Liputan6.com, Jakarta - Seiring meningkatnya kasus kriminalitas New York, sejumlah pembeli barang mewah ikut was-was. Mereka mencari cara mengamankan belanjaan yang harganya jelas tak murah.
Jika biasanya percaya diri menenteng kantong belanja yang menonjolkan nama brand yang dimaksud, para konsumen saat ini justru ingin menutupinya. Mereka menyambut tawaran dari toko-toko mewah yang berjejer di Fifth dan Madison Avenue yang menyiapkan kantong belanja putih yang tidak mencolok.
Advertisement
"Anda tidak ingin menarik perhatian," kata Lavi Rudnick, pekerja di bidang fesyen dan telah menjelajahi toko utama Hermes bersama istrinya di Madison Avenue pada Jumat, 19 Mei 2023.
Dikutip dari NY Post, Senin (22/5/2023), setelah menghabiskan hampir 3.000 dolar AS untuk berbelanja tas tangan dan sepasang syal, pasangan itu memilih menyembunyikan belanjaan mereka dalam kantong kertas putih. Hanya mata yang terlatih yang bisa membedakan kilas warna oranye khas yang mengintip di tepinya.
Pasangan yang tinggal di Williamsburg, mengatakan mereka telah mengambil tindakan pencegahan ekstra akhir-akhir ini. "Kami ragu untuk memakai barang yang lebih bagus — seperti jam tangan bagus [di depan umum]," kata Julie kepada The Post. "Saya tahu kejahatan meningkat; jika saya di kereta bawah tanah, saya menyembunyikan semuanya."
Berdasarkan catatan kantor polisi Midtown North, mereka menerima 148 pengaduan untuk kasus pencurian besar-besaran dalam 28 hari hingga 14 Mei 2023, termasuk dari toko flagship Tiffany & Co., Cartier, dan Louis Vuitton yang berada di Fifth Avenue. Angka itu meningkat 94 persen dari data dua tahun lalu.
Sebanyak 132 keluhan berasal dari 19th Precinct yang merupakan rumah bagi Hermes di Madison Avenue. Angka tersebut meningkat sebesar 55 persen dari dua tahun lalu.
Kasus Penyerangan Karyawan Toko Tas Mewah
Manny Ferrer, seorang karyawan yang bekerja di departemen tas tangan mewah di Bergdorf Goodman selama satu dekade, mengatakan kepada The Post bahwa dia telah diserang pada Senin lalu, sekitar pukul 10 pagi, dalam perjalanan untuk bekerja dari Otoritas Pelabuhan.
"Saya melihat seorang pria menerjang seorang wanita dan memukul bahunya dengan keras hingga dia terluka. Dia tersandung sedikit dan terus berjalan," kenangnya.
"Lalu, boom, dia memukul saya di sisi [wajah]… dia berteriak kepada saya, 'Silakan, hubungi 911!' Polisi datang. Telinga saya bengkak. Syukurlah dia tidak mengeluarkan pisau. Saya terguncang." Meskipun dia mengatakan meski departemennya tidak menawarkan tas putih, ia menilai "secara umum merupakan ide yang bagus".
Sementara, seorang pekerja Hermes yang tidak disebutkan namanya menjelaskan kepada The Post bahwa kantong kertas putih ditawarkan kepada konsumen yang membeli produk berharga mahal adalah dengan syarat tertentu. Aturan itu berlaku 'sebagai diskresi bila dia berjalan kaki' setelah berbelanja.
Layanan tambahan itu juga tersedia di toko flagship Tiffany & Co. yang baru dibuka kembali, di 57th Street dan Fifth Avenue. Seorang pekerja mengatakan kepada The Post bahwa kantong belanja putih tersedia bagi konsumen yang memintanya. Begitu pula dengan toko flagship Louis Vuitton di Fifth Avenue.
Advertisement
Kantong Belanja Putih Hanya Solusi Sementara
Melissa O'Connor, presiden dan CEO Dewan Ritel Negara Bagian New York, mengatakan kepada The Post melalui email bahwa toko telah meningkatkan protokol perlindungan aset, seperti penjaga keamanan terlatih. Namun, mereka menekankan bahwa, "Itu saja tidak akan menyelesaikan tantangan yang dihadapi pengecer."
O'Connor menyatakan, "Toko tidak punya pilihan selain berpikir kreatif dan berinvestasi dalam langkah-langkah keamanan, karena keluhan pencurian ritel di kota telah meningkat sebesar 77 persen selama lima tahun terakhir. Kami telah menghabiskan banyak waktu sebagai industri yang berfokus pada solusi untuk membalikkan tren ini, sekaligus memprioritaskan keselamatan karyawan dan pelanggan."
Pada Rabu, 17 Mei 2023, Wali Kota Adams mengumumkan rencana pemerintahannya untuk memerangi pencurian ritel, yang melonjak 44 persen dari 2021 hingga 2022. Lulusan Fordham baru-baru ini, Jose, keluar dari Cartier di Fifth Avenue Kamis malam dengan pena yang dibelinya seharga lebih dari 500 dolar AS.
Dia menyembunyikannya di tas putih toko. "Saya pikir itu cukup cerdas, sejujurnya," katanya tentang tren tersebut.
"Saya telah melihat orang-orang dirampok saat belajar di sini, jadi sebaiknya gunakan tas putih. Rasanya lebih aman."
Perampokan Besar-besaran di Toko Dior
Salah satu kasus kejahatan yang menyasar toko brand mewah adalah perampokan toko Dior oleh segerombol pria bermasker. Mereka menggondol tas Dior senilai 125.000 dolar AS atau setara Rp1,8 miliar dari sebuah mal mewah di New Jersey, Amerika Serikat.
Menurut polisi, pada Rabu, 17 Mei 2023, perampok berhasil memaksa karyawan meringkuk di ruang belakang saat mereka menggasak barang-barang bermerek langsung dari dinding. Dikutip dari New York Post, Jumat, 19 Mei 2023, perampokan kelas atas terjadi sesaat sebelum pukul 11.00 waktu setempat pada Senin, 15 Mei 2023, ketika empat pria mengenakan pakaian gelap dan bermasker menyerbu toko Dior di mal di Short Hills, sekitar 20 mil di luar New York City, menurut polisi Millburn.
Sebuah video yang diunggah ke Instagram menunjukkan para pria buru-buru mengambil tas mahal. Salah satu perampok bahkan terlihat melompat untuk meraih tas jinjing Dior Book bermonogram besar yang bertengger tinggi di rak. Para penjahat tersebut terlihat berlari di pusat perbelanjaan saat kabur.
Karyawan berlari ke ruang belakang dan menelepon 911. Namun pada saat polisi tiba, perampokan tersebut telah berakhir, kata polisi. Para perampok yang tidak bersenjata itu melarikan diri ke dalam SUV hitam dengan membawa 25 tas senilai 125.000 dolar AS.
Advertisement