Liputan6.com, Jakarta - British International Investment (BII) mengumumkan komitmen investasi untuk mempercepat transisi energi di Asia Tenggara. Investasi yang disiapkan sebesar US$15 juta atau lebih dari Rp200 miliar.
Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa mendapatkan modal dari pendanaan transisi energi tersebut.
Advertisement
Berdasarkan keterangan resmi Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Senin (22/5/2023), pendanaan ini ditujukan mendorong pertumbuhan ekonomi yang bersih dan berkelanjutan, serta transisi energi hijau.
Komitmen investasi ini ternyata berakar dari KTT G20 di Bali. Dana yang disediakan adalah dukungan dari kemitraan Just Energy Transition Partnership (JTEP) Indonesia yang diluncurkan pada KTT G20 di Bali pada akhir tahun lalu.
Ini merupakan investasi pertama BII di kawasan Asia Tenggara. Diharapkan investasi ini bisa memberikan modal agar Indonesia mencapai emisi nol bersih (net zero emissions) pada 2016.
Komitmen Inggris ini dilaksanakan melalui SUSI Asia Energi Transition Fund (SAETF) yang bermarkas di Swiss. SUSI Partners memiliki rekam jejak investasi skala global di bidang transisi energi.
SAETF sudah pernah berinvestasi dalam pengembangan proyek listrik tenaga mini-hidro dengan memanfaatkan sungai, serta proyek tenaga angin dalam kolaborasi bersama Pacific Impact.
Pengalaman SAETF di Indonesia disebut sebagai bukti bahwa pendanaan di Indonesia merupakan prioritas.
"Hal ini menegaskan kembali pendekatan baru untuk berinvestasi dalam pendanaan iklim di Indonesia sebagai salah satu prioritas BII di Asia Tenggara," jelas pihak Kedubes Inggris dalam rilis resmi mereka.
Lebih lanjut, BII menggandeng lembaga pembiayaan pembangunan lainnya, termasuk AIIB, FMO, Swedfund, Norfund, dan OeEB, serta investor swasta dalam mendukung SAETF. SAETF menargetkan investasi infrastruktur di seluruh spektrum transisi energi, termasuk proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan penyimpanan energi.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Owen Jenkins, turut berharap investasi berkelanjutan ini bisa membantu Indonesia segera bertransisi dari energi batu bara.
"Saya senang melihat penawaran British International Investment yang diperluas ke kawasan Asia Tenggara karena investasi ini juga akan mendukung Indonesia dalam mempercepat transisi energinya untuk meninggalkan batu bara sebagai bagian dari komitmen negara ini terhadap target emisi nol bersih pada 2060. Inggris tetap berkomitmen untuk bermitra dengan Indonesia dalam mewujudkan janji-janji tersebut," ujar Dubes Inggris.
Menteri Industri dan Keamanan Inggris ke Indonesia 22-24 Mei 2023
Sebelumnya dilaporkan, Menteri Industri dan Keamanan Ekonomi di Departemen Bisnis dan Perdagangan Inggris, Nusrat Ghani MP, akan berkunjung ke Jakarta pada 22-24 Mei 2023 untuk memperkuat kerjasama dengan Indonesia di bidang bahan mineral kritis dan transisi energi.
Kedatanganya bertujuan untuk membangun komitmen yang selaras dengan Peta Jalan Kerjasama (Partnership Roadmap) Inggris-Indonesia 2022-2024, yang bertujuan meningkatkan perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi antara kedua negara.
Melalui keterangan tertulisnya yang dikutip Minggu (21/5), Inggris menerbitkan Strategi Bahan Mineral Kritis yang diperbarui (Critical Minerals Strategy Refresh) pada Maret 2023 lalu.
Dokumen ini menggaris bawahi niat Inggris untuk mempercepat kolaborasi dalam rantai persediaan (supply chain) dengan mitra-mitra internasional.
"Bahan mineral kritis sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin kuatnya kemitraan dengan Indonesia di bidang ini adalah prioritas saya dalam upaya menindaklanjuti Strategi Bahan Mineral Kritis dari pemerintah Inggris dan meningkatkan rantai persediaan (supply chain)" kata Menteri Ghani dalam press release.
Menteri Ghani juga akan bertemu dengan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia untuk menindaklanjuti ambisi yang tertuang dalam Nota Kesepakatan (MoU) Kerjasama Investasi yang ditandatangani pada Oktober tahun lalu, di mana kedua negara sepakat untuk meningkatkan investasi dua arah di bidang bahan mineral, ilmu hayati, dan transisi energi.
Selain itu, Menteri Ghani akan berkunjung ke tambang dan smelter milik PT Vale di Soroako, Sulawesi Selatan, yang menggunakan energi bersih dari tiga pembangkit listrik tenaga air. Produk nikel matte dari PT Vale adalah bahan utama untuk Clydach Refinery yang ada di Wales, Inggris.
Advertisement
Bertemu Sejumlah Menteri
Menteri Ghani juga dijadwalkan akan bertemu dengan sejumlah menteri diantaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, untuk meningkatkan kemitraan di bidang energi terbarukan, dalam rangka mendukung ambisi Net Zero Indonesia, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury, untuk membahas kolaborasi industri pertahanan dan pengembangan mineral, dan Wakil Menteri Perdagangan Dr. Jerry Sambuaga untuk memperkuat diskusi dalam perdagangan bilateral yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi kedua negara.
Kunjungan kali ini merupakan kelanjutan dari peningkatan kerjasama Inggris-Indonesia di bidang maritim, dengan ditunjuknya perusahaan Inggris SRT Marine Systems sebagai mitra Indonesia dalam melahirkan sistem keamanan maritim nasional yang baru.
Meningkatnya kemitraan Inggris dan Indonesia didukung oleh pembentukan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama Inggris-Indonesia (UK-Indonesia Joint Economic and Trade Committee) pada Februari 2022, dengan tujuan mempromosikan dan mengembangkan perdagangan, investasi dan kerjasama ekonomi serta mencari solusi dari hambatan perdagangan.
"Saya senang dapat menjalin hubungan yang semakin kuat dengan Indonesia di bidang supply chainbahan mineral. Pertemuan-pertemuan yang akan dilakukan oleh Menteri Ghani di sini akan membuka jalan untuk berbagai inisiatif baru dalam memaksimalkan investasi dua arah antara Inggris dan Indonesia, sesuai dengan komitmen yang kita buat bersama dalam Peta Jalan Kerjasama Inggris - Indonesia," tutur Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.