Liputan6.com, Bangka - Salah satu kuliner khas Kepulauan Bangka Belitung (Babel) adalah asinan kelubi. Asinan ini dibuat dari salah satu buah khas daerah tersebut, yakni kelubi.
Buah kelubi memiliki tampilan yang mirip salak. Beberapa sumber menyebut, kelubi juga memiliki berbagai nama, seperti asam kelubi, asam paya, hingga salak hutan.
Disebut mirip salak karena buah ini memiliki kulit yang bersisik. Namun, ukurannya lebih kecil dari salak dan kulitnya lebih keras dari kulit salak.
Baca Juga
Advertisement
Soal rasa, buah ini memiliki rasa yang cenderung asam. Oleh karena itu, buah ini kerap dijadikan bahan asam untuk aneka masakan.
Mengutip dari wonderful.pangkalpinangkota.go.id, selain digunakan untuk aneka masakan, masyarakat setempat juga mengolah kelubi menjadi asinan atau manisan. Untuk membuat asinan kelubi, buah kelubi yang dibutuhkan adalah yang sudah tua.
Setelah dikupas, kelubi kemudian ditusuk di beberapa titik dengan menggunakan jarum atau peniti. Hal tersebut bertujuan agar rasa asam yang berlebihan dapat terbuang. Cara ini sekaligus untuk mempermudah penyerapan air gula saat perebusan kedua.
Selanjutnya, buah kelubi yang telah ditusuk jarum atau peniti dipisahkan dari bijinya dengan cara direndam dengan air garam selama tiga hari. Setelah tiga hari, buah kelubi pun ditiriskan lalu direbus hingga matang.
Saat perebusan pertama, siapkan rebusan air gula. Air ini nantinya digunakan sebagai air rebusan kedua.
Saat ini, asinan kelubi menjadi kuliner Babel. Selain itu, para wisatawan juga banyak yang berburu asinan kelubi untuk dijadikan oleh-oleh.
(Resla Aknaita Chak)