Liputan6.com, Jakarta - PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi pendapatan maupun laba bersih.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/5/2023), pendapatan melesat pada kuartal I 2023 naik 798,17 persen menjadi USD 125,83 juta atau Rp 1,87 triliun (asumsi kurs Rp 14.895 per dolar AS) dari USD 14,01 juta pada kuartal I 2022.
Advertisement
Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 761,35 persen sebesar USD 10,32 juta atau Rp 153,73 miliar dari USD 1,19 juta pada periode yang sama 2022. Laba bersih ini naik sejalan dengan pendapatan yang melesat signifikan.
Sementara, beban pokok pendapatan pada periode yang sama meningkat menjadi USD 95,24 juta dari periode yang sama sebelumnya USD 4,45 juta.
Dengan demikian, laba bruto meningkat 220,21 persen menjadi USD 30,59 juta hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar USD 9,55 juta.
Sepanjang kuartal I 2023, perseroan membukukan laba usaha USD 28,17 juta naik 227,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD 8,59 juta.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi USD 1,81 miliar dari USD 1,13 miliar pada Desember 2022. Liabilitas meningkat menjadi USD 1,17 miliar pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya USD 594,07 juta.
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi USD 643,87 juta dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar USD 536,20 juta.
Pada penutupan perdagangan sesi pertama, Senin, 22 Mei 2023, saham BIPI naik 0,71 persen ke posisi Rp 142 per saham. Saham BIPI berada di level tertinggi R 148 dan terendah Rp 142 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.385 kali dengan volume perdagangan 1.674.964 lot saham. Nilai transaksi Rp 24,3 miliar.
Perkuat Modal, Astrindo Nusantara Infrastructure Private Placement 5,79 Miliar Saham
Sebelumnya, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Pada aksi tersebut, perseroan akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 5.791.836.091 saham Seri A. Rencana private placement ini akan dilaksanakan pada nilai nominal Rp 100 per saham. Dana yang diperoleh dari aksi tersebut akan digunakan untuk modal kerja dan pengembangan perseroan.
Termasuk pembayaran kewajiban-kewajiban perseroan terkait dengan hal tersebut. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/1/2023), perseroan akan menyelenggarakan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 23 Februari 2023 untuk memperoleh persetujuan rencana private placement.
Pelaksanaan private placement akan menyebabkan peningkatan pada aset perseroan sebesar USD 37,99 juta, setara PTHMETD 5.791.836.091 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 pada kurs RP 15.247 per USD. Sehingga aste perseran meningkat dari sebelumnya USD 1/137,36 juta menjadi USD 1.175,35 juta.
Aksi ini juga menyebabkan peningkatan pada ekuitas perseroan dari sebelumnya sebesar USD 540,45 juta menjadi USD 578,44 juta. Dengan peningkatan ekuitas tersebut, rasio kewajiban terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perseroan juga mengalami perbaikan sari sebelumnya 1,10x menjadi 1,03x.
Lebih lanjut, perseroan akan mengumumkan informasi mengenai calon pemodal dalam rencana private placement ini bersamaan dengan pengumuman kepada masyarakat mengenai waktu pelaksanaan private placement. Hal itu dilakukan paling lambat lima hari kerja sebelum pelaksanaan private placement. Sebagai catatan, persentase kepemilikan saham para pemegang saham perseroan usai private placement akan terdilusi maksimal 9,09 persen.
Berdasarkan daftar pemegang saham Astrindo Nusantara Infrastruktur per 31 Desember 2022, PT Inditambang Perkasa tercatat mengapit 23,57 persen saham perseroan atau setara 13,65 miliar lembar saham Seri A. Kemudian Michael Wong selaku Direksi PT Astrindo Nusantara Infastuktur Tbk memiliki 34,04 juta lembar saham Seri A atau setara 0,06 persen. Sisanya, dimiliki oleh masyarakat dengan porsi 70,07 persen atau setara 40,58 miliar saham Seri A, dan 6,30 persen atau 3,65 miliar lembar saham Seri B.
Advertisement
Astrindo Nusantara Infrastruktur Kantongi Restu Akuisisi PTT Mining
Sebelumnya, PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) telah mendapatkan restu dari pemegang saham untuk merampungkan akuisisi PTT Mining Limited (PTTML) melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada Kamis, 15 Desember 2022.
Mengutip keterangan resminya, Jumat (16/12/2022), pemegang saham dalam RUPSLB telah memberi restu terkait rencana aksi korporasi Astrindo Nusantara Infrastruktur untuk mengambilalih 100 persen saham PTTML menjadi bagian dari anak perusahaan BIPI, PT Sintesa Bara Gemilang (SBG) yang akan memberikan dan mendukung kinerja BIPI ke depan.
Direktur Utama BIPI, Ray Anthony Gerungan mengatakan, PTTML melalui anak usahanya merupakan pemilik konsesi tambang batu bara berkualitas tinggi 5.200 sampai 5.700 kkal per kilogram, kadar sulfur rendah, produksinya stabil, cadangan pengembangan yang besar dengan kontrak penjualan jangka panjang yang terjamin.
"Infrastruktur PTTML dari hauling, processing, crushing dan port sudah lengkap. Kami yakin langkah strategis ini memiliki sejumlah potensi untuk mendukung rencana pertumbuhan berkelanjutan,” kata Ray, dikutip Jumat (16/12/2022).
Di samping itu, BIPI juga menuju dekarbonisasi dengan target paling cepat dan mudah adalah penggunaan panel surya di dekat pelabuhan, melakukan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi menuju industri hijau dengan memaksimalkan potensi batu bara dan produk turunannya yang lebih bersih.
Direktur Astrindo Nusantara Infrastruktur, Michael Wong optimistis akuisisi PTTML sudah pasti akan membuat kinerja keuangan BIPI semakin baik karena BIPI akan mengkonsolidasikan PTTML melalui SBG.