Liputan6.com, Malang - Malang merupakan salah satu destinasi wisata yang menyuguhkan berbagai lokasi wisata dan kuliner yang menggoda. Saat berada di Malang dan berencana berkeliling untuk wisata kuliner, kamu bisa memulainya dengan mencicipi soto basket stasiun.
Soto basket stasiun berada di deretan warung makan sisi kiri pintu keluar Stasiun Kota Baru. Terdapat plang besar berwarna kuning cerah yang membuat siapa saja bisa dengan mudah mengenali tempat makan ini.
Tempat ini selalu ramai pengunjung. Pasalnya, warung ini memang menjadi pilihan utama para wisatawan saat sampai di Kota Malang, terutama bagi wisatawan yang bepergian dengan menggunakan kereta api.
Mengutip dari malangkota.go.id, soto basket stasiun menyuguhkan semangkuk soto daging dengan kuah hangat. Dagingnya pun sangat empuk, sehingga tidak susah saat digigit dan dikunyah.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, nama 'soto basket' memang sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Malang. Warung ini bahkan sudah ada sejak 1944. Namun, kala itu, warung ini tidak berlokasi di stasiun seperti sekarang.
Awalnya, warung ini terletak di jantung kota yang saat ini menjadi Gajah Mada Plaza. Dahulu, lokasi tersebut merupakan lapangan basket. Dari sinilah nama 'soto basket' bermula dan masih digunakan hingga sekarang.
Dari sumber yang sama, sang pemilik warung sekaligus anak pendiri soto basket, Rika mengatakan, dahulu ada sekelompok anak muda yang bermain basket dan mereka akan taruhan. Pihak yang kalah harus mentraktir pihak yang menang makan soto. Kisah itu pula yang menjadikan nama soto basket semakin melekat oleh warung ini.
Dahulu, warung ini hanya menyediakan menu soto daging saja. Namun, kini ada lebih banyak varian menu lain yang disajikan kepada para pelanggan.
Salah satu menu andalan lain di warung ini adalah nasi krengsengan. Meski demikian, menu soto daging khas soto basket stasiun tetap menjadi primadona.
Soto basket stasiun menjadi pelepas lapar setelah perjalanan menuju Malang. Selain itu, sajian ini juga sangat cocok dijadikan pembuka sebelum memulai berwisata kuliner Malang.
Penulis: Resla Aknaita Chak
