Liputan6.com, Jakarta Sanitasi harus menjadi perhatian utama karena terkait kebutuhan penting bagi masyarakat. Namun cukup disayangkan jika ternyata lebih dari dua juta masyarakat Indonesia masih menggunakan toilet yang tidak sesuai dengan standar kesehatan yang ada.
Dijelaskan oleh Senior Vice President, Leader, SATO and LIXIL, Erin McCusker bahwa lebih dari dua juta orang di Indonesi yang masih menggunakan toilet yang tidak sesuai standar, hal ini merujuk pada Program Bersama World Health Organization (WHO) / United Nation Children’s Fund (UNICEF) untuk Ketersediaan Air, Sanitasi, dan Kebersihan.
Advertisement
“Karenanya SATO menawarkan produk sanitasi dan kebersihan yang mudah diterapkan dan terjangkau untuk lebih dari 16 juta orang di Indonesia yang masih menggunakan kakus terbuka. Bahkan kami mengembangkan solusi produk sanitasi dan kebersihan yang inovatif, aspiratif, dan terjangkau, baik untuk konsumen rumah tangga maupun instansi di wilayah perdesaan dan periurban atau sekitar perkotaan,” kata Erin, Selasa (23/5/2023).
Ia menambahkan, tidak hanya di Indonesia saja, pihaknya melakukan ekspansi di wilayah Asia Tenggara juga merupakan langkah untuk mencapai tujuan besar pihaknya dalam meningkatkan kualitas hidup lebih dari 100 juta orang di berbagai negara pada 2025 mendatang.
Erin juga mengatakan bahwa saat ini SATO memperkenalkan lini produknya kepada para pembuat kebijakan, pimpinan perusahaan, dan mitra potensial di Indonesia. Peluncuran bertepatan dengan peringatan 10 tahun merek SATO yang jatuh di tahun ini, serta selaras dengan tujuan SATO dalam memberdayakan masyarakat untuk kehidupan yang lebih baik setiap hari dan menikmati masa depan yang cerah, melalui solusi sanitasi dan kebersihan yang inovatif.
“Rangkaian produk baru yang diluncurkan juga mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan akses menyeluruh pada fasilitas sanitasi yang aman dan memadai di seluruh negeri,” katanya.
Perluas Pasar
Pada kesempatan yang sama, Pimpinan SATO wilayah Asia, Suguru Sakata menjelaskan bahwa peluncuran di Indonesia merupakan momen yang membanggakan bagi SATO dan LIXIL, agar pihaknya bisa melayani lebih banyak konsumen dan instansi, mengembangkan jangkauan dan dampak produk-produk yang dihasilkan pihaknya di Indonesia.
“Solusi SATO telah disiapkan untuk membawa perubahan bagi jutaan kehidupan di seluruh dunia dan kami berharap bisa mengisi kesenjangan di Indonesia, dengan menawarkan solusi yang terjangkau dan terdepan menuju sustainabilitas pengelolaan sanitasi yang aman dan bersih, dan Sustainable Development Goals (SDG) 6.2,” katanya.
Suguru juga menjelaskan bahwa aneka produk SATO yang tahan lama, terjangkau, hemat air, dan mudah diakses itu seluruhnya diproduksi di Indonesia oleh Aqualon, bagian dari PT Cipta Aneka Agung, yang telah dipercaya reputasinya di bidang manufaktur komponen plastic dan produk pipa PVC.
Sedangkan Anton Laminto dari PT Cipta Aneka Agung mengatakan solusi yang dihadirkan SATO merupakan contoh yang baik dalam memberikan solusi sederhana, namun berdampak luas.
“Kami bangga bisa menambahkan rangkaian produk sanitasi dan kebersihan yang inovatif dan terjangkau ini pada portofolio kami, melayani lebih banyak konsumen dan meningkatkan mata pencaharian di negeri ini,” katanya.
Advertisement
Produk Berkualitas
Berdiri pada 2012, PT Cipta Aneka Agung berkomitmen untuk menciptakan produk yang berkualitas bagi konsumennya di Indonesia maupun di pasar internasional. Untuk SATO, PT Cipta Aneka Agung akan memproduksi solusi toilet, yang terdiri dari SATO Universal I-Trap with Orissa Pan dan SATO Universal I-Trap with Stool.
Kedua produk itu menggunakan sistem SATO I-Trap yang mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan. Toilet menggunakan solusi teknologi pintu perangkap (trap door) yang dikembangkan SATO, yang mengurangi bau, anti serangga, hemat air, dan memberikan kesegaran, kenyamanan, dan keamanan kepada konsumen rumah tangga maupun instansi yang tidak memiliki akses kepada air mengalir maupun selokan. Produk dapat dipasang statis dengan mode off set setting dan melayani konsumen yang ini membangun toilet pertamanya atau memperbaiki kualitas toilet yang dimiliki.