Instagram Disebut Mau Rilis Aplikasi Pesaing Twitter Bulan Depan, Apa Saja Fiturnya?

Berikut ini sederet bocoran fitur dari media sosial baru buatan Instagram dan Meta, yang disebut-sebut bakal menyaingin Twitter, serta akan diluncurkan bulan depan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Mei 2023, 06:30 WIB
Bocoran tampilan aplikasi berbasis teks milik Instagram yang diramalkan menjadi pesaing Twitter. Foto ini adalah newsletter milik Lia Haberman yang bocor ke internet (Foto: The Verge).

Liputan6.com, Jakarta Belakangan, dunia teknologi banyak memperbincangkan soal kabar kehadiran aplikasi media sosial yang digadang-gadang jadi pesaing Twitter, besutan platform Instagram milik Meta.

Apalagi baru-baru ini, tampilan platform tersebut bocor di internet. Terbaru, aplikasi itu disebut-sebut akan mulai diluncurkan paling cepat pada akhir Juni 2023 atau bulan depan.

Pakar pemasaran media digital Lia Haberman, seperti dikutip dari Engadget, Rabu (24/5/2023), juga menyebut Meta telah bertemu dengan beberapa kreator konten terpilih, untuk membahas soal platform ini.

Salah satu kreator ini juga memberitahu Haberman semua jenis informasi tentang aplikasi yang akan hadir ini, dan menyebutnya sebagai "Instagram untuk opini Anda."

Mengutip Gizmochina, laporan lebih lanjut juga mengungkapkan beberapa bocoran soal fitur dan kemampuan apa saja yang akan hadir di platform media sosial baru itu.

Disebutkan, pengguna media sosial itu akan dapat memasukkan bentuk media lain seperti foto, tautan, dan video, yang panjangnya hingga lima menit terpisah dari unggahan berbasis teks.

Platform ini juga bakal memungkinkan pengguna untuk terlibat dengan postingan teks lain, memberikan suka, balasan, hingga melakukan repost, di mana ini sangat mirip dengan Twitter.

Ini menambahkan bocoran yang sebelum sudah sempat beredar, tentang bagaimana pengguna media sosial baru buatan Instagram ini, akan bisa mengunggah teks hingga 500 karakter.


Bocoran Fitur Lainnya

Instagram (Sumber: Pixabay)

Bocoran lainnya dari Haberman yang dibagikan ke newsletter ICYMI Subtack-nya, para pengguna aplikasi ini nantinya bisa masuk dengan username dan password akun Instagram mereka.

Selain itu, berdasarkan screenshot atau tangkapan layar yang beredar, aplikasi ini tampak mirip sebagai gabungan antara Instagram dan Twitter.

Meta tampaknya akan memiliki beberapa kontrol moderasi yang baik. Pasalnya aplikasi ini dilengkapi dengan pengaturan untuk mengontrol siapa yang bisa membalas dan menyebut akun pengguna.

Selain itu, akun apa pun yang sudah diblokir oleh user di Instagram, akan ikut terblokir di aplikasi ini. Yang paling signifikan, aplikasi teks Instagram ini juga akan memiliki elemen desentralisasi.

"Aplikasi ini akan segera kompatibel dengan aplikasi tertentu lainnya, misalnya Mastodon," menurut Slide tersebut.


Nama Pesaing Twitter Buatan Instagram Belum Diketahui

Ilustrasi Instagram /Photo by Ben Kolde on Unsplash

Namun, bocoran yang beredar tidak mengungkapkan nama dari aplikasi baru ini. Berdasarkan slide pemasaran Meta, tim internal perusahaan menggunakan kode nama "P92" atau "Barcelona" sebelum resmi diluncurkan secara global.

Selain itu, pengguna di aplikasi lain ini bisa mencari, mengikuti, dan berinteraksi dengan profil dan konten pemilik akun, jika pemilik akun mengatur akun sebagai profil publik dan menyetujui pengguna tertentu sebagai follower.

Terkait kemungkinan adanya aplikasi Instagram berbasis tulisan, pihak Meta menolak untuk berkomentar. Maret lalu, Meta memberikan pernyataan seputar upayanya kepada Platformer.

"Kami sedang menjajaki jejaring sosial terdesentralisasi yang berdiri sendiri untuk berbagi update teks. Kami yakin ada peluang untuk ruang terpisah, di mana kreator dan figur publik bisa berbagai update terkini tentang minat mereka," kata pihak Meta.


Pelanggan Twitter Blue Bisa Unggah Video Berdurasi 2 Jam

Ilustrasi twitter. (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Di sisi lain, Twitter memperbarui fitur Twitter Blue yang memungkinkan pelanggan premium mengunggah file video selama dua jam dan sebesar 8GB.

Langkah ini dilakukan untuk membuat platform dan layanan berlangganan miliknya lebih menarik bagi banyak pengguna, khususnya seperti pembuat podcast dan pembuat film indie. Namun, fitur ini dikhawatirkan bakal dimanfaatkan penyebar konten bajakan.

Untuk diketahui, batas durasi video dua jam, dua kali lipat dari batasan sebelumya yang maksimum satu jam dan empat kali lipat batas file standar 2GB. Akan tetapi, kualitas video masih dibatasi pada 1080p untuk semua pengguna.

Twitter sebelumnya menambahkan batasan satu jam untuk pelanggan Blue pada Desember 2022, dan juga memperbarui tool pemutar medianya menjadi lebih modern dengan menawarkan kontrol kecepatan pemutaran.

Pembaruan ini juga memungkinkan pengguna iOS mengunggah video yang lebih panjang di aplikasi seluler, sedangkan pengguna Android dengan rekaman yang lebih panjang masih perlu menggunakan Twitter di browser.

Perlu dicatat, berlangganan Twitter Blue tidak diperlukan untuk menonton klip yang lebih panjang karena siapa pun bisa melakukannya.

Infografis Kenaikan Jumlah Pengguna Media Sosial di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya