Jokowi: Indonesia dan Iran Sepakati Kerja Sama Bidang Inovasi Teknologi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini, inovasi teknologi menjadi keniscayaan untuk masa depan yang lebih maju. Karenanya, bersama Iran saat melangsungkan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, kedua negara ini sepakat untuk menjalankan kerja sama di bidang inovasi teknologi.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 23 Mei 2023, 18:29 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu Presiden Republik Islam Iran Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2023). (Foto: tangkapan layar youtube Sekretariat Presiden).

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meyakini, inovasi teknologi menjadi keniscayaan untuk masa depan yang lebih maju. Karenanya, bersama Iran saat melangsungkan pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Bogor, kedua negara ini sepakat untuk menjalankan kerja sama di bidang inovasi teknologi.

"Saya juga tadi menyampaikan terkait alih teknologi, Indonesia bersama dengan BUMN kerja sama bioteknologi dan nano teknologi," kata Jokowi saat jumpa pers usai pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (23/5/2023).

Dia melanjutkan, kerja sama bioteknologi dan nano teknologi digunakan dalam pelbagai bidang, yaitu kesehatan, energi pertanian dan lingkungan. Selain itu, kerja sama antar kedua negara di bidang teknologi juga mencakup soal sinyal perkeretaapian.

"Saya telah menyampaikan harapan untuk kerja sama, riset bersama, alih teknologi dan assembly," jelas Jokowi.

Selain kerja sama di bidang inovasi teknologi, Presiden Jokowi dan Presiden Republik Islam Iran, Seyyed Ebrahim Raisi juga sudah bersepakat soal dukungan untuk Palestina dan Afghanistan yang terkait dengan kemanusiaan.

"Kami sepakat untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina," tutur Jokowi.

 


Bantu Krisis Kemanusiaan

Selain soal kemerdekaan untuk rakyat Palestina, Jokowi melanjutkan, Indonesia dan Iran juga bersepakat untuk ambil bagian dalam krisis kemanusiaan yang tengah terjadi di Afghanistan.

Sebab, sejak pemerintahannya diambil oleh Kelompok Taliban, mayoritas rakyatnya semakin sulit mendapatkan akses khususnya kelompok perempuan.

"Kami sepakat terus menyuarakan akses pendidikan bagi perempuan di Afganistan dan terus memberikan bantuan kemanusiaan," Jokowi menutup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya