Terobsesi Awet Muda, Miliarder Seret Anak Remajanya Jadi Pendonor Plasma Darah Pribadi

Sebagai upaya melawan penuaan, si miliarder, ayahnya yang berusia 70 tahun, dan anaknya yang berusia 17 tahun muncul untuk perawatan pertukaran darah tiga generasi.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Mei 2023, 04:00 WIB
Potret Bryan Johnson yang sedang mengikuti Project Blueprint. (Instagram:@bryanjohnson_/)

Liputan6.com, Jakarta - Adalah Bryan Johnson, miliarder terobsesi awet muda yang dilaporkan menyeret putra remajanya sebagai "pendonor darah" pribadinya. Johnson merupakan pengembang perangkat lunak berusia 45 tahun yang ingin menjaga agar organ dalamnya, termasuk penis dan duburnya, tetap awet muda.

Demi mencapai keinginan itu, dilansir dari NY Post, Selasa, 23 Mei 2023, ia meminta Talmage yang berusia 17 tahun untuk memberikan transfusi darah, Bloomberg melaporkan. Di sebuah klinik dekat Dallas, bulan lalu, Johnson, ayahnya yang berusia 70 tahun, Richard, dan Talmage muncul untuk perawatan pertukaran darah tiga generasi selama berjam-jam.

Johnson biasanya menerima plasma darah dari donor anonim, tapi kali ini Talmage memberikan satu liter darahnya, yang diubah jadi kumpulan bagian-bagian, termasuk kumpulan plasma cair, sel darah merah dan putih, serta trombosit.

Ia kemudian menjalani prosedur yang sama, tapi ada satu tambahan utama, yakni plasma Talmage dimasukkan ke dalam pembuluh darah Johnson, menurut Bloomberg. Sebagai yang tertua, Richard menjadi yang terakhir dan menerima perlakuan yang sama seperti putranya.

Johnson mengatakan pada Bloomberg bahwa ia memiliki tim yang terdiri dari 30 dokter dan ahli kesehatan regeneratif yang mengawasi rejimennya, termasuk melakukan perjalanan ke klinik daerah Dallas untuk pertukaran plasma. Ia dilaporkan menyaring donor anonim sebagai "pendonor darah" untuk memastikan ia menerima darah dari seseorang dengan indeks massa tubuh ideal yang menjalani gaya hidup sehat dan bebas dari penyakit.


Plasma Darah Sebagai Teknik Anti-Penuaan

Bryan Johnson, miliarder Amerika yang menolak tua. (dok. Instagram @bryanjohnson_/https://www.instagram.com/p/CiYFjDjPrVC/)

Menggunakan plasma sebagai teknik anti-penuaan menarik perhatian si pecandu kebugaran ketika para ilmuwan benar-benar mengoperasi tikus muda dan tua sehingga mereka berbagi sistem peredaran darah, lapor Bloomberg. Hewan pengerat yang lebih tua menunjukkan peningkatan dalam fungsi kognitif, metabolisme, dan struktur tulang, sedangkan subjek yang lebih muda menunjukkan bahwa donor darah yang sering dapat berefek positif.

Namun, ada sedikit data berbasis manusia, membuat banyak peneliti melihat teknik umur panjang bertukar plasma sebagai tidak meyakinkan, menurut Bloomberg.

"Kami belum cukup membuktikannya untuk menyarankan ini adalah pengobatan manusia yang layak untuk apapun," kata Charles Brenner, seorang ahli biokimia di City of Hope National Medical Center di Los Angeles, pada Bloomberg. "Bagi saya, ini menjijikkan, belum banyak terbukti, dan relatif berbahaya."

Plasma darah secara tradisional diberikan pada pasien yang mengalami trauma, luka bakar, syok, penyakit hati yang parah, dan kekurangan pembekuan darah, menurut Palang Merah AS.


Melawaan Penuaan Organ dan Tubuh

Bryan Johnson Rela Keluarkan Uang Rp29 Miliar Untuk Dapatkan Tubuh yang Lebih Muda. (Instagram:@bryanjohnson_/Geiska Vatikan Isdy)

Johnson, yang memperoleh kekayaan dengan menjual perusahaan pemrosesan pembayaran Braintree Payment Solutions ke eBay seharga 800 juta dolar AS di awal usia 30-an, jadi terkenal awal tahun ini karena perjuangannya melawan penuaan. Saat bangun, Johnson mengikuti rutinitas sangat ketat yang dimulai setiap pukul 5 pagi dengan dua lusin suplemen.

Ia kemudian berolahraga secara strategis selama satu jam, makan pola vegan rendah kalori, bahkan menyikat giginya dengan cara yang diperhitungkan, menggunakan minyak pohon teh dan gel kumur antioksidan. Kemudian saat tidur, Johnson dihubungkan ke mesin yang menghitung berapa banyak ereksi yang ia alami sepanjang malam. Saat tidur, ia memakai kacamata biru yang menghalangi cahaya selama dua jam.

Tujuan Johnson melakukannya agar semua organ utamanya, termasuk otak, hati, ginjal, gigi, kulit, rambut, penis, dan rektum berfungsi seperti di akhir masa remajanya. Ia mengklaim perawatan mahal ini telah membawanya lebih dekat ke "mata air awet muda," dengan hati berusia 37 tahun dan kulit berusia 28 tahun.


Project Blueprint

Potret Bryan Johnson yang sedang mengikuti Project Blueprint. (Instagram:@bryanjohnson_/)

Itu semua adalah bagian dari inisiatif anti-penuaan yang didirikan Johnson, yang disebut Project Blueprint. Teknik ini mendorong para pengikutnya mengukur berat badan, indeks massa tubuh, lemak tubuh, kadar glukosa darah, dan variasi detak jantung setiap hari.

"Upaya baru saya, Project Blueprint, bertujuan mengukur semua 70 organ tubuh saya dan kemudian secara maksimal membalikkan usia biologis masing-masing," tulis Johnson dalam unggahan blog tahun 2021.

Ia mengatakan, itu dimulai ketika ia memecat "Evening Bryan," nama yang diberikan pada alter ego yang menghadapi "tantangan berat" antara pukul 5 sore dan 10 malam setiap malam yang menyebabkan ia makan berlebihan dan menumpuk lemak lebih dari 50 pon (hampir 23 kg).

Saat itu, tepat sebelum ia menjual Braintree ke eBay, Johnson juga dilaporkan bekerja berjam-jam yang membuatnya stres dan hampir bunuh diri. "Data, bukan emosi, sekarang mengatur pola makan dan tidur saya," tulisnya di unggahan.

Obsesinya pada umur panjang telah membuat Johnson memulai Kernel, produsen helm seharga 50 ribu dolar AS yang mengukur sinyal otak dan dampak intervensi meditasi dan farmasi pada nyeri kronis.

Infografis Macam-Macam Diet. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya