Liputan6.com, Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memutuskan merombak jajaran pengurus perseroan dengan mengganti direktur IT dan direktur risk management, serta komisaris utama.
Dengan demikian, perseroan memberhentikan dengan hormat Achmad Syafii sebagai Direktur Information Technology dan Tiwul Widyastuti sebagai Direktur Risk Management, kemudian mengangkat dan menetapkan Saladin D. Effendi sebagai Direktur Information Technology dan Grandhis Helmi H. sebagai Direktur Risk Management. Sebelumnya, Saladin D. Effendi menjabat sebagai Chief Information and Security Officer di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Advertisement
Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas terkait profil Direktur Information Technology BSI Saladin D. Effendi.
Saladin D. Effendi mengenyam pendidikan sarjana di Swinburne University of Technology. Setelah lulus, ia bekerja sebagai Information Technology Consultant di PT Astra Graphia Information Technology (AGIT) selama tiga tahun dari 2000 sampai dengan 2003.
Kemudian, ia pernah menduduki posisi Head of Competence (HoC) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Oktober 2003 sampai dengan Mei 2006. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Head Of Information Technology Senior Vice President (SVP) HSBC pada Mei 2006 - Februari 2014.
Tak hanya itu, Saladin juga pernah menjabat sebagai Chief Information Officer PT Bank Muamalat Indonesia Tbk Maret 2014 - Mei 2018 dan Chief Information Security Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada Juli 2018 hingga saat ini.
Adapun susunan komisaris BSI menjadi:
- Komisaris Utama/Independen: Muliaman D. Hadad*
- Wakil Komisaris Utama/Independen: Adiwarman Azwar Karim
- Komisaris Independen: Komaruddin Hidayat
- Komisaris Independen: Mohamad Nasir
- Komisaris Independen: M. Arief Rosyid Hasan
- Komisaris: Masduki Baidlowi
- Komisaris: Imam Budi Sarjito
- Komisaris: Sutanto
- Komisaris: Suyanto
- Komisaris: Abu Rokhmad*
Adapun susunan direksi perseroan menjadi sebagai berikut:
- Direktur Utama: Hery Gunardi
- Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta
- Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari
- Direktur Retail Banking: Ngatari
- Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
- Direktur Information Technology: Saladin D. Effendi*
- Direktur Risk Management: Grandhis Helmi H.*
- Direktur Compliance & Human Capital: Tribuana Tunggadewi
- Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
- Direktur Treasury & International Banking: Moh. Adib
Adapun susunan dewan pengawas syariah :
- Ketua : Dr. KH. Hasanudin, M.Ag
- Anggota : Dr. H. Mohamad Hidayat, MBA, MH
- Anggota : Dr. H. Oni Sahroni, M.A
- Anggota : Prof. DR. KH. Didin Hafidhuddin, MS
Berlaku Efektif Setelah Dapat Restu OJK
Penunjukan pengurus perusahaan tersebut berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan serta memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Perubahan susunan pengurus perseroan tersebut juga diharapkan semakin mendukung penguatan transformasi digital dan transformasi culture yang dilakukan BSI guna mendorong akselerasi bisnis, memperkuat kontribusi BSI dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah, serta mendukung langkah pemerintah dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional.
“Kami meyakini keputusan pemegang saham ini akan menjadikan pengurus perseroan semakin solid, meraih kinerja yang berkelanjutan dan mampu membawa BSI semakin berperan dalam pertumbuhan perbankan syariah untuk go global,” kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Senin (22/5/2023).
Advertisement
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada 2022. Dividen itu sekitar Rp 426,01 miliar yang ekuivalen dengan Rp9,24 per lembar saham.
"Pembagian dividen tunai sebesar 10 persen dari laba bersih perseroan pada 2022, atau sekitar Rp 426,01 miliar," kata Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Senin (22/5/2023).
Kemudian, penggunaan 20 persen laba bersih Bank Syariah Indonesia untuk tahun buku 2022 disisihkan sebagai cadangan wajib perseroan. Adapun 70 persen akan dialokasikan sebagai laba ditahan.
Sepanjang 2022, laba bersih BSI tercatat mencapai Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68 persen secara year on year (yoy). Dari sisi bisnis intermediasi, realisasi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) naik 12 persen (yoy) menjadi Rp261,49 triliun. Adapun, realisasi penyaluran pembiayaan tumbuh 21 persen (yoy) menjadi Rp208 triliun.
Perseroan juga mampu mengelola kualitas aset, yang terlihat dari penurunan rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF). NPF gross BSI pada 2022 berada di level 2,42 persen, turun dari 2,93 persen pada tahun sebelumnya. NPF nett juga susut menjadi 0,57 persen. Sedangkan pencadangan yang digambarkan melalui NPF Coverage naik dari 148,87 persen menjadi 183,12 persen.
Menurut Hery, capaian yang impresif pada tahun kedua kelahiran BSI merupakan hasil kerja yang solid dan strategi respon yang tepat (strategic response) di tengah berbagai tantangan ekonomi pada 2022.
Dalam RUPS tersebut juga ditetapkan pengurus baru perseroan, dengan memberhentikan dengan hormat Adiwarman Azwar Karim sebagai Komisaris Utama dan Nizar Ali sebagai Komisaris, kemudian mengangkat dan menetapkan Muliaman D. Hadad sebagai Komisaris Utama/Independen, Adiwarman Azwar Karim sebagai Wakil Komisaris Utama/Independen dan Abu Rokhmad sebagai Komisaris.