Liputan6.com, Jakarta Digital advertising agency atau agensi periklanan digital Indonesia terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya, terlebih di era digital sekarang ini. Iklan yang sebelumnya hanya di media cetak lalu kemudian di radio dan televisi, kini mulai berkembang di ranah internet.
Pengguna internet yang besar di Indonesia bahkan dunia, membuat periklanan digital di internet memberikan dampak positif yang cukup besar bagi sebuah perusahaan atau brand tertentu.
Pada Januari 2023 saja, menurut data dari We Are Social, pengguna internet di Indonesia jumlahnya mencapai 212 juta jiwa.
Jumlah tersebut mengindikasikan bahwa 77% dari keseluruhan populasi di Indonesia telah menggunakan internet.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 205 juta jiwa, jumlah pengguna internet di Januari 2023 lebih tinggi 3,85%.
Tren penggunaan internet terus tumbuh dari tahun ke tahun. Orang Indonesia rata-rata menggunakan internet dalam waktu yang lumayan lama setiap harinya, yakni 7 jam 42 menit.
Hal tersebut membuat agensi periklanan digital mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menarik banyak penonton ataupun pembeli.
Periklanan digital yang measurable atau lebih terukur juga lebih digemari oleh banyak pelaku bisnis dibandingkan dengan periklanan secara konvensional atau non-digital.
Adopsi merek yang dilakukan melalui media pemasaran secara terukur dinilai memiliki benefit yang lebih besar dengan return on ad spend atau ROAS yang positif.
Bahkan, pendapatan yang diperoleh melalui iklan digital disebut-sebut mampu melampaui iklan secara konvensional seperti di televisi, koran, radio dan sebagainya.
Demi mengapresiasi dan meningkatkan pertumbuhan industri periklanan digital, Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (PPPI) menyelenggarakan ajang Citra Pariwara yang merupakan penghargaan kreatif periklanan utama di Indonesia.
Penghargaan periklanan dengan reputasi terbaik di Indonesia ini, adalah penghargaan terbesar di tanah air dengan diikuti oleh ratusan lebih peserta.
Citra Pariwara terbuka untuk semua karya kreatif periklanan Indonesia, yang telah didaftarkan sebagai peserta oleh organisasi dan atau individu yang berdomisili di Indonesia.
Pada tahun 2022 lalu, Citra Pariwara mengundang nama-nama besar di industri periklanan sebagai dewan juri, seperti Yasuharu Sasaki, Dentsu Inc CCO, David Stevanov, Creative Director Saatchi & Saatchi New York, George Sugitomo, ECD Ogilvy Japan dan Omar Otomayor, ECD Edelman Singapura.
Baca Juga
Advertisement
Agensi Independen
Berdiri sejak tahun 2015, Popcult yang merupakan independent advertising agency terkemuka di Indonesia berhasil memenangkan 6 piala dalam ajang Citra Pariwara 2022 tersebut. Penghargaan yang berhasil diperoleh adalah dua perunggu, satu perak, satu emas, dan satu Grand Prix.
Mengutamakan pertumbuhan klien, diketahui Popcult pada saat itu bekerja untuk iklan Herbapain: Fussy Metal in Law & Fussy Metal in Law - Herbapain, hingga akhirnya berhasil membawa pulang banyak piala.
“Di Popcult ada dua pihak yang harus dipuaskan, yaitu klien kami dan diri kami sendiri. Di banyak kasus, memuaskan diri kami sendiri ternyata lebih sulit. Kami mendorong setiap Popsies (panggilan untuk karyawan Popcult) untuk selalu memberikan yang terbaik, bekerja dengan hati, dan ini tidak mudah ketika pekerjaan sudah terlalu banyak,” kata Co-Founder, CEO, dan ECD Popcult, Khairul Akbar, Selasa (23/5/2023).
“Penghargaan kreatif yang kami dapat hanyalah imbas dari semangat yang kami miliki tersebut. Kebahagiaan sebenarnya adalah ketika kami bisa membantu klien kami mencapai objektif mereka dan pada saat yang bersamaan pekerjaan tersebut juga bisa membuat kami happy,” sambungnya.
Popcult juga berhasil meraih Silver for Social Media Marketing di MMA Smarties Indonesia 2022 serta menjadi finalis di ajang Spikes Asia Award.
Hingga saat ini, total iklan yang telah dibuat oleh Popcult jumlahnya mencapai ratusan dari puluhan brand.
Advertisement