Kredit Kendaraan Listrik BCA Tembus Rp 300 Miliar pada Kuartal I 2023

Hingga kuartal I 2023, Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Vera Eve Lim mengatakan pembiayaan untuk EV nyaris menyentuh Rp 350 miliar.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Mei 2023, 06:00 WIB
Hingga kuartal I 2023, Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Vera Eve Lim mengatakan pembiayaan untuk EV nyaris menyentuh Rp 350 miliar.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan kenaikan signifikan pada permintaan pembiayaan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV). Hingga kuartal I 2023, Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Vera Eve Lim mengatakan pembiayaan untuk EV nyaris menyentuh Rp 350 miliar.

"Untuk kuartal I saja pembiayaan EV melonjak 19 kali lipat dari tahun lalu dengan total pembiayaan gak lebih dari Rp 17 miliar. Di kuartal I 2023 saja, total pembiayaan EV kita sudah mendekati sedikit di bawah Rp 350 miliar. Saya lihat kuartal II juga meningkat. Kita punya appetit besar untuk pembiayaan EV," kata Vera dalam Green Economic Forum 2023, Senin (22/5/2023).

Vera beranggapan, kunci dari meningkatnya adopsi energi hijau termasuk untuk kendaraan listrik adalah keterjangkauan atau affordable. Semakin terjangkau harga yang ditawarkan, semakin mudah bagi bank untuk mengucurkan pinjaman kepada nasabah.

"Jadi kita harapkan mau renewable energy jenis apapun, kalau itu affordable buat masyarakat, mudah buat bank untuk membiayai," imbuh Vera. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,0 persen YoY menjadi Rp 713,8 triliun pada kuartal I 2023.

Kredit korporasi naik 11,7 persen YoY mencapai Rp 320,5 triliun pada Maret 2023, dan masih menjadi kontributor utama bagi total kredit BCA. Seiring dengan peningkatan aktivitas bisnis, kredit komersial dan UKM meningkat 11,8 persen YoY mencapai Rp 211,1 triliun. 

Sementara itu, KPR tumbuh 11,6 persen YoY menjadi Rp 109,6 triliun, dan KKB naik 15,2 persen YoY menjadi Rp 47,9 triliun, ditopang oleh gelaran BCA Expoversary 2023 yang sedang dilaksanakan.

Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 16,2 persen YoY menjadi Rp 14,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 12,7 persen YoY menjadi Rp 174,5 triliun. Sementara penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan naik 11,9 persen YoY mencapai Rp 180,8 triliun pada Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.


Pembiayaan Hijau

Gedung BCA (Dok: BCA)

Pembiayaan hijau PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencapai Rp 76 triliun pada kuartal I 2023. secara keseluruhan, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, termasuk untuk UMKM, naik 11,9% YoY mencapai Rp180,8 triliun di Maret 2023, berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

"Pembiayaan hijau di BCA mencapai 76 triliun saat ini, kuartal I 2023. Ditambah dengan UMKM, total keseluruhan itu mencapai Rp 180 triliun," kata Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Vera Eve Lim, dalam Green Economic Forum 2023, Senin (22/5/2023).

Adapun untuk tahun ini, perseroan menargetkan pembiayaan hijau tumbuh pada kisaran 10 persen hingga 12 persen. Meski belum mendominasi, Vera melihat pertumbuhan permintaan yang berkelanjutan dari sektor ini. Pada periode yang sama, Vera mencatat permintaan pembiayaan untuk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) juga meningkat hingga 19 kali lipat. Sebagai perbandingan, pada kuartal I 2022 pembiayaan untuk EV hanya di kisaran Rp 17 miliar. Sementara pada kuartal I tahun ini angkanya menembus Rp 300 miliar. "Untuk kuartal I saja pembiayaan EV melonjak 19 kali lipat dari tahun lalu dengan total pembiayaan gak lebih dari Rp 17 miliar. Di kuartal I 2023 saja, total pembiayaan EV kita sudah mendekati sedikit di bawah Rp 350 miliar. Saya lihat kuartal II juga meningkat. Kita punya appetit besar untuk pembiayaan EV," imbuh Vera.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya