Liputan6.com, Jakarta - Secara bahasa khauf berasal dari kata khafa, yakhafu, khaufan yang artinya takut. Takut yang dimaksud disini adalah takut kepada Allah SWT.
Khauf adalah takut kepada Allah SWT dengan perasaan khawatir akan azab Allah yang akan ditimpakan kepada kita.
Baca Juga
Advertisement
Allah SWT berfirman dalam QS. Ali-Imran ayat 175 yang berbunyi:
اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya, karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang beriman.”
Saksikan Video Pilihan ini:
Macam-Macam Khauf
1. Takut thabi’iy (tabiat)
Yaitu takut secara naluri manusia seperti takut kepada musuh yang kuat, takut hewan buas dan takut dengan api yang tidak terkendali. Hal ini bukanlah jenis takut ibadah dan tidak menafikan keimanan.Bahkan seorang mukmin bisa takut jenis ini sebagaimana takutnya Musa tatkala membunuh seorang penduduk Mesir dan dicari oleh pasukan Fir’aun.
Allah berfirman,
فأصبح في المدينة خائفا يترقب
“Karena itu, jadilah Musa di kala itu merasa takut menunggu-nunggu dengan takut khawatir (akibat perbuatannya)” (QS. Al-Qashash: 18).
Takut jenis ini tidak tercela jika jelas sebabnya, akan tetapi jika sekedar wahm (sangkaan yang tidak kuat) dan sebabnya lemah (tidak mungkin) maka ini tercela karena pelakunya adalah pengecut.
2. Takut maksiat
Yaitu rasa takut yang menyebabkan meninggalkan amar makruf dan nahi mungkar. Rasa takut yang kepada manusia/makhluk yang menyebabkan ia melakukan kemaksiatan. Hal ini haram dan tercela.
3. Takut ibadah
Yaitu takut kepada Allah disertai dengan rasa pengagungan, perendahan diri dan ketundukan kepada Allah yang melazimkan muncul rasa takwa. Perkara ini terbagi menjadi dua:
Pertama: terpuji (apabila menimbulkan rasa takut yang mencegahnya melakukan kemaksiatan).
Kedua: tercela ( Apabila rasa takut kepada Allah yang berlebihan dan menyebabkan ia putus asa dari rahmat Allah).
4. Takut “sir” (tersembunyi) yang termasuk syirik akbar
Yaitu takut kepada selain Allah berupa takut berhala, takut kepada manusia/makhluk yang jauh jaraknya (tidak ada di tempat), takut kalau makhluk tersebut bisa membuatnya terkena hal yang berbahaya. Ia berkeyakinan bahwa makhluk tersebut bisa memberikan manfaat dan bahaya dengan aqidah yang tidak benar.
Advertisement
Keutamaan Menanamkan Sifat Khauf
1. Menjadi pembimbing dalam kehidupan seseorang
Sifat khauf akan menjadi pembimbing dalam kehidupan seseorang untuk melakukan berbagai kebaikan. At-Tirmidzi meriwayatkan dalam kitab Jami’ nya dari Aisyah RA, bahwa dia menceritakan,
“Aku menanyai Rasulullah SAW tentang ayat ini. ‘Apakah mereka orang-orang yang meminum khamr, berbuat zina dan melakukan pencurian?’ Beliau menjawab, ‘Tidak, wahai putri Ash-Shiddiq, tetapi mereka adalah orang-orang yang berpuasa, sholat, bersedekah, dan takut kalau amal mereka tidak diterima, mereka itulah yang bersegera dalam kebaikan.”
2. Sebagai bentuk keimanan kepada Allah SWT
Allah SWT juga menganjurkan kepada umat muslim agar selalu merasa takut (khasyyah) dan menjadikannya sebagai salah satu syarat iman. Maka dari itu, memiliki sifat khauf akan menjadi salah satu bentuk keimanan kepada Allah.
3. Mendapat anugerah petunjuk dan rahmat dari Allah SWT
Bagi seseorang yang mampu menanamkan sifat khauf atau takut, maka Allah SWT akan menganugerahkan petunjuk, rahmat, ilmu, dan ridha kepadanya. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surah Fatir ayat 28:
وَمِنَ النَّاسِ وَالدَّوَاۤبِّ وَالْاَنْعَامِ مُخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ كَذٰلِكَۗ اِنَّمَا يَخْشَى اللّٰهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمٰۤؤُاۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ غَفُوْرٌ
Artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan hewan-hewan ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
4. Memperoleh balasan surga
Seseorang yang menanamkan sifat khauf dalam dirinya akan mendapatkan balasan surga dari Allah SWT. Hal ini telah tertulis dalam ayat Al-Qur’an surah Ar-Rahman ayat 46:
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهٖ جَنَّتٰنِۚ
Artinya: “Bagi siapa yang takut pada keagungan Tuhannya disediakan dua surga.” (QS Ar-Rahman: 46).