9 Gejala Asma Orang Dewasa, Begini Penyebab dan Penanganannya

Gejala asma orang dewasa tak hanya sesak napas saja.

oleh Laudia Tysara diperbarui 24 Mei 2023, 08:50 WIB
Ilustrasi Asma | Credit: pexels.com/pixabay

Liputan6.com, Jakarta Asma merupakan salah satu masalah yang timbul di saluran pernapasan. Asma terjadi tepat ketika terjadi penyempitan dan peradangan pada saluran napas. Penderita asma biasanya akan mengalami gejala sesak napas, batuk, mengi, dan masih banyak lagi. Hanya saja, masih banyak gejala yang sebenarnya mengindikasi asma tetapi diabaikan. Di sinilah pentingnya memahami gejala asma orang dewasa.

Mengetahui gejala asma orang dewasa akan membuat penanganan asma lebih cepat dilakukan. Hal ini disebabkan karena kondisi saluran pernapasan penderita asma lebih sensitif dan lemah. Tentu saja asma yang semakin parah akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup penderitanya. Tak hanya mengganggu jam tidur, tetapi juga produktivitasnya.

Jika dibandingkan dengan anak-anak, gejala asma orang dewasa lebih penting diperhatikan. Asma yang dialami anak biasanya hanya akan hilang timbul. Sementara pada orang dewasa, asma akan terjadi terus-menerus dan semakin parah. Bahkan penanganan yang harus diberikan tak hanya terapi ringan. Penderitanya harus rutin mengonsumsi obat agar asma bisa diredakan dengan segera.

Berikut Liputan6.com ulas gejala asma orang dewasa, penyebab, dan penanganannya dari berbagai sumber, Jumat (2/10/2020).


Gejala Asma Orang Dewasa

Ilustrasi Insomnia | unsplash.com/@all_who_wander

Tidur Terganggu

Gangguan tidur tak hanya terjadi pada seseorang yang mengalami depresi. Gejala asma orang dewasa pun mengindikasi kondisi yang seperti ini. Seseorang yang memiliki gangguan pernapasan terkait asma lebih sering kambuh pada malam harinya. Hingga membuat penderitanya mengalami gangguan tidur terus-menerus. Semakin sulit tidur, menandakan gejala asmanya semakin parah.

Menurut pernyataan dari National Sleep Foundation, terengengah-engah dan batuk pada penderita asma sering menjadi jauh lebih parah pada malam hari. Masih belum jelas apakah ada faktor ritme sirkadian (ritme fungsi biologis yang terjadi dalam siklus periodik 24 jam) yang bertanggung jawab atas gangguan malam hari ini atau apakah tidur dengan cara tertentu bisa berpengaruh.

Dada Kencang

Dada kencang bukan berarti tengah dihadapkan dengan masalah jantung. Seseorang yang tengah mengalami gejala asma orang dewasa kerap mengalami dada kencang. Tepatnya saat otot-otot di sekitar saluran udara menyempit, lalu dada menjadi kaku.

Berdasarkan pernyataan dari National Heart, Lung, and Blood Institute, ini mungkin terasa seperti ada sesuatu yang meremas atau menindih dada. Sementara pada sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal medis “Postgraduate Medical Journal” melaporkan bahwa dari 100 pasien asma (rata-rata usia 45 tahun) dirawat di rumah sakit.

Sebanyak 78 persen di antaranya mengalami nyeri dada yang diperburuk oleh batuk. Lalu menghirup napas dalam-dalam, sehingga memaksa mereka untuk duduk. Kondisi ini pun sering disalah artikan dengan penyakit jantung.


Gejala Asma Orang Dewasa

Ilustrasi napas dalam | Credit: unsplash.com/Laura

Berusia 40-an

Orang dewasa berisiko mengalami asma ketika menginjak usia 40 tahunan. Apalagi jika seseorang memiliki alergi, misalnya seperti sinusitis, pilek, flu, dan infeksi lainnya. Maka dari itu, mewaspadainya lebih dini penting dilakukan agar asma bisa segera diredakan.

Dikatakan oleh Richard F. Lockey, MD, direktur Divisi Alergi & Imunologi di University of South Florida College of Medicine, Amerika Serikat, kepada Reader’s Digest, tahun-tahun puncak untuk timbulnya asma saat usia dewasa terjadi antara usia 45-50 tahun. Kebanyakan yang berisiko mengalami gejala asma adalah mereka yang memiliki alergi, tapi banyak juga gejala asma dimulai setelah infeksi.

Napasnya Dalam

Seseorang yang bernapas lebih dalam dari biasanya bisa menjadi gejala asma orang dewasa. Misalnya seperti terlalu sering menguap, menarik napas dalam-dalam, dan menghelas napas. Kondisi ini mengindikasikan bahwa seseorang tengah mengalami kesulitan bernapas.

Perilaku ini bukan menandakan kelelahan, melainkan telah terjadi gejala asma. Ketiga hal di atas adalah cara bernapas yang mencoba menghirup oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida. Jika hal ini sering dilakukan, bisa jadi karena adanya ketidakseimbangan. Terutama yang disebabkan oleh saluran udara yang menyempit.


Gejala Asma Orang Dewasa

Ilustrasi batuk | pixabay.com

Sesak Napas

Tak hanya mengalami napas yang tersengal dan dangkal. Gejala asma orang dewasa bisa muncul dengan sesak napas. Apalagi gejala ini termasuk salah satu yang umum terjadi, hanya saja kerap diabaikan.

Beberapa orang ada yang mengatakan bahwa asma adalah sesak napas. Padahal sesak napas hanya bagian dari gejalanya. Kondisi ini terjadi karena sistem pernapasan mengalami masalah.

Saluran udara meradang dan tersumbat. Ketika hal ini terjadi, aliran udara tak bisa selancar biasanya dan menjadi sesak napas pada orang dewasa. Hingga seseorang bisa sesak napas sampai tersengal dan lebih dangkal dirasakan. Pemicunya adalah asap rokok, debu, dan bulu binatang.

Batuk

Batuk tak hanya berkaitan dengan masalah tenggorokan. Batuk bisa menjadi tanda seseorang tengah mengalami sesak napas. Batuknya bukan batuk biasa, melainkan batuk gejala asma orang dewasa ini berlangsung terus-menerus.

Tak selalu batuk berdahak, tetapi batuk kering dan membuat dada terasa begah. Gejala lain yang juga khas dari penyakit asma adalah batuk keras yang terus-menerus. Batuk asma dapat berupa batuk kering maupun berdahak.

Batuk yang mengindikasi sesak napas biasanya terjadi karena bronkus penderitanya membengkak. Ketika membengkak, paru-paru menjadi lebih sempit dari biasanya dan tak mendapat cukup oksigen.

Mengi

Mengalami mengi memang identik dengan kondisi asma. Gejala asma orang dewasa ini memiliki ciri khas yang mudah dikenali. Suara yang timbul dari saluran napas adalah bunyi “ngik-ngik”.

Bunyi seperti ini terjadi karena udara di saluran pernapasan dipaksa keluar melalui saluran udara yang sempit dan tersumbat. Suaranya juga akan semakin kencang ketika seseorang menghembuskan dan menghirup napas. Bisa terjadi sebelum dan saat tidur tanpa penderita sadari.


Gejala Asma Orang Dewasa

Ilustrasi Kucing | Credit: freepik.com

Alergi Kucing

Mengalami alergi saluran pernapasan memang menakutkan. Hanya saja ada yang masih menyepelekan alergi kucing. Alergi kucing masih erat kaitannya dengan saluran pernapasan. Bahkan menurut sebuah penelitian, alergi kucing menjadi salah satu gejala asma orang dewasa.

Menurut sebuah studi pada 2007 yang dilakukan oleh National Institutes of Health, alergi terhadap kucing adalah faktor risiko yang sangat kuat berkaitan dengan asma. Alergi terhadap kucing terlibat dalam hampir 30 persen kasus asma.

Akan tetapi, banyak peneliti yang sampai saat ini masih terus mempelajari. Apakah alergi kucing memicu gejala asma. Begitu juga mengenai dampak dan perkembangannya memperparah asma. Jadi jangan disepelekan, ya.

Napas Cepat

Perlu diwaspadai ketika seseorang dengan tiba-tiba mengalami napas yang cepat dan dangkal. Apalagi ketika seseorang mengalami saat sedang tak melakukan aktivitas berat. Kondisi seperti ini bisa mengindikasikan adanya gejala asma orang dewasa.

Saat sedang melakukan aktivitas biasa atau istirahat, pernapasan normal orang dewasa adalah 12-20 kali napas per menit. Akan tetapi, orang dengan asma bisa sampai 30 kali per menit. Pernapasan yang seperti ini jelas sangat melelahkan dan menyiksa penderitanya.

