Liputan6.com, Jakarta Newcastle United sukses mengukir sejarah baru di kompetisi musim ini. The Magpies dipastikan merebut satu tiket untuk tampil dalam ajang Liga Champions usai menahan imbang Leicester City di laga lanjutan Liga Inggris, Selasa (23/5/2023).
Dengan hasil ini, Newcastle menempati urutan tiga klasemen Premier League setelah menorehkan total 70 poin dari 37 penampilan. Mereka juga unggul satu angka dari Manchester United yang duduk di urutan empat dengan torehan 69 angka dari 36 laga.
Advertisement
Manajer Newcastle United Eddie Howe menyebut keberhasilan skuadnya mengamankan tempat di kompetisi sepak bola elite Eropa sejatinya merupakan ketidaksengajaan.
Ia sejak awal tak menargetkan anak-anak asuhnya tembus ke empat besar, mengingat performa The Magpies tak terlalu menjanjikan dalam beberapa musim terakhir.
Seperti diketahui, Newcastle hanya mampu finis di peringkat 11 klasemen akhir Liga Inggris 2021/2022. Hasil tak jauh berbeda juga didapat The Magpies pada musim 2020/2021, ketika mereka hanya mampu menyelesaikan kompetisi di urutan 12.
“(Harapan kami musim ini) jelas bukan empat besar,” ungkap juru taktik Newcastle United kepada Sky Sports selepas pertandingan melawan Leicester City, seperti dilansir dari BBC.
“Saya pikir Anda selalu berharap, selalu percaya, dan harus bermimpi. Akan tetapi, kami belum merasa siap untuk itu,” katanya lagi.
“Setelah musim lalu bertempur dengan zona degradasi, kami (tadinya hanya ingin memastikan) apakah kami bisa bersatu dan menjadi tim yang lebih baik,” tandas Howe.
Titik Balik Newcastle United
Dilansir dari BBC, Newcaslte memang sempat berjuang di zona degradasi musim lalu. Namun, titik balik The Magpies dimulai ketika konsorsium Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF), mengumumkan pembelian klub pada 7 Oktober 2021.
Setelahnya, The Magpies melakukan pergantian manajer. Steve Bruce dipecat 13 hari berselang, lalu akhirnya digantikan oleh Howe pada bulan Desember.
Newcastle pun punya lebih banyak ruang utnuk mengeluarkan dana di bursa transfer. BBC mencatat klub besutan Eddie Howe menghabiskan 85 juta poundsterling untuk mengontrak Kieran Trippier, Chris Wood, Bruno Guimaraes, Dan Burn.
Cara itu rupanya efektif untuk membantu klub bangkit mendekati pengujung musim, hingga finis di urutan ke-11 klasemen Liga Inggris 2021/2022.
Newcastle lantas meroket pada kompetisi 2022/2023. Dari total 37 pertandingan yang dilakoni, The Magpies sanggup menorehkan 19 kemenangan, 13 hasil imbang, dan hanya kalah 5 kali, sehingga duduk di peringkat tiga tabel sementara.
Advertisement
Akhiri Penantian 20 Tahun
Catatan ini sekaligus mengantar Newcastle mengakhiri penantian 20 tahun untuk lolos ke Liga Champions. Seperti diketahui, klub yang bermarkas di St. James’ Park itu terakhir kali menorehkan pencapaian serupa pada musim 2003/2004.
Adapun Newcastle kala itu sempat kesulitan menandingi pesaing-pesaingnya di fase grup. The Magpies kalah dalam tiga laga perdana melawan Dynamo Kyiv, Feyenoord, dan Juventus. Beruntung situasi ini mampu dibalikkan di laga-laga selanjutnya.
Newcastle balik memetik kemenangan atas Juventus, Dynamo Kyiv dan Feyenoord, sekaligus mengamankan tiket ke fase grup kedua (16 besar), yang diisi oleh klub-klub raksasa sekelas Barcelona hingga Inter Milan.
Bursa Transfer Musim Panas
Usai keberhasilan ini, Eddie Howe berkesempatan menambah kekuatan skuadnya dalam bursa transfer musim panas. Kendati demikian, juru taktik berusia 45 tahun itu berkomitmen bakal membuat manuver yang bijak dalam hal pembelian pemain baru.
“Kami harus merekrut dengan bijak, seperti yang sudah kami lakukan di setiap jendela transfer hingga saat ini. Ini akan menjadi yang terberat bagi kami,” tutur sang pelatih, mengutip laporan BBC.
“Kami akan memikirkan (kompetisi) musim depan selama musim panas. Kami tidak ingin pergi jauh dari apa yang sudah kami lakukan. Kami realistis dan menyadari bahwa akan ada lebih banyak pertandingan (di masa mendatang), dan itu merupakan tantangan,” tandasnya.
Baca Juga
Advertisement