Arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Diajukan ANRI Jadi Memori Kolektif Bangsa Indonesia

Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengajukan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) untuk dijadikan sebagai Memori Kolektif Bangsa.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Mei 2023, 00:58 WIB
Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengajukan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) untuk dijadikan sebagai Memori Kolektif Bangsa. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto mengajukan Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana (PPNSB) untuk dijadikan sebagai Memori Kolektif Bangsa.

Dia menjelaskan, pengajuan dilakukan karena ANRI menyadari betapa pentingnya arsip dokumen roadmap pembangunan pertama di Indonesia tersebut.

"Beberapa hari lalu, bertepatan dengan peringatan Hari kebangkitan Nasional, 20 Mei 2023, ANRI berkesempatan menyelenggarakan diskusi ilmiah di Universitas Andalas, Padang bertajuk 'Arsip Muhammad Yamin Bukti Otentik Kebijakan Pembangunan Konstitusional Republik Indonesia'," ujar Imam melalui keterangan tertulis, Senin (22/5/2023).

"Pada perhelatan tersebut, pihak Universitas Andalas merekomendasikan agar arsip Pola Pembangunan Nasional Semesta Berenca (PPNSB) ditetapkan sebagai Memori Kolektif Bangsa," sambung dia.

Menurut Imam, arsip yang dimaksud menunjukkan kepada semua pihak terkait bagaimana tata pemerintahan yang dijalankan oleh Aparatur Sipil Negara dan birokrasi, sejatinya menjalankan kebijakan pembangunan di segala bidang kehidupan yang terencana, terukur dan tepat sasaran sebagai perjuangan mencapai masyarakat adil dan makmur.

Imam menyampaikan itu pada saat pidato dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kearsipan 2023 di Banyuwangi, Senin (22/5/2023).

Hadir pada kesempatan itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atau MenpanRB Abdullah Azwar Anas, para pejabat lain, serta 1.000 peserta dari lembaga arsip dan arsiparis se-Indonesia.

 


Dukung Jadi Memori Kolektif Bangsa

Diorama pahlawan revolusi di Museum Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Rabu (22/7/2015). Museum tersebut menyimpan ribuan arsip dari era tahun 1600 tentang sejarah negara Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Imam meminta dukungan dari seluruh elemen bangsa, terutama dari Menpan RB untuk mewujudkan PPNSB, sebagai Memori Kolektif Bangsa. Sebab, ANRI berada dalam koordinasi KemenpanRB.

"ANRI memohon dukungan dari Menpan-RB untuk menindaklanjuti usulan Universitas Andalas sesuai dengan prosedur penetapan Memori Kolektif Bangsa sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku," jelas Imam.

Sementara itu, Menpan RB Abdullah Azwar Anas memyambut baik PPNSB dijadikan sebagai Memori Kolektif Bangsa. Menpan berkomitmen untuk mendukung dan terlibat dalam proses, hingga penetapannya.

 


Arsip Penting untuk Negara

Ilustrasi bendera Indonesia, Merah Putih, Integrasi Nasional. (Photo rawpixel.com Copyright by Freepik)

Azwar Anas menegaskan, arsip merupakan elemen strategis yang penting dalam penyelenggaraan negara.

"Pengelolaan arsip yang baik akan mendukung penerapan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, melalui ketersediaan informasi autentik yang dapat dimanfaatkan oleh publik secara transparan dan akuntabel," ucap dia.

Menurutnya, semua itu dapat diwujudkan melalui digitalisasi arsip yang berkontribusi pada pencapaian target dan prioritas pembangunan.

"Ada tiga hal penting yang perlu dipersiapkan dalam digitalisasi arsip, yakni aksesibilitas, interoperabilitas, dan manajemen yang andal," jelas Azwar Anas.

Buku populer di Indonesia dari masa ke masa sudah berkembang sebelum era kemerdekaan. (Dok: Liputan6.com/Trie Yasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya