar.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Ajaib Sekuritas memilih saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA).
Sedangkan Wafi memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari Ajaib Sekuritas:
1.MYOR
Buy : 2.710
TP : 2.800
Stop loss: <2.600
Saham MYOR bullish di atas MA-20 dan MA-100. Berpotensi lanjut penguatan dengan membentuk bullish harami, serta Indikator MACD bar histogram di level positif.
MYOR per Maret 2023 mencatat pendapatan bersih naik 11 persen YoY menjadi Rp8,45 triliun. Alhasil dari sisi bottom line laba bersih meningkat 137 persen YoY menjadi Rp727,21 miliar.
Sejalan dengan melandainya harga komoditas MYOR berhasil meminimalisir COGS yang tercermin dari GPM mengalami peningkatan menjadi 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar 21 persen.
2.CTRA
Buy : 1095
TP : 1.130
Stop loss: <1.040
CTRA bullish diatas MA-20 dan MA-100. Berpotensi membentuk higher low dan melanjutkan fase bullish. MACD bar histogram positif dan MACD line berada di atas centerline.
Permintaan properti masih kuat seiring dengan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) di pasar primer pada Kuartal I-2023 naik 1.79%. Adapun pada periode tersebut marketing sales CTRA melonjak 74% YoY menjadi Rp3,4 triliun dari periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,9 triliun.
3.MIKA
Buy : 2.730
TP :2.820
Stop loss: <2.640
Saham MIKA berpotensi reversal dari fase bearish, berhasil tutup di atas MA-5 dan MA-20. Berpotensi membentuk pola three white soldier. MACD bar histogram positif dan MACD line golden cross.
Saham MIKA terus melakukan ekspansi dengan menganggarkan belanja modal (capex) senilai Rp800 miliar pada 2023, lebih tinggi dari anggaran tahun 2022 sebesar Rp750 miliar. Capex tersebut nantinya dialokasikan untuk pembangunan tiga rumah sakit baru, serta meningkatkan kualitas dan kompleksitas pelayanan rumah sakit.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 19 Mei 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (19/5/2023). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menghijau, serta aksi beli saham oleh investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,56 persen ke posisi 6.700,56. Indeks LQ45 melonjak 1,12 persen ke posisi 939,57. Indeks acuan bervariasi. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.715,03 dan terendah 6.664,08.
Sebanyak 214 saham menguat dan 323 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.356.292 kali dengan volume perdagangan 20,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.931.
Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,03 triliun pada Jumat, 19 Mei 2023. Sepanjang 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 17,01 triliun.
Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melambung. Sektor saham industri naik 0,35 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,26 persen, sektor saham keuangan menanjak 1,14 persen.
Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,97 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,89 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,25 persen.
Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,71 persen, sektor saham basic terpangkas 2,13 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,19 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,12 persen serta sektor saham transportasi merosot 1,16 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat seiring dengan pergerakan bursa saham global dan mayoritas bursa saham Asia, ditambah dengan ada optimisme investor akan debt ceiling yang akan dinaikkan sehingga kekhawatiran akan ada potensi default atau gagal bayar utang menurun.
“Dari sisi teknikal seperti yang kami jelaskan pada report, selama IHSG mampu bergerak di atas support 6.657, IHSG berpeluang bergerak menguat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.
Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 19 Mei 2023
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 19 Mei 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik itu terjadi setelah dua dari tiga indeks utama di wall street mencapai rekor tertinggi pada Kamis malam, 18 Mei 2023.
Selain itu, Ketua DPR Kevin McCarthy yakin kesepakatan dapat dicapai pada plafon utang Amerika Serikat pekan depan. Demikian dikutip dari CNBC.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq melonjak pada perdagangan Kamis pekan ini untuk mencapai level penutupan tertinggi sejak Agustus 2022. Hal ini seiring pelaku pasar terus fokus pada negosiasi batas utang.
Pemimpin G-7 akan berkumpul di Hiroshima Jepang untuk KTT G-7 yang dimulai hari ini.
Bursa saham Jepang menandai pekan terbaiknya sejak Oktober 2022. Indeks Nikkei 225 naik 0,77 persen ke posisi 30.808,35, dan mempertahankan level tertinggi sejak 1990. Indeks Topix bertambah 0,18 persen menjadi 2.161,69, dan menandai kemenangan beruntun keenam. Inflasi inti Jepang pada April naik 3,4 persen year-on-year (YoY), mempertahankan level di atas target bank sentral.
Indeks ASX 200 menguat tipis 0,59 persen ke posisi 7.279,5. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,89 persen ke posisi 2.537,79. Indeks Kosdaq mendaki 0,27 persen ke posisi 841,72.
Sementara itu, bursa saham China melawan tren. Indeks Hang Seng turun 1,5 persen dan indeks Shanghai merosot 0,42 persen di China daratan ke posisi 3.283,54. Indeks Shenzhen menguat 0,12 persen ke posisi 11.091,36.
Advertisement