Asma yang baru muncul pada usia dewasa sering kali lebih berat dibandingkan asma yang pertama kali muncul pada usia kanak-kanak. Pada anak biasanya asma akan hilang timbul.

Sementara pada orang dewasa bisa terjadi secara terus-menerus dan harus diredakan dengan obat. Kondisinya semakin diperparah dengan kapasitas paru-paru orang dewasa yang menurun seiring bertambahnya usia. Kapasitas paru-paru menurun akibat perubahan otot dan kekakuan dinding dada.


Penyebab dan Komplikasi Asma

Ilustrasi Stres | Credit: pexels.com/pixabay

Penyebab

Penyebab asma belum diketahui sampai saat ini. Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang bengkak dan sensitif. Ketika terpapar faktor pemicu asma, saluran pernapasan lebih mudah menyempit dan tersumbat lendir. Berikut adalah beberapa hal yang dapat memicu dan menjadi penyebab asma:

- Infeksi, terutama yang berhubungan dengan saluran napas atas seperti flu

- Bulu binatang

- Asap rokok, polusi udara

- Obat-obatan, misalnya obat pereda sakit anti-inflamasi nonsteroid seperti aspirin dan ibuprofen

- Emosi berlebihan, misalnya tertawa terbahak-bahak

- Alergi makanan, misalnya alergi kacang-kacangan

- Stres

- Cuaca, termasuk perubahan suhu udara, udara dingin, lembap

- Kondisi dalam ruangan yang lembap atau berdebu

- Olahraga

Komplikasi

Asma dapat membentuk sebuah komplikasi yang cukup mengganggu dan membahayakan. Perawatan yang tepat membuat perbedaan besar dalam mencegah komplikasi jangka pendek dan jangka panjang yang disebabkan oleh asma. Komplikasi asma meliputi:

- Tanda dan gejala yang mengganggu tidur, pekerjaan atau kegiatan rekreasi.

- Penyempitan permanen saluran bronkial yang memengaruhi seberapa baik Anda bernapas.

- Kunjungan ruang gawat darurat dan rawat inap untuk serangan asma parah

- Efek samping dari penggunaan jangka panjang beberapa obat yang digunakan untuk menstabilkan asma parah.


Penanganan Asma

Ilustrasi minum teh | Photo by Loverna Journey on Unsplash

Duduk Tegak

Penyebab penyakit asma dan pengobatannya secara alami pertama dengan duduk tegak. Saat terjadi serangan asma, segera hentikan kegiatan yang sedang kamu lakukan. Kemudian duduklah dengan tegak.

Tindakan ini memungkinkan kamu untuk bisa bernapas dengan lebih baik. Sebaliknya, hindari posisi bungkuk atau berbaring. Karena kedua posisi tersebut dapat membuat saluran napas semakin tersumbat, dan serangan asma yang kamu alami bisa semakin parah.

Tarik Napas Dalam dan Panjang

Serangan asma dapat menyebabkan ketidakseimbangan kadar oksigen dan karbondioksida yang bisa mengganggu aliran darah ke otak. Penyebab penyakit asma dan pengobatannya harus segera dilakukan.

Jika dibiarkan, penderita bisa pingsan. Sebagai upaya mencegah hal tersebut, kamu dapat menarik napas panjang dan dalam. Lakukan selama beberapa menit, hingga kondisi terasa membaik.

Tetap Tenang

Apabila kamu tidak membawa obat penyakit asma, jangan panik. Agar serangan tidak semakin parah, cobalah untuk tetap tenang dan relaks. Atur napas sedemikian rupa agar tidak terlalu cepat.

Segera Hindari Pencetus

Penderita asma perlu mengetahui bahan atau zat apa saja yang bisa mencetuskan serangan. Apakah itu debu, asap rokok, aroma zat kimia, atau lainnya. Jika sudah mengetahui, benar-benar jauhi zat pencetus tersebut sama sekali.

Minum Secangkir Teh Hangat

Minuman hangat yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh dapat sedikit membantu membuka saluran napas. Pada akhirnya, serangan asma yang terjadi akan terasa lebih ringan.

Segera Cari Pertolongan Medis

Apabila mengi, batuk atau sesak napas kamu bertambah parah setelah beristirahat, segeralah cari pertolongan medis. Jangan anggap sepele penyakit asma, karena serangan asma yang dibiarkan berlanjut bisa berujung pada kehilangan nyawa.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya