Liputan6.com, Bangkalan - Musibah memang tak ada dalam kalender, maka di jalanan sepi sekalipun kecelakaan bisa terjadi. Suwaji, 60 tahun, seorang sopir truk mengalaminya.
Senin (22/5/2023) lalu, truk Mitsubishi tua yang disopirinya tiba-tiba diseruduk pengendara sepeda motor Yamaha NMax di jalan Raya Desa Lajhing, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Baca Juga
Advertisement
Peristiwa ini membuat Suwaji ditahan di kantor Lakalantas Polres Bangkalan, karena pengemudi NMax bernama Nuriyanto tewas mengenaskan di lokasi. Sementara perempuan yang dibonceng terluka parah dan menderita patah lengan.
"Jalanan sepi mas, cuma saya di lajur kiri, dari arah lajur kanan cuma ada sepeda motor NMax itu," kata sopir yang akrab disapa Bogel ini.
Suwaji asal Mojokerto. Sehari-hari bekerja sebagai sopir truk pabrik bihun di Kabupaten Sidoarjo. Tiap dua pekan sekali, dia bertugas mengirimkan bihun ke Kabupaten Bangkalan di Madura. Dan ketika nahas itu terjadi, dia sedang dalam perjalanan mengantarkan bihun ke pelanggan di Kecamatan Sepuluh, Bangkalan.
Suwaji membantah telah ngebut selama perjalanan. Sebab truknya adalah truk tua buatan 1980. Jika bermuatan penuh, kecepatan maksimalnya hanya mencapai 40 kilometer perjam.
Menurut dia, ketika melintasi jalan Raya Desa Lajhing yang sepi, makin lama laju sepeda motor Yamaha NMax kian melebar hingga masuk ke jalur berlawanan.
Dia pun berusaha menghindari tabrakan itu dengan membanting setir ke kiri. Hingga truknya turun ke bahu jalan dan bak belakang menghantam pohon. Tapi kecelakaan tetap tak terhindarkan. Pengemudi NMax menabrak moncong kepala truk sebelah kanan dan kemudian membentur bak truk hingga mematahkan besi pijakan.
Olah TKP
Hasil olah tempat oleh petugas Satlantas Polres Bangkalan, ditambah keterangan saksi, menguatkan pengakuan Suwaji bahwa dia tidak ngebut saat terjadi kecelakaan.
Soal pengemudi NMax yang masuk ke lajur berlawanan diduga karena tidur sesaat. dalam istilah dunia medis fenomena ini disebut dengan Microsleep.
"Kesimpulan dari olah TKP, kuat dugaan pengendara motor mengalami microsleep atau tidur singkat," kata Kanit Gakum Satlantas Polres Bangkalan, Iptu Sys Eko.
Seperti dirangkum dari berbagai sumber, microsleep adalah kondisi tidur yang berlangsung sangat singkat yaitu rata-rata 30 detik bahkan kadang mata tak terpejam.
Meski singkat, microsleep menjadi salah satu penyebab kecelakaan tertinggi. Di negara-negara maju macam Amerika Serikat, 6.000 Kecelakaan fatal di Jalan Raya setiap tahun, disebabkan oleh tidur singkat ini.
Ciri-ciri seorang pengendara mengalami microsleep adalah menguap terus-menerus dan kelopak mata terasa berat. Microsleep ini dipicu oleh kurang tidur, kelelahan dan kondisi jalan monoton seperti di jalan tol.
"Saya mengimbau, kalau merasa ngantuk saat berkendara, jangan memaksa berkendara. Sebaiknya berhenti dan istirahat sejenak," ungkap Sys Eko.
Advertisement