Liputan6.com, Jember - Media sosial digegerkan video viral manusia silver (silver man) yang mengendarai motor gede atau Moge untuk menuju lokasi tempat dia biasa mengemis.
Video manusia silver menggunakan motor moge itu terekam di daerah sekitar pusat kota Jember pada akhir April 2023 lalu.
Advertisement
Setelah sempat reda, manusia silver itu akhirnya terjaring razia gelandangan pengemis yang dilakukan aparat gabungan di Kecamatan Balung, kawasan di pinggiran pusat kota Jember.
"Ya kami dapat laporan dan keresahan dari masyarakat di Balung. Sehingga kami koordinasikan dengan Trantib kecamatan. Karena tupoksinya ada di mereka. Kami sifatnya hanya membantu," ujar Kapolsek Balung Jember AKP Sunarto, Selasa (23/05/2023).
Polsek Balung bersama Satpol PP Trantib Kecamatan Balung kemudian melakukan razia dan salah satunya berhasil menjaring seorang manusia silver di salah satu pusat keramaian di Balung. Sesuai regulasinya, manusia silver berinisial SNR.
Saat terjaring razia, SNR yang merupakan warga Kecamatan Ajung, Jember ini kedapatan membawa sepeda motor gede.
"Saat kita mintai keterangan, ternyata benar. Yang bersangkutan adalah manusia silver yang kemarin sempat viral bawa motor (gede) itu," tutur Sunarto.
Namun dalam penindakan tersebut terungkap, motor yang dikendarai sang silver man untuk operasional mengemis itu, bukanlah merek moge yang sebenarnya.
"Hanya semacam motor modifikasi. (Menggunakan sparepart) protolan gitu," ujar Sunarto.
Sesuai tugas pokok dan fungsi, silver man didata dan diberi pembinaan. Adapun motor besar yang digunakannya untuk menuju lokasi mengemis, diamankan di mapolsek.
"Karena tidak dilengkapi surat-surat lengkap. Baru bisa diambil kalau sudah membawa surat lengkap. Yang bersangkutan juga sebenarnya bisa dikenakan pasal tipiring (karena mengemis)," ungkap Sunarto.
Dalam pemeriksaan juga terungkap, SNR semula beroperasi untuk mengemis di kawasan pusat kota Jember. Namun seiring masifnya razia gelandangan dan pengemis yang dilakukan Satpol PP Jember, diduga banyak manusia silver yang berpindah mengemis di jalanan di kawasan pinggiran kota.
Fenomena pergeseran ruang gerak silver man untuk mengemis ini diduga terjadi secara massif.
"Ini yang kemudian menyebabkan keresahan di masyarakat di Balung. Tiba-tiba banyak manusia silver," pungkas Sunarto.
Ada Tren Pergeseran Operasional Manusia Silver
Kabid Penegakan Hukum Satpol PP Jember Robi Cahyadi mengakui, ada tren pergerakan manusia silver. Yakni dari pusat kota ke pinggiran kota. Hal ini terkait masifnya razia yang dilakukan Satpol PP di pusat kota Jember terhadap gelandangan dan pengemis atau pengemis. Termasuk Manusia Silver yang sering mengemis di lampu merah kawasan kota.
"Karena itu kita akan koordinasi dengan seksi Trantib di sejumlah kantor kecamatan untuk mengatasi hal ini," ujar Robi.
Untuk manusia silver serta gelandangan pengemis lain yang terbukti warga Jember, akan dilakukan pembinaan di Dinas Sosial.
Lebih lanjut, masyarakat juga dihimbau untuk turut berperan menekan masifnya aksi meminta-minta di jalan. Yakni dengan tidak memberi kepada silver man atau pengemis lainnya.
" Masyarakat bisa berperan dengan tidak memberikan sesuatu kepada pengemis di jalanan termasuk dalam hal ini Manusia Silver," papar Robi.
Advertisement